Hai
Bagaimana kabar hati kalian?
Gue tebak pasti gak baik-baik aja
.
.
.
Soalnya gue juga gitu hahaha
.
.
.D'Paspor🎶Pertama Kali Bertemu
(Buat temenin kalian ngayal)
.
.
[Happy Reading]
Namaku Dinda Zahratul Hartono. Gadis bertubuh pendek dan sedikit berisi. Ini kali pertamaku menginjakkan kaki disekolah menengah atas.Dihari yang sama, aku bertemu dengan beberapa siswi yang baru saja menjadi temanku. Namun, hanya ada dua orang yang begitu dekat denganku, dia Lia dan Nur. Mereka sama denganku, introvert.
Kami adalah spesies yang tidak begitu suka dengan keramaian dan tempat baru juga sulit dalam berkomunikasi.
~●■●~
Sinar matahari mulai menyapa meski masih labil. Pagi ini aku bergegas untuk berangkat kesekolah. Tak ada kendaraan, aku dan Lia yang berdekatan rumah, memutuskan untuk pergi bersama. Karena jarak antara sekolah dan rumahku tak begitu jauh, Lia mengajakku untuk berjalan kaki saja.
Tak ada percakapan dalam perjalanan kami. Masing-masing sibuk dengan benda yang berada dalam genggaman. Lia yang memutar musik sembari bernyanyi. Sedangkan aku sibuk bertukar pesan dengan seseorang yang jauh dari pandangan.
📱Assalamualaikum calon istri
📱Walaikumsalam boy🖤
📱Semangat ya:)
📱Iya, kamu juga
📱Siap love
📱Aku berangkat kerja dulu ya, nanti siang aku telfon📱Iya, hati-hati di jalan
Read
Dia Erwin. Laki-laki yang kutemui di awal bulan November 2019. Memiliki perbedaan usia yang terlampau jauh denganku.
Sama dengan posesifnya melampaui batasan. Sering kali membuatku menyesal mengenalnya. Dia lebih dewasa dariku tapi hanya dilihat dari tampilannya. Sifatnya? Ahh sama saja dengan anak kecil yang baru mengenal cinta.
~●■●~
Hari berlalu begitu saja tanpa disadari. Jika diingat-ingat ada satu hal yang tak mau beranjak dari ingatan. Sesaat namun hal tersebut adalah awal dari kekacauan hidupku.
Bercerita tentang Erwin yang kutemui di November 2019, sebelumnya ada seseorang yang lebih dulu menyapa hatiku dipertengahan Agustus 2019 sehari sebelum Upacara Kemerdekan Republik Indonesia. Tepatnya pada tanggal 16, disore yang menjelang petang.
Flasback
(Disini gue bakalang pake bahasa Makassar tapi tenang aja gue bakalang terjemahin dalam bahasa indonesia)
Sore itu, aku berniat untuk memotong baju yang akan kukenakan esok hari. Karena ukuran tangannya yang begitu panjang membuatku kesusahan jika ingin mengambil sesuatu.
"Mak..Cepat ki mau mi malam." Teriakku memanggil ibu yang berada didapur.
"Ayo mi pale."
(Yaudah ayo)Setelah menunggu(Aku memanggilnya dengan sebutan Mamak) Mamak keluar dengan sebuah tas kecil yang berisikan baju yang hendak dipotong.
Kami berjalan menuju rumah saudara Mamak. Memutuskan untuk memotong baju disana karena lumayan, disana tak perlu biaya sepeser pun.
Setibanya, Mamak menuju mesin jahit yang berada di bagian sudur ruangan. Mulai mengeluarkan alat-alat yang sebelumny Mamak bawa dari rumah.
Tak berselang lama, lampu yang dijadikan alat penerangan tiba-tiba saja padam, membuat Mamak kesusahan untuk mengganti benang jahit.
"Bagaimana mi ini Mak?" Tanyaku pada Mamak
"Tidak tau mi ini, ditunggu mi dulu sempat tidak lama ji."
(Tidak tahu, kita tunggu dulu aja, siapa tahu tidak lama)Baiklah, aku dan Mamak menunggu hingga lampunya kembali menyala. Sekitar 10 menit lampunya tak kunjung menyala. Hingga ada seseorang yang menyodorkan hp tepat dihadapanku.
"Ini senternya hpku kita pake."
(Nih pake senter hp aku)"Ohh iyek terima kasih."
Setelah memengang hp tersebut, aku menyempatkan untuk menatapnya, dia tersenyum dan tatapan kami bertemu namun hanya beberapa detik, ia memutuskan pergi dari hadapanku.
Flasback off
Demi apapun senyuman itu membuatku candu dan ingin terus melihatnya.
Dia, adalah orang pertama yang membuat kekacauan dihatiku dalam pertemuan pertama yang begitu singkat.
~●■●~Bersambung~●■●~
.
.
.
Gimana menurut kalian?Masih kaku banget cara nulisnya🙏maaf ya
Jangan lupa pencet vote⭐
Bye👋
Next....
KAMU SEDANG MEMBACA
Tongkah Restu
RandomKamu tidak akan tangisi apapun dan siapapun. Karena kamu telah menjadi hebat. Dengan beban berat yang berhasil kamu lewati.