02

159 25 0
                                    

"oh, wow. apakabar ian?" sapa raka terkesan tidak ramah kepada rian. sama hal nya dengan rian, ia juga terkejut tentu. tidak menyangka saja akan di pertemukan kembali semenjak salah satu nya menghilang tanpa kabar bak di telan bumi. "kok bengong aja, ian?"

altharian mengepalkan tangan nya, nafas nya tersenggal. ia marah, sangat marah. "rakajati bajingan."

"siapa bub?" tanya perempuan di samping raka tidak mengerti apa yang sedang terjadi. raka menoleh lalu tersenyum "nothing hun, temen lama aku aja. ian kenalin, ini bulan. pacar gue. "

cih, teman lama? altharian muak, ia mengabaikan uluran tangan dari perempuan yang ia yakini bernama bulan dan langsung meninggalkan kedua nya.

"hubungan kamu sama dia lagi engga baik bub?" raka mengangguk, sebagai tanda mengiyakan pertanyaan bulan.

bulan maaf, gue bohong lagi. jangan tinggalin gue kalau seandai nya lo udah tau altharian itu masa lalu gue.







"kenapa gue harus ketemu sama lo lagi..? raka lo brengsek, hiks. pertahanan gue selama sepuluh bulan ini runtuh seketika, rak. sakit banget ngelihat lo udah ada yang baru.." altharian marah, marah kepada diri nya sendiri. ia kesal mengapa diri nya sangat sulit untuk melepaskan masa lalu indah nya bersama rakajati hariwardana. "dia perempuan, bukan laki-laki kaya gue. cantik banget.. bulan lo cantik.. maaf kalau gue ga sopan tadi, gue cuma.. ga sanggup. raka gue kangen lo.. gue kangen di peluk lo.. secepet itu lo lupain gue rak? hiks. raka maaf.."

bernafas tanpa mu ; renminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang