Pt. Gadis Fenrir

2 0 0
                                    

Tak! Tak!

Suara langkah kaki terdengar jelas dalam ruangan itu, seorang gadis cantik memasuki ruangan dengan langkah anggun yang mampu menghipnotis setiap orang di dalam aula itu, seketika ruangan terasa hening akan kedatangan gadis itu.

Setiap mata menatapnya dengan berbagai pandangan yang tak dapat diartikan satu persatu, hanya satu yang ia tahu jelas yaitu pandangan seorang pria dengan manik tajam bak mata elang yang sudah menatap mangsanya adalah yang tertangkap jelas dari netra gadis itu.

Aula itu terasa seperti panggung show untuk gadis itu, karena kini ia merupakan pusat perhatian dari acara yang diselenggarakan didalam aula sebuah gedung ternama yang tengah mengadakan pesta pertemuan para orang penting.

Semua yang berada di sana merupakan orang-orang ternama yang sangat terhormat dimanapun mereka berada, jika orang dari kalangan biasa menatap mereka dan akan menyebut orang-orang itu dengan sebutan bangsawan.

Namun satu yang diketahui didalam aula itu bahwa gadis yang tengah menjadi sorotan itu adalah seorang yang tak akan pernah bisa mereka tanggung konsekuensinya bila secara tak sengaja menyinggung nya.

Dapat dipastikan status mereka yang merupakan seorang bangsawan bahkan tak bisa membuat mereka lebih tinggi dari sepatu gadis menawan itu.

Seorang gadis muda yang kisaran baru berusia belasan tahun itu merupakan legenda dalam kalangan tingkat atas, bagaimana tidak? Ia merupakan adik kandung dari Danilo Fenrir yang merupakan orang yang tidak bisa lagi disebut kalangan atas, karena jika dirinya disebut sebagai kalangan atas maka para bangsawan di ruangan itu tak lebih dari sebuah kotoran kuku dari seorang Danilo Fenrir.

Kita bisa menyebutnya sang penguasa, Daniello Fenrir yang diketahui hanya memiliki satu orang keluarga yaitu Daniella Fenrir yang merupakan adik kembarnya.

Hanya Daniella lah satu-satunya keluarganya yang tersisa, jadi dapat kita ketahui betapa ditakutinya Daniella.

Ada pepatah dalam kalangan bangsawan 'Lebih baik berlutut bagai budak daripada berhadapan dengan seorang Fenrir'

Jangan remehkan pepatah itu! Karena nyatanya itu merupakan sebuah nasihat tetua dari masing-masing keluarga bangsawan untuk menasehati putra-putri keluarga mereka agar tidak melakukan tindakan gegabah jika berurusan dengan penguasa bermarga Fenrir itu.

...

Gadis itu kini duduk dengan anggun disebelah seorang pemuda tampan dengan manik mata tajam bak elang itu, ya! pria itu adalah saudara kembarnya Daniello Fenrir yang sangat di segani dan dihormati bahkan oleh para tetua di seluruh keluarga bangsawan yang menghadiri acara itu.

"Ello! Untuk apa mengajakku kesini? Apa ada hal penting sampai kau mau menghadiri acara seperti ini?" Ucap gadis anggun sang adik penguasa itu.

"Tenanglah Ella, ada hal menyenangkan yang akan kita saksikan ditempat ini" Ucap Daniello menjawab pertanyaan adik kesayangannya itu dengan sedikit seringai di wajahnya yang mampu membuat siapa pun yang melihatnya akan bergidik ketakutan, namun hal itu tak berlaku bagi seorang Daniella yang sudah sangat terbiasa dan mengenal watak saudara kembarnya itu.

"Jangan tunjukkan seringai itu ditempat ini Ello! Semua orang sedang menatapmu dengan wajah cemas! Jangan buat acara mereka hancur hanya karena seringai menyeramkan mu itu!" Tegas Daniella.

"Ok, as you wish my lil' sister" Jawab Daniello pasrah dengan teguran adik kesayangannya itu.

