1992

1992 (1)

"Mas cepatlah!!" Teriak pemilik tubuh kecil.

"Kamu itu tidak membantu hanya bicara saja"

Langkah Kyungsoo terhenti, dia memutar tubuhnya ke arah lelaki tinggi di belakangnya yang berjarak sekitar 3meter.
"Lebih cepat atau aku akan meninggalkanmu di stasiun ini" pungkas Kyungsoo dengan langkah yang semakin cepat.

"Huh dasar anak nakal" gerutu Chanyeol mengikuti langkah Kyungsoo agar tidak tertinggal karena dia bisa saja tersesat di kota yang baru dia injak 15 menit tadi.

Chanyeol sedikit mempercepat langkahnya dengan menyeret sebuah koper besar serta tas ransel di punggungnya. Semua itu adalah persiapan Chanyeol untuk memulai kerja di sebuah Perusahaan di kota ini.
Dan hari ini Kyungsoo sebagai sepupunya mengajak lelaki tinggi itu untuk tinggal di sebuah kamar sewa yang Kyungsoo tempati juga. Bisa di bilang sebuah keberuntungan bisa menempati tempat tinggal sewa yang berjarak begitu dekat dengan Perusahaan tempat Chanyeol bekerja,karena sering kali tempat tinggal di area itu sudah penuh dengan penghuni yang mayoritas pekerja Perusahaan.

Mereka terus berjalan menyusuri trotoar dengan posisi yang masih sama, Chanyeol berada di belakang Kyungsoo.
"Kyung apa masih jauh?" Tanya Chanyeol.
Dia sudah mulai kelelahan karena perjalanan yang bisa di bilang jauh dan setelah sampai dia masih harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat yang mereka tuju.

"Sebentar lagi" jawab Kyungsoo tanpa menengok ke arah Chanyeol.

"Aku akan mengadu pada Ibumu jika memperlakukanku seperti perampok"

"Banyak bicara, sebentar lagi sampai"
Tidak begitu lama langkah Kyungsoo berhenti di depan sebuah gerbang setinggi 3meter.
Lalu perlahan dia menggeser pintu gerbang tersebut ke arah kanan, ya memang begitulah cara membuka gerbang tersebut.
Setelah gerbang terbuka, pandangan Chanyeol mengedar ke seluruh penjuru tempat itu,bangunan berbentuk L dengan 2 lantai terlihat begitu nyaman di pandang. Tampak juga sebuah nomor di setiap pintu, nomor 01 sampai 10 di lantai bawah dan nomor 11 hingga 20 di lantai atas.

"Kamu di kamar nomor berapa Kyung?"

"04" jawab Kyungsoo kembali melangkah bersama Chanyeol menuju salah satu kamar tanpa nomor.

"Kak Baekhyun" panggil Kyungsoo pada sosok mungil yang tengah menyuapi seorang bayi mungil berusia 8 bulan. Bayi itu tengah duduk di sebuah apolo untuk bayi.

"Iya tunggu sebentar Kyung" Jawab Baekhyun. Sapaan mereka terlihat begitu akrab karena Kyungsoo sudah menghabiskan satu semesternya di tempat ini.