A

15 2 0
                                    

Hi
Hi
Hi
Cerita lagi:(
Enjoy ya sama ceritanya:))
Love untuk kamu yang udah baca dan dukung😍

~~~~~

Suara deringan ponsel itu hendak membangunkannya dari tidur lelapnya di atas meja. Sangat mengganggu untuknya tapi sangat berarti bagi si penelpon. Dirinya sangat enggan untuk bangun dan memilih mendiamkan deringan ponsel itu lenyap dimakan waktu. Tapi setelah itu terdengar kembali dan berakhir ia memaksakan kedua matanya untuk terbuka sepenuhnya, menengok kearah ponselnya dan membaca kontak si penelpon 'ada apa?' pikirnya bingung.

Dengan nada serak sehabis bangun ia menyapa si penelpon, mencerna semua kata-kata yang dilontarkan dari ponselnya, dan ketika mendapat kesimpulan jantungnya berdetak cepat. Kekhawatiran melandanya, ia bertindak cepat dengan langsung bergegas menuju rumah sakit yang telah ia ketahui tadi.

Kalimat-kalimat memohon selalu ia panjatkan dalam hatinya, jangan sampai tidak. Pikirannya berandai dengan kejadian yang tidak-tidak. Ia lemas karena berita dari istrinya yang sedang melahirkan itu dan dengan bodohnya ia tidak berada di samping wanitanya. Pekerjaan membuatnya lalai.

Hingga ia mendapatkan kabar yang membuat ia bersedih, menangisi kepergian sang istri. Tubuhnya meluruh kelantai tidak sanggup untuk menahan bebannya sendiri. Yang ia takutkan terjadi, dadanya ia pukul terus menerus membuat semua keluarga yang ada di sana menghentikan dirinya yang tidak terima akan takdir. Menyalahkan takdir atau dirinya?

Dadanya sesak akan sesuatu, berteriak lantang pun ia tidak bisa.

Semuanya ikut merasakan, menangis sesenggukan dan selalu melontarkan kata-kata sabar dan menerima takdir

Hatinya perih pada saat ia melihat wajah istrinya tertutupi kain putih, yang membuatnya sesak adalah wajah pucat istrinya yang masih bisa tersenyum, matanya mulai berkaca-kaca dan selanjutnya menunjukkan sisi lemahnya kembali. Tangannya menggenggam tapi tidak terbalas, tangan dingin itu hanya diam tak bergerak, terbuka lebar telapak tangannya seakan mengatakan 'pegang aku selagi kamu bisa merasakannya'

Hanya pada saat ini ia tidak ingin melepaskan tangan halus itu, dia tidak akan pernah mengizinkan tangan itu pergi begitu saja. Angannya.

Dan setelah itu kehancuran tiba kembali kala melihat bayinya yang menangis keras, berbicara bahwa ia merasakan kepedihan mendalam dari pria itu.

Terbalut kain dan berbentuk mungil.

Tubuh yang tegap itu tergerak untuk menghampiri sosok kecil yang sedang menangis, dengan senyuman dan air mata yang mengalir ke pipinya yang masih tergambarkan kesedihan bercampur sedikit bahagia.

Bagaimana ini?


Tbc
...
Yups semoga nge-feels kayak lagu twice.

Alfabetnya NaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang