HOUSE OF CARDS 1: Forbidden Love💛

Two: Kekasih.

Sudah berapa hari ya lelaki Kim Seokjin tidak bicara dengan Rm? Oh ya dua minggu!!

Sakit sekali rasanya bila melihat sosok Introvert dalam kediaman ini, bukan hanya dua atau tiga hari tapi dua minggu lelaki Jin tidak bicara panjang lebar dengan pria gagah Rm. Setiap Rm menyapa atau bertanya Jin hanya berdehem saja, sungguh tidak normal sangat tidak normal, perasaan Rm yang ambigu hanya mengaka bahwa Jin sedang stres dengan novel barunya yang berjudul Love me or not at all! yang harus dipublis akhir tahun ini sebelun dirinya mengikuti wajib militer yang tahun lalu sempat ditundanya. Karena presiden bangga atas novel sebelumnya yang bertajub Dynamite masuk dijajaran teratas novel terbaik ditahun 2020 diajang bergengsi dunia.

Disinilah kafe kecil tempat yang pas untuk membicarakan tentang masalah Anda pada sahabat. Suga, Rm memanggil Suga untuk menemaninya ngopi-ngopi sambil ngobrol santai dengan makan makanan ringan.

"Si bangsat ya anjing." Ketus Suga yang masih dengan pakaian kantornya, seorang CEO.

"Kalo suka ya suka aja terus nyatain sono, laki bukan? Ck kalo gue si langsung aja tanpa basa-basi srepew gitu." Lihatlah si bodoh ini bicara, padahal jika ia bertemu dengan Hobi nyalinya akan ciut tak akan berani walau ia adalah seorang CEO yang terkenal jentelmen.

"Gitu ya?"

"Iyalah." Rm yang malang sepertinya ia salah memanggil sahabat harusnya ia memanggil Hobi atau Karina.

"Dengerin gue dah, tiga hari lagi tuh salju pertama turun gue baca diberita. Elu nyatain dah tu perasaan lu ama Seokjin pasti romantis deh, entar gue ama Hobi bantuin deh tenang aja." Sambungnya

"Makasih ya kak elu ama Hobi dah baik banget ama gue, makasih banget."

"Teck, tenang aja aman... aman."

Akhir yang ditunggu-tunggu tanggal 24 Nov 2021, hari dimana salju pertama ditahun ini turun dan sekaligus saksi atas pernyataan cinta Rm pada Jin, ini momen bersejarah. Disuatu tempat yang damai datanglah dua orang yang grusak grusuk masuk kekamar Jin yang masih fokus dengan komputernya, Hobi Suga sepasang soulmate ini masuk dengan ribut-ribut membuat Jin bingung bukan kepalang.

"Cepet bongkar lemarinya."

"Iya sabar njing ini lagi gue obrak abrik!" Ketusnya kepada pria berambut merah muda didepannya, Hobi.

"Jangan yang itu sayang, nanti gak keliatan kalo pake baju putih semua."

"Iya juga." Ditengah-tengah aksi brutalnya itu pada lemari Jin, Suga menyadari ada yang salah. "Apa lu bilang tadi? Sayang?"

"Iya sayang!" Sambil memeluk tubuh kecil itu dari belakang.

"Minggir sono anjing."

"Gak dingin apa?" Masih memaksa untuk meraih tubuh Suga.

"Kagak. Nah ini keknya bagus." Jaket biru muda berbulu paket lengkap dengan topinya yang ditemukan Suga secara tak sengaja langsung dipakaikan ditubuh tegap Jin.

"Yang ini juga kagak cocok, elu pernah kemall kagak si?" Tanya suga.

"Enggak..." Jawab Jin polos menggelengkan kepala.

"Yeuh dibangunin mall bagus sama soulmate malah kagak mau dateng." Tukas Hobi

Suga merogoh kantong jasnya dan menelfon manager mall SuBi (SuBi nama mall yang Suga bangun gabungan dari Suga+Hobi) untuk memesankan pakian yang bagus. Pakian yang dipesan Suga datang dengan cepat, dan tak sampai disitu para perias wajah juga turut didatangkan untuk menunjang penampilan Seokjin.

Celana jeans, oversized t-shirt berwarna merah gelap, dan dalaman Turtleneck berwarna putih lengkap dengan sepetu hitam membuat Jin sangat tampan waktu itu. Setelah sekian lama Jin didalam kamar dengan orang-orang Suga, kedua lelaki itu menarik paksa tangan Jin.