Part 1
Tampak seorang gadis tengah mengemasi barang-barangnya dengan semangat dan senyum yang merekah sedari dia pulang sekolah.
Park Hyeon Hui, gadis itu baru saja mendapat beasiswa untuk bersekolah di Seoul tempat impiannya. Tidak sia-sia kerja kerasnya untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Hyeon hanyalah anak yatim piatu yang hidup sebatang kara. Ibu nya meninggal saat umur Hyeon 3 tahun dan ayahnya meninggal karna tabrak lari sekitar 2 tahun yang lalu. Saudara? Tidak ada, Hyeon hanyalah anak tunggal.
Setelah selesai berkemas Hyeon pun pergi tapi bukan ke halte bus melainkan ke makam orang tua nya terlebih dahulu untuk berpamitan. Tak lupa Hyeon juga mengambil beberapa bunga dipekarangan rumahnya. Makam orang tua nya sengaja berdampingan agar mudah bagi Hyeon untuk mengunjungi mereka sekaligus.
"Ibu ayah Hyeon akhirnya dapat beasiswa ke Seoul. Keinginan Hyeon akhirnya tercapai ayah. Hyeon senang tapi Hyeon juga sedih karna harus meninggalkan Daegu dan meninggalkan ibu dan ayah. Hyeon pasti sangat jarang berkunjung." Linangan air mata perlahan keluar dari mata indah Hyeon. Tidak sanggup rasanya untuk meninggalkan orang tua nya.
"Hiks...tapi Hyeon janji kalau Hyeon ada waktu luang Hyeon pasti akan mengunjungi ibu dan ayah. Doain Hyeon semoga sukses ya. Hyeon pamit dulu." Setelah selesai menabur bunga dan berpamitan Hyeon pun pergi ke toko tempat nya bekerja paruh waktu.
"Paman."
"Oh Hyeon. Kamu mau kemana bawa barang sebanyak ini?"
"Hyeon baru saja dapat beasiswa untuk bersekolah di Seoul, Hyeon mau pamit sama paman."
"Ah paman turut senang dengan itu, belajar lah dengan giat semoga sukses disana."
"Terima kasih paman. Terima kasih juga karna sudah memperkerjakan Hyeon disini. Paman sudah seperti orang tua kedua bagi Hyeon."
"Tidak perlu berterima kasih. Hyeon juga sudah paman anggap seperti anak paman sendiri. Kalau ada waktu main lah ketoko paman, pintu akan selalu terbuka untuk Hyeon."
"Terima kasih paman, sekali lagi terima kasih. Kalau gitu Hyeon pamit dulu." Hyeon membungkuk memberi salam perpisahan.
"Baiklah, hati-hati dijalan." Hyeon mengangguk dan melangkah pergi menuju halte bus yang akan membawa nya ke Seoul. Jika kalian bertanya apakah Hyeon berpamitan dengan temannya atau tidak maka jawabannya adalah tidak karna Hyeon sama sekali tidak memiliki teman.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam akhirnya Hyeon sampai di kota Seoul. Hyeon melihat sekeliling sembari tersenyum senang. Untuk pertama kalinya Hyeon menginjakkan kaki disini. Hyeon mulai melangkah menuju rumah yang sudah dia sewa sebelumnya. Dia memang sudah merencanakan ini semua dari awal.
Hyeon berdiri didepan rumah yang akan ditinggalinya, melihat sekitar lalu mulai melangkah masuk. Rumah yang sangat sederhana tapi sangat cukup bagi Hyeon untuk dirinya yang memang hidup sebatang kara.
Setelah selesai membereskan barangnya dan membersihkan rumah Hyeon bertekad untuk langsung mencari pekerjaan. Hyeon mengunci pintu rumah nya lalu pergi mencari tempat kerja yang bagus, ya hitung-hitung sekalian mengenal jalanan kota Seoul.
Hyeon menyusuri setiap toko, restoran dan cafe yang ada tapi kakinya serasa enggan untuk memasuki tempat-tempat yang ia lewati. Sampai akhirnya satu cafe terbilang cukup besar menarik perhatian Hyeon. Sangat pas karna terdapat tulisan dipintu cafe tersebut jika mereka membuka lowongan kerja.
Tanpa ragu Hyeon masuk kedalam dan terlihat cafe itu tengah dilanda keramaian. Dengan nuansa warna-warni membuat cafe tersebut tampak indah dan ceria. Orang yang suasana hatinya sedang buruk pasti langsung tenang jika pergi ke cafe tersebut. Hyeon berjalan menuju tempat kasir guna menanyakan perihal lowongan kerja tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Harta Dan Cinta
SonstigesKau dilema karna harus memilih antara harta dan cinta yang artinya kau harus memilih antara keluarga dan orang yang dicintai. "Sebaiknya kau memilih keluarga kau Le." "Tapi aku tidak mungkin meninggalkan kau Hyeon." Sungguh pilihan yang sulit bagi s...