Nama saya Samuel, saya berasal dari Jakarta dan saya ingin menceritakan cerita mistis yang saya alami. Waktu itu saya tinggal di Jakarta Timur, dan awal mula kami sekeluarga, baru saja pindah ke rumah baru yang berlantai 2 sekitar 3 tahun yang lalu.
Awalnya sih gak ada yang aneh dengan rumah baru ini, semuanya tampaknya normal dan biasa biasa saja, malah sangat nyaman dan rumahnya luas. Sampai 3 hari kemudian, tepat tengah malam pukul 12.00, mulai terdengar suara kaki berjalan bahkan suara seperti melompat dari atas rumah, suaranya semakin lama semakin keras, yang awalnya samar samar semakin lama gangguan suara aneh itu semakin terdengar, awalnya kami mengira itu adalah kakak kami yang belum tidur di kamar lantai atas.
Namun selang beberapa hari kemudian, kakak saya saat sedang tidur tiba tiba diterror oleh makhluk yang tak kasat mata, dia merasa lehernya seperti dicekik oleh seseorang, untungnya kakak saya dapat melepaskannya dengan berdoa di dalam hati. Sejak mulai saat itu, kami sekeluarga mulai curiga, ada yang aneh dengan rumah ini,apa memang ada penghuni lain yang tinggal di rumah kami?.
Hawa rumah juga seketika berubah setelah kejadian itu, kakak saya tidak berani lagi tidur di kamar atas dan memilih tidur bersama saya. Tapi anehnya, setiap pukul 12.00 tengah malam, barulah kami akan mendengar gangguan gangguan dari sosok makhluk yang tak kasat mata. Mulai dari suara langkah kaki yang melangkah di lantai, atau yang turun melewati tangga, kadang kadang disertai dengan bunyi kuku seperti mencakar cakar ke arah tembok bahkan juga ada bunyi suara dari arah sofa seperti ada orang yang sedang duduk.

Karna kami penasaran, setiap malamnya kami akan menunggu sampai pukul 12 malam untuk memastikan hal tersebut, dan setiap malamnya suara tersebut selalu terulang hingga suatu malam saya iseng melihat isi foto dari ponsel kakak saya, tiba tiba saya melihat foto yang aneh, entah kenapa saya terdiam saat melihat foto tersebut, dari awalnya yang biasa saja seketika saya menyadari ada sesuatu yang tidak beres di foto ini. foto selfie kakak saya ini menggunakan kamera belakangnya, di cermin rumah yang dipasang di bawah tangga, 2 bayangan buram hitam berdiri di tangga, dengan wujud satu orang tinggi berbaju putih panjang dengan rambut hitam panjang, dan disampingnya lagi ada sosok pendek berwujud seperti anak anak.
Akhirnya barulah kami sadar, kenapa kakak ipar saya yang terus menerus di terror oleh mereka, sedangkan kami tidak. Karena rupanya kakak ipar saya secara tidak disengaja memfoto penampakan itu. Setelah kami akhirnya menyadari kehadiran mereka yang tidak kasat mata, kami mulai memberanikan diri untuk melawan mereka karena anggota rumah kami termasuk banyak, dan karena hari ke hari mereka semakin eksis menunjukan keberadaan mereka, gangguan juga sudah mulai meresahkan kami semua, semakin banyak anggota keluarga saya yang juga mendengar suara kaki,goresan kuku.
Hingga suatu malam, kami memang sudah dalam kondisi tidak tahan lagi dengan gangguan itu, akhirnya ibu saya memutuskan untuk memberanikan diri dengan sapu mengibas ngibaskan seluruh ruangan lantai 2 yang diikuti oleh anggota keluarga kami yang lain ikut bersama - sama, dan tiba tiba kakak saya berkata dengan suara terbata bata, "b-b-b botak", ternyata kakak saya melihat sosok anak kecil botak, yang sedang melarikan diri karena kemungkinan terkena hantaman dari sapu, sehingga menjadi lemah dan wujudnya terlihat oleh kakak saya, dia berlari keluar melewati pintu balkon, dan kami mencoba untuk mengejar hingga ke balkon, karena anggota keluarga kami juga cukup banyak dan suasana saat itu juga lumayan menegangkan sampai kami lupa dengan yang namanya rasa takut.
Sesampai di balkon saat itu kondisi balkon gelap, karena lampu sudah dimatikan dan banyak jemuran baju yang terjemur, kemudian melihat sosok bayangan hitam tinggi panjang yang berada diantara jemuran baju tersebut. Kami mulai lagi mengibas -ngibaskan sapu ke arah manapun, khususnya ke arah bayangan itu, dan bayangan itu pun mendadak hilang. Kami akhirnya memilih untuk turun ke lantai satu, saat kami duduk dan menenangkan diri, tiba tiba seluruh lampu di rumah mendadak mati. Dan burung peliharaan kakak yang tergantung di balkon sangkarnya seperti ada yang memukul. Terdengar dari sangkar burung, burung burung mengibaskan sayap seolah olah gangguan mendekat ke arah mereka. Kami hanya bisa diam tanpa bisa berkata kata, hanay saling memandang satu sama lain dan mencoba untuk menenangkan diri. Tidak lama kemudian listrik kembali menyala dan tidak terjadi hal lain lagi, dan kami pun akhirnya memilih untuk berisitrahat karena waktu sudah sangat malam.
Keesokan harinya papa dan mama mencari orang pintar dengan menunjukan hasil foto kakak saya yang kemarin. Akhirnya rumah kami dicoba untuk di netralisir sama orang pintar itu, mencoba menghantui makhluk astral yang menghantui rumah kami, setelah itu beberapa malam sudah tidak terdengar lagi suara suara aneh. Hingga suatu malam saat kami akan tidur, mulai terdengar kembali suara suara aneh, seperti ember yang berisi air kemudian di ketok-ketok oleh makhluk tak berkasat mata itu yang tadinya kami pikir dua sosok astral ini sudah pergi dari kediaman kami, ternyata gangguan itu masih ada. Kami mulai khawatir kedua sosok ini belum sepenuhnya pergi. akhirnya kami menemui lagi orang pintar dan diberikanlah semacam jimat untuk diletakkan di balkon belakang rumah, setelah itu kami tidak lagi mengalami gangguan dari sosok astral itu.
Oh ya sedikit bocoran, kata orang pintar, dua makhluk astral ini bukanlah penghuni asli dari rumah kami. Tapi mereka masuk saat rumah sedang kosong dan gelap ketika kami semua sedang tidak di rumah. Ternyata, sosok astral ini menjadi tamu tak diundang yang akhirnya malah menghuni atau menempati rumah kami. Tapi untunglah, sekarang gangguan gangguan itu sudah tidak ada lagi. Rumah juga terasa lebih nyaman, aura aura mistis sudah tidak kita rasakan lagi. Saya berharap, sosok astral yang menyerupai ibu dan anak kecil itu benar benar sudah pergi dari rumah kami.
- End
KAMU SEDANG MEMBACA
Tengah Malam
Horrormengkisahkan potongan kisah horror dari sudut pandang orang berbeda beda.