Terlalu manis. Iya, kata-katanya terlalu manis. Seakan-akan sudah dilumuri dengan madu murni dari hutan yang masih belum terjamah tangan kotor manusia. Bagaimana mereka bisa berkata hal yang manis sekaligus menyakitkan terhadap sesorang yang terlihat kuat namun sebenarnya lemah?
Apakah mereka masih punya hati untuk mengatakan hal seperti itu? Mentertawakan apa yang mereka anggap lucu, namun sebenarnya mencabik hati sesorang?
Dunia terlalu lucu, bukan orang asing yang mengatakan hal-hal seperti itu tapi orang yang bahkan punya hubungan darah dengannya. Tidakkah mereka berfikir ini keterlaluan walaupun masih keluarga? Atau mereka mengira jika keluarga tidak perlu menjaga perasaan satu sama lain pula?
Bukannya merengek akan keadaan, namun ini sudah berlebihan, Menjatuhkan martabat seorang ayah didepan putrinya? Tidakkah mereka tau jika ayah mereka adalah cinta pertama para putrinya?
Walaupun sebenci, setidak suka, seenek itu mereka dengan ayah mereka. Mereka tetap saja tidak suka jika mereka harus mendengar orang lain menginjak-nginjak ayah mereka.
Bukankah mereka sudah keterlaluan? Berbicara tanpa memberikan solusi? Menjatuhkan tanpa memberi semangat?
Lelah! Sudah terlalu lelah mendengar ucapan-ucapan seperti itu. Namun apa daya, putrinya pun tahu tidak ada yang bisa diperbuat juga saat ini. Ingin sekali untuk berandai-andai, namun putrinya pun tahu jika berandai-andai dalam hal itu dilarang. Bahkan dapat merusak psikisnya juga.
Berkali-kali dia membangun benteng pertahanan agar tak ada yang menyakiti hati rapuhnya. Namun apa daya, tidak sesorang pun yang tahu jika dia rapuh. Selalu dia yang menjadi sasaran dari orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai keluarga yg seperti itu.
Terlalu lembut hati putri-putri orang itu. Hingga bahkan tak pernah mereka bisa menolak permintaan keluarganya walaupun mereka sudah menjatuhkan ayah mereka, sudah membaut hati mereka tergores dengan perkataan-perkataan tajam mereka. Tidakkah mereka malu dengan hal itu?
Semesta, tolong bantu putri-putrinya bertahan, tolong bantu mereka agar tetap tegar, tolong bantu mereka agar tetap berdekatan dengan Sang Maha Pencipta.
7 okt 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepenggal Curahan
RandomTerkadang hari yang lelah pun membutuhkan segores tinta untuk melipur lara. -anon, 24th