chapter 01 // anak mafia itu keren

37 1 0
                                    

hals , duda !

welcome to my new story , hahahaha .
jangan nanya dulu kemana tkof pergi , karna rara and the gank sedang berada dalam masa revisi total ( setelah perdebatan panjang dengan batin ini tentunyaaaa )

but , what do you guys think about un-flop ? amy and her life story yang bakal temenin kalian dalam beberapa waktu kedepan .

thankyou suda mampir , happy reading ! ✨️

.

Chapter 01 | anak mafia itu keren

| Memilikimu adalah halusinasi. Kamu objek nyata, namun terasa fatamorgana

Sudah hampir tiga puluh tujuh koma lima kali si gadis kuncir kuda mengucapkan dua kalimat itu sambil berguling dan tersenyum sinting. Kalimat yang didapatnya ketika sedang men-scroll cantik di salah satu platform sosial media yang paling banyak diunduh saat ini.

Sudah hampir empat puluh kali juga nyawa yang satu lagi itu mengubah posisi duduknya, mengatur pegangan kuas ditangannya agar tidak mengganggu keserasian gambar, juga mendelik dengan ekor mata yang sedikit tajam. Serasa hampir gila dirinya berada didekat gadis berumur 18 tahun itu.

“Memilikimu adalah halusinasi,” kali ini si gadis duduk di depan cermin dan menunjuk sosok di hadapannya. Dengan ekspresi dramatis dan sedikit tetesan air dari lensa kontak miliknya si gadis berkata, “Kamu objek nyata, namun terasa fatamorgana.”

Tiga detik, gadis dengan bordiran tag 'Amelan' diatas sweater bagian tulang selangka itu berbalik menatap Zeine dan melompat girang keatas sofa. Dia buru-buru menarik lengan Zeine dan menunjukkan layar ponselnya.

“Sini-sini. Coba pilihin foto yang bagus,” ujar Amy seraya mengusap layar ponselnya. “Ih, sini, Zee!” panggilnya sambil kembali menarik.

“Ini bagus. Itu juga bagus.”

“Ini aja gimana?”

“Atau.. yang itu aja gimana?”

Kemudian, gadis itu mengambil ponsel Amy dan melihatnya sendiri. “Ihh, lo 'kan punya handphone sendiri, kenapa ngambil punya gue???”

“Ya, terus gue mau liat apaan?! Lo asik scroll-scroll terus, ini bagus, itu bagus, ini aja gimana? itu aja gimana? Ya, mana gue tahu? 'Kan gak keliatan, sinting!” katanya sambil mengembalikan ponsel ke gadis yang tengah tercengir lebar itu.

Jika dibilang ada dua puluh juta hipotesis tentang cinta di dunia ini, mungkin Amy Orlando akan percaya pada hal itu. Karena cinta adalah bagian dari semestanya.

Cinta itu manis, cinta itu pahit, cinta itu kebahagiaan, cinta itu penderitaan.

Amy sudah menyimpan semuanya.
Amy sudah melihat semuanya.
Amy sudah merasakan semuanya.

Mulai dari manisnya kisah saat membaca novel, ratusan komik, lalu menonton berbagai drama romantis rating sembilan koma enam tentang si gadis yang bertemu pangeran kuda putihnya, sampai merasakan sendiri pahitnya patah hati.

Tapi, Tuhan dan dunia itu adil. Makanya, didalam semesta Amy, terdapat Zelleine Ailee Qenezar. Si jenius pakar komputer yang nakalnya bisa ngalahin anak kecil dari rumah tetangga.

Tapi, kadang Amy juga heran, cewek kelahiran Brazil yang punya darah Indonesia ini kenapa jadi pendiem banget kalo udah berurusan sama lukisannya, sih??!

WHAT THE FU*K HELL??!

Amy Orlando, cewek cantik asli brazil, sahabatnya sejak lahir, kalah banding sama benda 2 dimensi yang gak bisa gerak?!

“OMGG??!!!” Zeine sudah dipastikan terkejut. Itu adalah teriakan pertama Amy, di hari ini.

Zeine melotot tajam. Bukan hanya telinganya yang berdengung, tapi lukisannya juga malah tercoret segaris putih yang panjang.

“Apa lagi, Ame?”

Amy mendongak dengan wajah setengah memelas. Wajahnya bagai pahatam dewi tapi matanya berkedip-kedip menggelikan.

Terdengar helaan nafas kecil sebelum Zeine bertanya, “Mau apa?”

“Mau nikah sama anak mafia.”

JEEEENG

“HAHH??” Zeine berkedip tidak mengerti.

“Lo mau jadi nyonya asosiasi serikat dagang?”

Amy menggeleng. Satu.

“Lo mau buat suami takut istri?”

Gadis brazilia itu kembali menggeleng. Dua.

“Lo mau belajar pake senjata?”

Tiga gelengan. “Bukan, Zee!”

Ada jeda sebelum Zeine kembali bertanya, “Terus kenapa lo mau nikah sama anak mafia?”

Amy membuka ponselnya lalu menghadapkannya kearah Zeine. “Liat! Anak mafia itu keren bange—

—ettt, Zee???” Sekarang, Amy yang bingung.

Zelleine, si jenius itu, membuka lemarinya dan mengeluarkan semua gaun Amy. Ia menepuk bahu gadis dihadapannya lalu berkata, "Jalan ke trotoar, siapa tahu lo bisa selamatin satu anak mafia. Bye."

Sialan! Zeine tahu banget itu alur komik. Bye, Zeine!

Gadis cantik itu lalu keluar dari kamar dan menuju ruang tamu. Tentu saja, dengan membawa peralatan melukisnya, termasuk kuas berbahan kristal dengan ukiran bunga lelabah merah diujungnya.

Memilih mengabaikan, Amy mengambil stoples kripik apel kesukaannya sambil kembali duduk bahagia diatas sofa.

Ada selang waktu hampir 10 menit sebelum Amy mendapat alasan untuk meneriaki Zeine, tapi suara itu tercegat di kerongkongan ketika,

“AME, BERESIN BAJU LO! KITA CARI ANAK MAFIA DI INDONESIA! ADA BANYAK!”

Zelleine Ailee mengucapkan kalimat berguna.

Si anak mafia gak bisa merubah apapun dalam hidup Zeine. Tapi, siapa sangka kalau itu sangat berguna untuk menarik perhatian Amy.

Amy Orlando langsung bangkit dan mengangkat kedua ibu jarinya, “SIPPP, KAK!”

Kamis, 2 September 2021.
Penerbangan pertama menuju Indonesia.

•••

bersambung.

a/n:

hals , dude !
chapter wannn !

what's your type ?

duda , what's your favorite character ?

what's your favorite lead ?

what's your favorite emoticon to express your reaction ?

thanks a lot

sincerely,
fa🐰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UN-FLOPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang