Bagaimana jika kamu menyukai seseorang yang sudah kamu rawat sejak kecil? Bahkan sudah kamu anggap seperti anakmu sendiri, tapi setelah ia tumbuh dewasa, perasaan berbeda mulai hadir.
Itulah yang saat ini Singto rasakan, ia jatuh cinta pada anaknya...
Sudah hampir satu minggu ini singto selalu pulang larut malam, singto juga sudah jarang memasak lagi untuk krist.
Krist tengah menunggu singto pulang saat ini ia duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.
Krist melihat jam, yang ternyata sudah hampir jam 11 malam krist di buat kesal lagi oleh sikap singto yang seperti ini.
Padahal baru satu minggu yang lalu hubungan mereka membaik, tapi sekarang singto sudah membuat ulah lagi.
Singto yang baru pulang dari kantor terkejut melihat krist yang belum tidur dan masih menonton.
"Kenapa belum tidur krist? Bukankah besok kamu sekolah?"
"Belum ngantuk" jawab krist cuek.
"Sebaiknya kamu tidur, sudah jam 11 takutnya besok kesiangan"
"Daddy sendiri kenapa baru pulang?"
"Daddy lembur, banyak kerjaan di kantor"
"Benarkah? Daddy bukan pergi kencan dengan tante apple kan?"
"Tidak, daddy benar-benar lembur. lagi pula kenapa? Bukannya tante apple calon mommy krist?"
"Entahlah"
Krist beranjak pergi dari sana dan masuk ke kamarnya.
Singto yang sudah terlalu lelah langsung mematikan televisi dan pergi ke kamarnya juga, ia benar-benar lelah akhir-akhir ini selalu lembur. Belum lagi ia selalu diteror oleh mamanya yang selalu menyuruhnya untuk cepat-cepat memperkenalkan apple dengan kedua orang tuanya.
*** Keesokan paginya krist sudah bersiap untuk ke sekolah, ia menuju kamar singto karna sudah hampir jam 7 singto masih belum bangun. Krist mengetuk pintu kamar singto, hingga terdengar suara singto dari dalam kamarnya yang menyuruhnya untuk masuk.
"Daddy kenapa?"
"Sepertinya daddy demam, lebih baik krist pergi sekolah naik taksi saja"
Krist memeriksa kening singto ,benar saja, kening singto terasa sangat hangat, krist menjadi khawatir saat ini, ia memutuskan untuk tidak sekolah dan merawat singto.
Krist dengan telaten mengompres kepala singto, ia juga memesan bubur secara online.
"Daddy sudah bangun? Makan bubur dulu"
"Kamu tidak sekolah krist?"
"Tidak, krist tidak mau meninggalkan daddy"
Krist menyuapi singto bubur, setelah itu memberinya obat.
"Tidur bersama daddy di sini" ucap singto.
Krist pun merebahkan tubuhnya disamping singto, ia memeluk tubuh hangat singto.
Tak lama singto kembali tertidur, krist menatap wajah lelah singto.
Daddynya seperti itu juga untuk dia, seharusnya krist tak boleh marah semalam, krist merasa menjadi orang yang paling egois saat ini.
Krist mengecup kening singto dan ikut memejamkan matanya.
*** Seharian beristirahat di rumah membuat tubuh singto kembali sehat, ia melepas kompres di keningnya dan menatap krist disampingnya, singto tersenyum senang mengingat semua perlakuan krist tadi.
Tak lama bel rumah mereka berbunyi, singto turun melihat siapa yang datang.
"Apple?"
"Kenapa kamu tak masuk kantor hari ini?"
"Aku sakit"
Apple memeriksa kening singto dan singto menyuruhnya masuk.
"Mau ku buatkan sop sayur biar tubuhmu hangat?" Ucap apple.
Singto hanya mengangguk, lagi pula tak baik jika menolak kebaikan orang lain.
Apple berkutat di dapur singto dengan singto yang duduk dimeja makan, sesekali mereka mengobrol ringan dan tertawa. Entah apa yang dibicarakannya.
Krist yang mendengar keributan di dapur pun terbangun dan berjalan menuju dapur dilihatnya singto tengah tertawa bahagia bersama apple, apakah seperti ini gambaran rumah mereka nanti disaat singto menikahi apple?
Krist memilih kembali ke kamarnya, ia tak mau menggangu daddynya krist juga tak mau lagi marah tidak jelas hanya karna apple.
Lagi pula semua hak singto, mau sampai kapan singto menduda, pikirnya.
Singto melihat jam sudah terlalu sore, ia memutuskan untuk menemui krist di kamarnya. Dilihatnya krist sudah tidak ada, singto mencari krist ke kamar krist.
Dilihatnya krist tengah duduk melamun dimeja belajar nya.
"Krist"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya dad?"
"Ayo makan bersama, di dapur sudah ada tante apple.
Krist mengiyakan dan pergi ke dapur, di sana apple tengah mempersiapkan makanan.
Apple juga dengan telaten mengambilkan krist lauk pauk.
"Apa seperti ini rasanya mempunyai mommy?" Gumam krist dalam hatinya.
Kenapa krist jadi sedih seperti ini? mungkin saja ia selama ini tak pernah merasakan yang namanya kasih sayang seorang ibu.
Setelah makan bersama, mereka duduk di ruang tamu, sesekali mengobrol, apple benar-benar baik di mata krist, masakannya juga enak, benar-benar tipe istri idaman.
Setelah lama mengobrol akhirnya apple pamit pulang sedangkan krist masuk kembali ke kamarnya, singto juga sudah sehat, krist ingin menata hatinya lebih baik lagi, krist juga ingin belajar mengikhlaskan singto untuk apple.
Singto yang melihat krist masuk kembali ke kamarnya langsung menyusulnya.
"Krist, kamu kenapa?"
"Krist baik-baik saja, bukankah tante apple baik, masakannya juga enak, krist mau daddy menikah dengan tante apple"
"Daddy belum memikirkan itu sayang, kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?"
"Daddy kenapa mencium bibir krist?"
Tiba-tiba keluar pertanyaan itu begitu saja, singto tersentak kaget mendengarnya, ia bingung harus menjawab apa?
"Bukankah itu ciuman sayang"
"Krist sudah dewasa dad, jika ciuman sayang ayah ke anaknya itu di kening, bukan di bibir"