4

19 9 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam Minggu,pasti banyak orang yang sedang berkencan atau sedang bermain dengan teman-temannya sampai larut malam. Berbeda dengan gadis satu ini yang sedang asik berbaring dengan sebuah leptop dihadapannya yang sedang menyajikan drama favoritnya apa lagi kalai bukan drakor.

Renjana hanya sendiri berada didalam rumah. Mereka semua sedang berlibur beberapa hari diluar kota.

Kalau kalian tanya kenapa dia tidak ikut mereka berlibur? Bukannya dia yang tidak ingin ikut tapi mereka tidak mengajaknya untuk ikut berlibur bersama mereka, lagian mereka pergipun Renjana tidak mengetahuinya kalau mang Cecep dan bi Ida tidak memberitahu.

Bi Ida dan mang Cecep mereka berdua pekerja dirumah Renjana dari dirinya dirinya kecil sampai sekarang, bahkan bi Ida yang membantu merawat Renjana.

Ting

Suara notifikasi chat dari handphone berbunyi, membuyarkan acara menontonnya

Kak Arga

De?

Iya kak?
Read

Kamu baik-baik aja kan? 

Iya kak aku baik-baik saja.
Read

Kamu jangan bohong de!

Renjana tidak membalas chat dari  Arga dia hanya tidak ingin membahas masalah ini lagi.

Pasti ada kaitannya dengan wajah lebamnya ini.

Tidak salah lagi pasti Satria yang memberitahu keadaanku pada kak Arga, padahal saat didalam mobil tadi aku sudah bilang jangan memberitahu kak Arga.

Sekilas ingatan tadi sore didalam mobil milik satria melintas begitu saja dipikarannya, bahkan pipi bulat milik Renjana menjadi merona seketika.

"Ayo jujur, pasti ini semua ulah Om Tama?" Tanya Satria.

"Iyah..." Ucapku dengan lirih.

"Kenapa kamu tidak menghubungiku Ana?!"

"Aku takut ganggu kamu kak..."

Satria menghela napas, menarik tubuh Renjana agar lebih dekat dengan dirinya. Tangannya mengelus luka disudut bibir.

"Aku enggak bakal ngerasa direpotkan sama kamu Ana....! Aku malah takut kamu kenapa-napa, apalagi setelah melihat keadaan wajahmu..." Suara satria terdengar sangat lirih ditelinga.

RenJana (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang