Ini adalah cerita seorang pemuda bernama Shun yang mempunyai kehidupan yang biasa-biasa saja, tetapi pada suatu malam.......
"Ahhh, aku udah ngantuk banget iniii," keluh Shun di atas kasurnya.
"Shun ayo cepat turun mandi sini kamu masih kotor," panggil Ibu.
"Iyaaa, nantian mau tiduran dulu capek abis tadi dari mall bareng temen-temen, mau istirahat sebentar aja," balasnya. Shun pun mengambil gulingnya dan memeluknya, tanpa disadari ternyata dia sudah tidur terlelap......
Saat dia pun tidur tiba tiba dia melihat sebuah sinar terang, seolah-olah dia juga tertarik badannya ke arah cahaya tersebut. Lama kelamaan Shun mulai sadar dan bangun dari tidurnya,
"Eh aku dimana ? Kok aku bangun-bangun sudah berada di sebuah hutan fantasi?" ucap Shun yang terheran-heran. "Apa yang aku lakukan untuk bertahan diri sekarang?" pikirnya dengan panik. Dia pun berusaha mencari dedaunan dan tempat yang nyaman, ctarrrr- suara petir bergemuruh, seketika situasinya menjadi semakin ruwet.
Sambil berlari dia mencoba mencari tempat berteduh untuk menghindari hujan nanti. Dalam kondisi terengah-engah Shun menemukan sebuah gubuk tua yang dirasanya cukup aman, dia pun masuk kedalam dan duduk. Ia melihat ada sebuah meja tua dengan sepasang mangkok yang dilihat sekilas desainnya sama. Disertai hujan rintik-rintik diluar Shun mengingat kembali masa lalunya saat dia dibawa berkemah ke hutan dan makan bersama Ayahnya. Ya, Ayahnya meninggal 2 tahun lalu saat pergi mendaki gunung bersama temannya, dan anehnya jasadnya tidak ditemukan. Selagi dia mengingat Ayahnya tiba-tiba ada suara dari semak semak sekitar dan sesosok bayangan.
"Suara apa ini, ada siapa disana! Cepat keluar!" teriak Shun.
*srek srek srek*
"Oh, halo manusia! Wah sudah lama sekali sejak terakhir kali aku menemuinya di hutan ini," dengan suara yang cukup tinggi sosok itu mulai keluar dari semak-semak.
Shun pun kaget melihatnya, dia hampir tak percaya kalau ia melihat sosok elf dengan mata kepalanya sendiri. Dia mencoba mencubit pipinya sendiri untuk memastikan bahwa ini hanyalah mimpi belaka.
"Apa-apaan ini kok terasa sakit, ini bukan mimpi ?! Siapa kau? Apakah kamu berniat melakukan sesuatu yang tidak baik padaku?" ujar Shun dengan sedikit histeris."Eh, maaf aku belom memperkenalkan diri, namaku Lily. Tadi aku sedang mencari jamur untuk kubawa pulang ke rumah, tetapi saat itu aku melihat mu yang sepertinya sedang kebingungan mencari jalan, sontak saja aku penasaran dan mengikutimu diam diam, dan tenang saja aku tidak ada maksud jahat hehehe," jelas Lily.
"O-oke....namaku Shun, emm apakah sekarang kamu tahu jalan untuk keluar dari sini? Sepertinya aku tersesat disini, dan bagaimana kamu tahu kalau aku manusia? Apakah ada manusia lain seperti ku di daerah sini?" tanya Shun dengan cepat.
"Ya, aku tahu tempat ini, santai saja kamu tidak akan tersesat kalau bersamaku, dan di daerah sini tidak ada manusia sih setau ku, tapi dulu pernah datang beberapa orang manusia ke dunia kami tapi sekarang aku tidak tahu lagi mereka dimana," jawabnya.
"Oh syukurlah aku tidak sendirian disini," ucap Shun dengan lega.
Setelah bercakap cakap dengan elf itu, Shun pun percaya omongan Lily dan mengikutinya menyusuri hutan untuk keluar dari sana selepas hujan berhenti. Setelah keluar dari hutan Lily berencana mengajak Shun ke desa elf untuk mendapatkan tempat bernaung dan bercerita lebih banyak dengannya, tetapi tiba-tiba datang seekor hewan buas menyerupai singa yang hendak ingin menghalangi dan menerkam mereka berdua.
"Awas Shun, sebaiknya kita pergi dari sini dan cari jalan lain untuk ke desaku, aku tak sanggup melawannya, sebab aku tidak membawa perlengkapan apa apa sekarang," ucap Lily.
"Oke, ayo kita pergi mencari jalan lain, tapi didalam hutan ini beneran di banyak mahluk begituan kah?" tanya Shun dengan cemas.
"Singa ini tidak seberapa sebenarnya, ada mahluk yang lebih kuat dan mengerikan dibanding ini, sudah ayo jangan bicara lagi kita kabur," sambil mencoba menggengam tangan Shun untuk kabur
Mereka berlari memutari hutan dan akhirnya menemukan jalan lain, setelah menyelusurinya ternyata benar itu adalah jalan menuju desa elf. Shun pun terkejut melihat banyaknya elf-elf lainnya seperti Lily.
"Wow, ini seperti dunia fantasi yang sering kulihat di game dan film-film, ini menakjubkan," kata Shun sambil berdecak kagum melihatnya.
"Disinilah kita para elf hidup disini, kami termasuk ke kategori sihir angin, di dunia ini masing masing punya ras dan jenis kekuatannya masing masing, aku sendiri masih baru belajar tapi jangan meremehkan ku, sihir angin ku cukup kuat lhoo," jawab Lily dengan muka sedikit tertawa.Lalu di bawa lah Shun ke rumah kepala desa elf oleh Lily untuk memperkenalkannya.
"Halo anak muda selamat datang ke desa kami, kami disini merupakan ras elf, ngomong-ngomong kamu datang dari dunia manusia yah?"kata kepala desa pada Shun
"Iya pak kepala, saya datang dari sana dan sekarang saya masih tidak bisa paham kenapa bisa berada disini? Oh iya saya dengar juga sudah pernah ada manusia, bagaimana mereka bisa datang dan kembali kedunianya lagi? Apakah didunia ini banyak mahluk lain yang berbeda dari ras elf ini?"tanya Shun dengan panjang lebar.
"Tunggu tunggu tunggu......sudahi dulu omongan mu, nanti kamu juga akan tahu sendiri, sekarang apa yang kamu butuhkan disini?" balas pak kepala desa
"Tolong berikan saya tempat tinggal dan makanan untuk sementara disini pak kepala, karena sekarang saya tidak mempunyai tempat tinggal," jawabnya nya lagi
"Kalau hanya itu aku bisa memberikannya, mohon kerjasamanya dengan semuanya selama disini yah, kami akan membantumu!" ujar pak kepala desa
"Baik terimakasih banyak atas bantuannya pak!" kata Shun dengan senang.
---------------------------------------------------------
Terimakasih Sudah Mau Membaca!
(Akan Berlanjut)
- JoeL
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Lain
FantasyKehidupan yang membosankan dapat diubah dengan satu pengalaman yang luar biasa. Seorang pemuda terbangun oleh cahaya asing yang membawanya ke dunia lain, ke tempat yang asing tapi sekilas mengingatkan kembali memori-memori. Apa yang akan dialami sel...