Acara berlanjut sesaat setelah kedua kakak beradik penguasa itu telah duduk dengan nyaman pada tempat khusus yang telah mereka siapkan untuk menjaga suasana hati serigala dari keluarga Fenrir itu.

Setelah acara dimulai dengan berbagai sambutan tiba lah saat dimana pertunjukkan yang Daniello maksud itu dimulai.

Kini berdiri seorang pria muda di hadapan banyak orang, entah sambutan apa yang akan ia lakukan didepan sana, namun Daniello kembali menyeringai saat melihat pria itu berdiri dihadapan banyak orang dengan setelan tuxedo yang membalut tubuhnya sehingga nampak gagah.

"Berdirinya saya Vino Hartaya didepan kalian ini adalah sebuah tindakan tulus yang saya lakukan untuk menunjukkan kepada semua orang ketertarikan saya pada nona besar Daniella Fenrir, apakah nona bisa menerima lamaran yang saya lakukan tepat dihadapan semua orang ini?" Pria itu tersenyum menatap Daniella dengan tatapan yang lembut.

Sedangkan Daniella yang dilamar dihadapan banyak orang pun hanya diam tak menunjukkan ekspresi apapun pada wajah cantiknya.

Daniello yang melihat keberanian pemuda yang dengan lantang berbicara dihadapan banyak orang bahwa ia tertarik pada Daniella pun akhirnya angkat bicara mewakilkan adiknya yang hanya terdiam dengan wajah datar.

"Hahaha" Tawa mengerikan itu keluar dari seorang Daniello yang membuat setiap orang di ruangan itu terdiam gentar saat mendengarnya.

"Bagus sekali! Kau berani mendekati adikku dihadapan mataku! Apa kau tahu berapa banyak laki-laki yang juga tertarik pada adikku?! Apakah kau merasa lebih unggul dari barisan pria yang juga menyatakan cinta pada adikku?!" Ucap Daniello kembali pada wajah datarnya guna memberikan tekanan pada pria yang melamar adiknya dihadapan seluruh bangsawan yang hadir pada acara itu.

"Saya mungkin hanya segelintir dari banyaknya pria yang tertarik pada nona besar Daniella Fenrir, saya juga tak bisa mengatakan secara spesifik bahwa saya lebih unggul dari seluruh pria yang tertarik pada nona besar, tapi saya yakin bahwa saya mencintai nona besar Daniella, jadi saya tidak akan mundur sampai akhir" Ucap pria itu sedikit menurunkan suaranya yang awalnya terdengar lantang.

"Kalau begitu silahkan bersaing lah, barangkali aku dan adikku bisa melihat sebesar apa kata-kata cinta itu!" Ucap sang penguasa itu sambil melambaikan sedikit tangannya yang merupakan pertanda menyuruh pria dari keluarga Hartaya itu untuk segera menyingkir dari hadapannya.

Namun pria itu tetap berdiam ditempatnya selama beberapa menit sambil tersenyum, sampai akhirnya ia mengatakan kata penuh keyakinan sebelum berjalan menuruni panggung itu " Nona besar Daniella! Izinkan saya mengejar anda, dan saya tidak akan mundur sebelum anda memilih seorang pendamping, saya akan berjuang sampai saat itu tiba dan saya harap saya adalah pria beruntung itu" Ucap nya yang kemudian langsung berjalan menuruni panggung tempatnya menyatakan perasaannya pada nona besar adik sang penguasa itu.

Dan akhirnya acara dilanjutkan, dan beberapa bangsawan di sana berusaha mendekati serigala keluarga Fenrir itu untuk keuntungan masing-masing, mereka sangat berharap dapat menjalin kerja sama dengan Fenrir Company yang dapat dipastikan bahwa akan sangat membantu usaha mereka masing-masing, namun sangat sulit untuk bisa mencapai kesepakatan dengan Fenrir Company karena kualifikasi kerjasama yang mereka ajukan harus setara dengan prinsip dan prosedur Fenrir Company yang berada dibawah naungan Daniello Fenrir sang penguasa diantara mereka.

Daniello Fenrir sang penguasa yang sangat sulit untuk dihadapi.

...
..
.

To be Continue...

THEODORUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang