1. Bulan dan Lenguhan

188 14 2
                                    

"Nah sampe." Ucap Geo turun dari motornya lalu menggendong Denaka yang tertidur lelap di punggungnya.

"Gege aku geraah mau mandi, tapi mandiin." Ucap sayu sambil melingkarkan tangan nya di leher Geo.

"Iya sini dimandiin, buka sendiri apa dibukain??" Tanya nya sembari membuka kunci pintu kos.

"Bukaaain." Rengek nya manja.

"Manja banget?" Ucapnya sambil menanggalkan satu persatu pakaian Denaka lalu menggendongnya ala bridal style.

"Jangan nungging astagfirullah gimana nyabunin nya."

"Susah banget si tinggal gosok aja, masih ngantuk tauuu." Denaka lalu duduk diatas pangkuan Geo sambil mengayunkan kedua kaki nya.

Geo lalu memandikan nya dengan menggosok badan denaka lalu dikeramasi rambut hitam legam nya dan dibilas, sehabis mandi mereka berdua masih belum berminat memakai baju padahal hari sudah malam dan suhu semakin dingin ditambah kosan Geo memakai air conditioner.

Denaka menggeliat pelan tidak sengaja menyentuh barang sang pacar, dia tertegun pacar nya mengeras ternyata. "Baroom kok kamuuu keras si???"

"Siapa suruh disenggol." Ucapnya tak terima lalu memeluk denaka dengan erat.

"Malesin banget dasar lemah, aku mau tidur awas aja sampe dilecehin aku hajar!!!" Sehabis mengomel Denaka memilih membalikan badan nya.

"Pake baju dulu, nanti masuk angin kamu."

"Gamau ah." Katanya skak, lalu tertidur pulas.

Geo yang frustasi karena mengeras lalu menjahili denaka dengan menggesekan kebanggaan nya ke arah bunga sang pacar sembari mengendus leher nya rakus.

"Agh— Gee DIEM GA." Denaka lalu membalikan badan nya marah alis nya menukik lucu lalu menampar tangan Geo kencang, Geo yang melihat tertawa keras lalu merengkuh pinggang sang pacar membawa nya kedalam pelukan dan menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Denaka.

"Wangi banget, mancing ini mah namanya." Katanya sambil menjilat leher Denaka dan menggigit kecil leher nya meninggalkan tanda keunguan.

"Gege— Ah jangan digigit." Denaka luluh, dia mencengkram tangan Geo kuat sambil menggeliat.

Geo yang diberi lampu hijau lalu menggesekan jari nya ke arah mawar sang pacar, Denaka yang shock dengan cepat menghimpit tangan Geo dengan kedua paha nya.

"Jangan dihimpit sayang." Geo membuka perlahan paha Denaka, lalu menggesekan kedua jari nya di mawar sang pacar lagi, Denaka meremat seprei kencang serta mendongakan kepala nya keatas.

"Yes— Ge disitu Ah.." Lenguh nya lalu membuka paha nya lebar memberi akses agar Geo mudah melakukan fingering kepada nya.

"Aku masukin ya?" Denaka mengangguk lalu Geo memasukan kedua jari nya kearah mawar sang pacar dengan perlahan, karena sudah becek tidak dibutuhkan lagi pelumas.

"Ungh! Im cuming please." Denaka menyemburkan putihnya sembari mengais oksigen, dada nya naik turun tak kuasa menahan nikmat yang diberikan Geo kepada nya.

Gege menjilat kedua jarinya yang meninggalkan bekas putih sang pacar dengan khitmad.

"Manis masa." Katanya sambil menindih Denaka, mencium bilah bibir nya memberikan rasa putih nya sendiri agar ia tahu rasanya, Geo meliuk liukan lidah nya didalam mulut Denaka mengabsen seluruh gigi nya terakhir menggigit bibir bawah Denaka pelan.

"Ada kondom ga?"

"Ngga ada kayanya, kamu belom beli Ge kita terakhir main bulan kemarin kan kamu camping di sekolah jadi ga beli beli lagi karena sibuk." Jelas nya detail.

"Terus gimana? mau beli dulu atau langsung aja rasain penis aku tanpa penghalang pretty?" Tanya Geo.

"Tanpa please, lemme feel ur dick inside me raw please .." Denaka memohon dengan wajah sayu nya sambil menggesekan mawar nya kearah penis sang pacar.

"Aku mulai, gigit aja ya atau cakar aku gapapa kalo sakit." Geo mulai memasukan pelan pelan kebanggaan nya, miliknya serasa diremas oleh mawar sang pacar seperti pertama melakukan.

"Ge— Ah gerakin."

"Sempit banget sayang." Ucapnya berbisik ditelinga Denaka sambil menjilati nya perlahan, Denaka sangat sensitive. Geo memaju mundurkan badan nya cepat sembari mengerang pelan.

"Ah ah— Gege .." Denaka menekuk kuku kaki nya tak kuat menahan gejolak nikmat yang diberikan pacar nya, Geo selalu bisa membuatnya bertekuk lutut.

Geo menghentak keras penis nya didalam mawar sang pacar dengan cepat karena merasa putihnya sudah dekat.

"Geo geo .." Rengeknya kencang, Denaka sampai pada pelepasan keduanya. Geo masih tetap menghujam mawar nya Denaka merasa penis pacar nya membesar pertanda ia ingin datang.

"Fuck. Fuck. Fuck." Finalnya, Geo sampai pada putih nya lalu menyemburkan putih nya kepada mawar sang pacar sangat banyak karena merembas keluar.

"Ck, mandi lagi deh." Denaka mencebik, Geo hanya tertawa pelan lalu memeluk sang pacar erat dan menjumpai alam bawah sadarnya bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

chaléur - iankook. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang