part 5

2.7K 250 10
                                    

Sinar matahari mulai memasuki celah kamar di dalam kamar tersebut  masih ada dua pria tampan yang tengah tertidur pulas.

Tak lama singto membuka matanya, di lihatnya krist tertidur dengan memeluk erat tubuhnya. Jantung singto berdegup kencang saat ini, krist memang selalu memeluknya erat kalau tidur dengannya, tapi saat itu semuanya terasa biasa saja tidak seperti sekarang.

Singto mengusap pelan rambut krist, memandang indah wajah krist saat tertidur, lama singto memandang wajah krist yang masih terlelap entah setan apa yang merasukinya, tiba-tiba ia mendekatkan bibirnya ke bibir krist dan mengecup pelan bibir pink menggoda tersebut.

First kiss singto telah di berikannya ke krist, ia tersenyum setelah mengecup bibir krist. Semoga saja krist tak mengetahui perbuatannya tadi, bisa-bisa krist menjadi takut padanya.

Setelah puas memandang wajah krist, singto bangun dan beranjak ke dapur membuat sarapan, ia sengaja tak membangunkan krist, karna memang krist sudah libur saat ini.

Tepat 5 menit singto meninggalkan kamarnya krist membuka matanya, ia sudah bangun sejak tadi, tapi ia malu membuka mata, entah kenapa semua terasa canggung sekarang, tak seperti biasa.

Krist memegang bibirnya yang baru saja dikecup singto. Krist tersenyum senang, apakah ini kecupan seorang ayah kepada anak? Atau kecupan dari pria kepada pasangannya?

Tapi apa ada ayah seorang ayah yang mencium anaknya tepat di bagian bibir. Bolehkah krist berharap lebih?

Krist turun dari kasur dan menyusul singto ke dapur. Krist melihat singto tengah berkutat dengan bahan-bahan makanan.

"Anak daddy sudah bangun?"

"Sudah, daddy memasak apa?"

"Hanya memasak sayur bening dan menggoreng ayam, hari ini daddy ke kantor sebentar, setelah itu kita pergi ke kota nenek bagaimana?"

"Iya dad, krist mau. krist sangat merindukan nenek"

Setelah sarapan bersama singto langsung pergi ke kantornya, ia memberi tahu sekretarisnya jika ia tidak akan masuk selama satu minggu dan menyuruh sekretarisnya menghandle semua perkerjaannya.

Sedangkan krist, ia mengemasi pakaiannya dan singto. Memang sudah lama mereka tidak menjenguk orang tua singto.









*****
Setelah melakukan perjalanan hampir 5 jam, akhirnya krist dan singto tiba di tempat tujuan.

Memang kota orang tua singto sangat jauh itu sebabnya mereka jarang berkunjung.

Krist keluar dari mobil dan berlari masuk ke rumah neneknya.

"Kakek... nenek" teriak krist.

Wajar saja jika krist bersikap demikian, krist sangat di manja oleh mereka semua, jadi tidak akan ada yang marah jika krist berteriak kencang.

"Krist" ucap mama singto, ia memeluk krist erat.

"Daddy kamu mana?"

"Masih di mobil nek, mengeluarkan barang bawaan kami"

"Kenapa tidak membantu daddy?"

"Tadi krist sudah membantu dengan mengemas semua pakaian, sekarang giliran daddy yang membawa itu masuk" ucap krist.

"Mama, apa kabar" tanya singto yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Baik sing, bagaimana dengan kalian di sana?"

"Kami juga baik, papa kemana?"

"Papa masih dikantornya"

Singto memasukkan barang bawaan mereka kedalam kamar lamanya, kamarnya tak berubah sedikit pun di sana masih tertata rapi foto krist saat masih kecil. Banyak foto krist dari yang masih kecil hingga berumur 13 tahun di kamar singto.

Karna setelah usia krist 13 tahun singto sudah pindah ke kota lain dengan membawa krist ikut dengannya.

Krist memasuki kamar tersebut dan melihat singto tengah memandang satu persatu fotonya.

"Apa krist imut?" Tanya krist tiba-tiba.

"Kamu memang imut, sampai sekarang" ucap singto.

Krist memeluk erat tubuh singto, dia benar-benar bangga pada daddynya itu karna telah berhasil membesarkannya hingga sebesar ini.

"Terima kasih daddy sudah membesarkan krist" ucap krist.

"Kenapa mengucapkan terima kasih? Bukankah itu kewajiban daddy?"

"Tapi tetap saja, seharusnya diusia daddy saat itu masih bermain, tapi sudah harus mengurus krist" ucap krist.

"Tidak apa sayang daddy bangga punya kamu di usia daddy yang masih muda"

"Tapi krist tak pernah melihat foto krist saat bayi, apa krist tak pernah di foto? Atau foto mommy dan krist? kenapa tidak ada dad, apa mommy tak mau berfoto dengan krist dulu?"

"Dulu ada, hanya saja fotonya sudah hilang terhapus, jadi yang tertinggal hanya foto kamu yang itu" ucap singto berbohong.

Krist hanya mengangguk dan berjalan ke kasur, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur, perjalanan 5 jam tadi cukup membuat tubuh krist pegal.

"Daddy tak beristirahat?"

Singto berjalan kearah krist dan merebahkan tubuhnya disamping krist. singto memeluk erat tubuh krist, hingga mereka tertidur bersama.

Mama singto berniat untuk mengajak mereka makan bersama tapi yang dilihatnya hanya krist dan singto yang tertidur pulas.

Mama singto terdiam melihat posisi ayah dan anak itu tertidur, entah kenapa tumbuh rasa khawatir dipikirannya.





















Tbc.

Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang