"Apa? Paman mau pensiun dan memintaku untuk menggantikan Paman?" Mew sedikit melotot tidak percaya.
"Paman sudah tua Mew, dan pendidikanmu di New York juga sudah hampir selesai. Bagaimanapun juga menjadi pemimpin perusahaan adalah tanggung jawabmu. Paman hanya membantu mengurusnya hingga kau dirasa cukup kuat untuk mengemban tugas" Johny meletakkan gelas wine nya.
"Tapi Paman, aku belum siap. Dan juga siapa yang akan menjaga Kao disana? Dia baru saja akan masuk Universitas" Jawab Mew lagi.
"Kao bisa kuliah di Thailand. Ada Chulalongkorn University, Katsesart University dan banyak lagi pilihan. Sistem pendidikan kita juga tidak kalah dengan New York" Jelas Johny lagi.
"Paman..tapi..." ucap Mew.
"Tidak ada tapi-tapian Mew. Siap tidak siap kau harus menerimanya" Johny memotong kalimat Mew.
"Izinkan aku untuk berfikir sejenak. Permisi" Mew berdiri dan lalu pergi keluar dari restoran.
Kao hanya terdiam dan menatap kepergian Mew. Jujur saja Kao tidak menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi karena tujuan mereka kembali ke Thailand hanya untuk berlibur.
"Hmm Paman..bolehkah aku bertanya?" Kao meremat ujung bajunya.
"Ya ada apa Kao?" Johny menatap Kao.
"Hmm kenapa tiba-tiba Paman ingin pensiun dan kenapa Paman tiba-tiba menunjuk Phi Mew untuk menggantikan Paman?" Tanya Kao.
"Umur Mew sudah mencukupi untuk memimpin perusahaan. Dan juga aku sudah lelah. Aku ingin menghabiskan hari tuaku dengan tenang" jawab Johny santai.
Kao hanya mengangguk menanggapi jawaban dari Sang Paman. Sedangkan Johny mengulum senyum penuh misteri. Ia memiliki sebuah tujuan dengan menjadikan Mew sebagai pemimpin perusahaan.
***
Mew menyewa sebuah mobil melalui resepsionis hotel. Ia mengendarai mobilnya membelah keramaian Ibukota Thailand. Kepalanya terasa sangan sakit akibat perbincangan nya dengan Johny tadi.
Mew melajukan mobil nya dengan kecepatan diatas rata-rata. Ia tidak tahu kemana akan pergi. Mew hanya mengikuti kemana arah roda berputar. Ketika Mew sedang asik dengan fikirannya tiba-tiba
CKKIIITTTTT......!!!
"Aaaaaaa......"
Seorang anak laki-lagi tiba-tiba melintas tepat dihadapan mobil Mew yang sedang melaju.
"Buuggh...!!!"
Kecelakaan tidak dapat terhindarkan. Mew menabrak anak itu dan Mew segera menghentikan mobilnya. Mew lalu keluar dari mobil dan melihat keadaan anak laki-laki itu.
"Hei..!! Kalau mau nyebrang jalan liat-liat..!!! Mau mati??" Bentak Mew.
Anak laki-laki itu menoleh ke arah Mew. Di pelukannya kini seorang anak perempuan tengah tak sadarkan diri.
"Kenapa dia mirip sekali dengan orang yang ada di mimpiku kemarin?" Batin Mew.
"Lala..Kana..kalian tidak apa-apa?" Ibu Lala menghampiri mereka dengan panik.
"Tidak apa-apa Bu. Lala hanya pingsan karena terkejut saja" jawab Kana sambil melirik Mew.
Kana meminta tolong kepada Ibu Lala untuk menahan tubuh Lala yang masih terbaring. Kana lalu berdiri dan mengahadap ke arah Mew.
"Anda yang seharusnya berhati-hati dalam berkendara. Adik saya bisa saja celaka karena anda..!!" Kana menunjuk bahu Mew dengan telunjuknya dan membuat Mew tersadar dari lamunan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn in My Heart
Fanfiction"Kau bukan siapa-siapa..!! Jangan harap aku akan menyayangimu" "Pergi kau..!! Dasar anak pembawa sial..!!" "Jangan berani mendekati Phi ku..!! Jangan..!!!" "Kana...Phi minta maaf..." Saat keluarga yang seharusnya menjadi rumah untukmu kembali, malah...