03.

30 3 2
                                    


Bruk !

Sally merebahkan tubuhnya di ranjang . Capek rasanya jadi sally
Harus akting tersenyum harus berpura-pura baik-baik saja di hadapan semua orang

"Pah Sally kangen papah" gumam Sally sambil memejamkan mata nya

7bulan sudah papanya berada di taiwan untuk membereskan masalah di kantor cabangnya . Sally sangat merindukan sosok papah yang selama ini selalu menyayanginya dengan tulus

Tok.tok..tok

"Sall turun dek makan dulu" panggil jaemin kakak sally

"Entar aja kak sally belom laper , kakak duluan aja" teriak Sally dari dalam kamarnya

"Kakak masuk ya dek"

"Masuk aja kak nggak sally kunci kok pintunya" kata Sally mengijinkan

Jaemin masuk ke kamar adiknya , menghampiri Sally yang tengkurap di ranjang masih menggunakan seragam sekolahnya

"Mandi dulu gih dek" saran jaemin duduk di samping ranjang sally

"Males kak" gumam sally

Jaemin menghela nafasnya , ia tau ada alasan tersendiri mengapa adeknya ini sangat susah di suruh mandi .
Luka di punggung .
Luka di punggung sally lah yang menyebabkan gadis itu susah untuk disuruh mandi . Karena rasa perih akan terasa

"Mandi ya dek , habis ini kakak bantu obatin" kata jaemin mencoba membujuk adeknya

Sally pun pasrah , akhirnya ia menuruti apa kata jaemin . Ia bergegas mandi

Setelah 15menit sally keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya dengan bahu yang terpampang jelas.

Jaemin yang berada disitu meringis melihat luka punggung atau lebih tepatnya di sekitar bahu Sally .

"Sini dek" tarik jaemin pada tangan sally untuk ikut duduk di tepi ranjang dengan memunggungi nya

Jaemin memberikan salep pada luka bakar yang berada di punggung sally , di dengarnya ringisan sally yang menahan rasa perih pada luka nya

"Maafin kakak ya sall" kata jaemin lirih menahan tangisnya

Sungguh ia sedih melihat adiknya seperti ini , luka bakar yang hampir memenuhi punggung bagian atas adiknya sangatlah parah . Ia menyesal karena terlalu sibuk kuliah ia jadi jarang memperhatikan adiknya yang sering mendapatkan siksaan dari mama nya ini .

Bahkan karna kesalahan sepele yang sally lakukan , mama nya dengan teganya membuat luka bakar seperti ini di punggung sang adik

Sally diam mendengar penuturan sang kakak , ini bukan salah kakak nya mengapa kakak nya selalu saja meminta maaf pada nya

Sally diam-diam menangis , jujur ia benci pada mama nya tapi ia juga sangat menyayangi mama nya . Bahkan saat jaemin hendak melaporkan mama nya pada pihak yang berwajib dengan tuntutan kekerasan pada anak , sally sampai sujud mohon agar mama nya tak mendapatkan sangsi penjara . Sebenci apapun ia pada sang mama ia tak ingin mama nya masuk penjara

Tak hanya luka bakar , sebelumnya ia sudah kenyang mendapatkan pukulan , tamparan , bahkan cambukan dari sang mama

"Udah kak , sally ngga mau denger kakak minta maaf terus , ini bukan salah kakak" kata sally dengan suara sedikit bergetar karena menahan tangisnya

"Mama keterlaluan sall , harusnya dia ngga ngga sampai menempelkan setrika itu di punggungmu , seharusnya mama bisa kontrol emosi . Bukan hanya karena kamu lupa menggosok 1 pakaiannya ia sampai memberimu luka bakar seperti ini " kesal jaemin

Sally berbalik menghadap kakak nya . Di genggamnya tangan kakak kesayangannya ini .

"Kakak jangan sedih gini , Sally gadis kuat kak . Sally anak papa sally juga adik kak jaemin . Jadi sally anak yang kuat karena sally dari keluarga yang kuat dan hebat seperti kak jaemin dan papa" hibur sally dengan senyum manisnya

Jaemin memeluk tubuh sally , di usapnya lembut kepala adik kesayangannya ini

"Setelah ini jangan coba sembunyikan masalah kamu dari kakak , cukup ini yang terakhir kali jangan ada luka lagi di tubuh kamu dek" pinta jaemin pada sally

Sally mengangguk sebagai jawaban , meskipun itu tak mungkin . karena sally sampai kapan pun tak akan mengeluh pada papah dan kakak nya ini . Ia tak ingin membuat mereka khawatir

°° Left with Memories °°

Pukul 9 malam
Sally selesai belajar dan mengerjakan tugas , ia tak ingin mendapat kan hukuman lagi bila ia lupa mengerjakan tugas sekolahnya .

Sally hendak tidur , namun deringan dari ponselnya mengurungkan ia untuk segera tidur

Di lihatnya layar ponsel tertera nama "Kak Mark 🐯❤" Sally segera mengangkat panggilannya

"Malam princess" sapa mark di seberang telepon

"Malam kang ojek"

"Terus aja gitu" terdengar gerutuan mark di seberang sana , sally terkekeh mendengarnya

"Malam kak makkeu~" sapa sally manja

"Belom tidur princess?"

"Sudah"

"Loh kalo udah tidur trus ini sapa?"

"Kuntilanak kakak"
"Udah tau belum tidur masih aja nanya , dasar dodol"

"Yaudah sana tidur , besok bangun pagi jan kebo lagi . Atau nggak ntar gue tinggal lo"

"Biarin , masih ada kak jeno yang mau jemput gue wlek" ejek sally

Tutt...

Dengan seenaknya sally mematikan sambungan telepon nya . ia sangat suka menggoda mark , sally yakin mark kini tengah mengumpat

Disisi lain ,
Mark bingung dengan perkataan sally . masih ada jeno yang mau menjemput gadis itu ?
Maksutnya ?
Bukankah setaunya mereka tak pernah dekat , bahkan bertegur sapa pun jarang . Apa semenjak hukuman kemarin membuat mereka semakin dekat

Mark akan menanyakan itu besok pada sally . Ia harap mereka tidak beneran dekat

°° Left with Memories °°
{SallyNa_Chou}

Haiiii !!
Makasih buat yang udah mau baca book ku ini , semoga kalian ngga bosen yaa .
Jangan lupa terus kasih vote

Btw maaf ya , kalo kisah real  sampe ke bawa ke book ini . Karena ngga tau kenapa pengen banget ngelepasin semua di book ini . Bukan maksut buka privasi tapi cuma sekedar menceritakan kisah dengan latar belakang yang beda aja 🥰🥰

 Bukan maksut buka privasi tapi cuma sekedar menceritakan kisah dengan latar belakang yang beda aja 🥰🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoyy !!

Left With Memories (Mark Lee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang