FESTIVAL

1 0 0
                                    

Beberapa tahun kemudian....

Kini Aditya mau menginjak umur 25 tahun.
Usia dimana para pasangan muda menikah sedangkan Aditya belum menemukan cinta sejatinya karena dia belum membuka hatinya kepada siapapun.
Sedangkan teman temab Aditya sudah menikah tinggal Aditya seorang yang belum menikah di kalangan teman sebaya nya.
Di sisi lain Ningrum yang setiap sebulan sekali bertemu dengan Aditya semakin cinta ke Aditya. Aditya yang tidak peka menganggap itu hal biasa. Ningrum yang selalu melihat sikap Aditya yang menganggap cintanya sebagai hal biasa hanya bisa pasrah. Meskipun dia belum pernah mengungkapkan perasaannya terhadap Aditya, karena karena Aditya pernah berkata....

"Ningrum ( karena sudah akrab mereka saling memanggil menggunakan nama panggilan tanpa kata Tuan) , apa pendapatmu tentang wanita yang nembak kepada seorang pria? " tanya Aditya ke Ningrum.

Ningrum yang mendengar pertanyaan dari Aditya lantas menjawab...

"Gimana ya, kamu dulu deh. " suruh Ningrum kepada Aditya.

"Eh, kok aku dulu, kan aku yang tanya ." Balas Aditya.

"Hehehehehe >< ." tawa Ningrum dengan suara keras.

"Hmmm yaudah deh aku dulu deh" balas Aditya dengan nada pasrah.

"Kalau begitu mana pendapatmu. "
Ucap Ningrum dengan nada gembira dan berlagak kayak orang habis menang debat sambil bilang....

"Kamu imut tau dengan wajah pasrah gituuuuu. " kata Ningrum dengan perasaan berbunga-bunga.

"Idihhhhh" balas Aditya, "Jadi gini menurutku kalau wanita yang nembak rasanya kita sebagai pria kayak di anggap rendah sampai sampai harus ditembak oleh wanita.
Kalau cuma ngungkapin perasaan sii gapapa . " lanjut Aditya.

"Iya aku setuju sih. " jawab Ningrum dengan senyum tipis.

Didalam hati Ningrum pun berkata....

"Setelah mendengar ucapan Aditya tadi kayaknya ga jadi deh aku ungkapin perasaan ku terhadap dia.
Kayaknya dia habis ditembak oleh wanita makanya wajahnya cemberut dari tadi. Lebih baik aku tanyakan dulu deh. ".

Lalu Ningrum bertanya kepada Aditya "Emangnya kamu habis ditembak wanita? "

Aditya menjawab "Tidak, aku tadi lihat pria yang di tembak wanita. "

"Kukira kamu habis di tembak wanita, sampe sampe aku mikir yang aneh aneh lho. " Balas Ningrum.

"Kamu mikir apa? " Tanya Aditya.

Setelah mendengar ucapan Aditya Ningrum pun berkata...

"Hmmm, gapapa, gak penting kok. " Jawab Ningrum terhadap pertanyaan Aditya.

"Haduh bikin aku kepo" sahut Aditya.

Hari ini adalah hari dimana Aditya beserta ayahnya berkunjung ke Istana.

"Adityaaaaaaaaaaaa. " Teriak Ningrum dari kejauhan.

Aditya yang baru masuk gerbang istana pun hanya bisa tersenyum dan berkata " dasar anak itu.. "

"Mungkin dia suka kamu " Kata Birendra kepada anaknya tersebut.

"Eh, ga mungkin" Protes Aditya.

"Semuanya yang ga mungkin bisa jadi mungkin. " balas Ayah Aditya dengan nada meledek.

"Huh" hembus nafas Aditya.

Aditya lalu turun dari kereta kuda...

Disaat itu Ningrum sudah menunggu di depan pintu Istana dan berkata

" Hai Aditya, gimana kabarmu?."

lalu Aditya pun menjawab...

"Hai juga, saya baik baik saja lalu gimana kabarmu? tanya balik Aditya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang