--⁰⁰0⁰⁰--Gadis itu berjalan menyusuri koridor kelas atas yang sudah tampak sepi. Helaan napasnya yang berat terdengar kembali.
Hanya ada dia seorang yang berada di koridor kelas 11 IPA, membuatnya berdecak kesal. Bel pulang sudah berbunyi sejam yang lalu tetapi gadis itu harus mengurungkan niatnya untuk cepat-cepat pulang dikarenakan harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terlebih dahulu.
Dia Ellvinesya Naurorasha Eldhica Nicholas. Gadis yang kerap dipanggil Nesya itu, mungkin sudah hampir dikenal oleh seantero sekolah. Bukan, bukan karena dirinya bad girl disekolah, melainkan selain parasnya yang cantik juga karena kepintarannya yang luar biasa dan karena segudang prestasi yang dirinya punya.
Ting!
Satu pesan masuk
Reyhan : Gue belum pulang, masih ada di parkiran. Lo cepet kesini...
Senyum Nesya mengembang setelah melihat satu notif dari handphone nya. Tanpa berpikir panjang ia langsung menghampiri pria yang mengiriminya pesan.
"Reyhan!!" Teriak gadis itu dari kejauhan.
Pria itu reflek menoleh karena ada yang memanggil namanya dan ia pun bergegas menghampiri Nesya.
Pria itu menatap Nesya dengan dahi berkerut. "Lo sakit? Kok lemes banget" tanyanya sembari menempelkan telapak tangannya di kening Nesya.
"Enggak, capek doang dikit."
"Lo mau ga?"
Nesya menatap heran kearah Reyhan, "Mau apa?"
"Gue gendong " cengir Reyhan.
"Ga, makasih. Kaki gue masih ada..."
"Lo kan lemes gitu"
"Bodo amat." Gumam Nesya kemudian memilih untuk berjalan mendahului Reyhan.
Pria itu menampakkan ekspresi kesalnya. "Dasar cewek dingin sialan! Awas aja lo."
****
Kini keduanya sudah sampai di depan rumah mewah bertingkat bercat putih dengan desain minimalis itu adalah rumah Nesya.
"Makasih" ucap Nesya masih dengan nada ketus dan menyerahkan helm nya kepada Reyhan
"Makasih doang nih? Gak ngajakin mampir kek apa kek gitu?" kini Reyhan sedang menatap Nesya dengan tatapan yang sulit di artikan membuat Nesya jadi risih dan kikuk sendiri
"Gada!" jawab Nesya yang masih berusaha mengabaikan tatapan cowo di depannya ini
"Buset... Lo pms Nes? marah marah mulu daritadi" ucap Reyhan dengan menaikkan sebelah alisnya
"Oh apa mau gue beliin seblak? Ice cream? Atau roti jepang lu masi ada kaga?"
"REYHAN!!! Ngomong lagi gue pukul nih" teriak Nesya sambil memukul lengan Reyhan.
"Ga gue ga pms, cuma males aja. udah gih lo pulang aja sono"
"Yaudah gue pulang ya cewe boncel" tambahnya sambil menancap gas motornya dan berlalu meninggalkan Nesya
"Apa dia bilang? Cewe boncel? Emang gue sependek itu apa? Mentang-mentang dia tinggi dasar tiang" Nesya mengomel sendiri.
TBC....
--⁰⁰0⁰⁰--
haii readers!!! maaf ya kalau ceritanya ga nyambung hehe....
makasih buat yg udah mau baca
jangan lupa vote,comment yaa!!
thank uuu
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUVAILLE
Teen FictionAku menghampirimu sebagai senja, membawa sebuah rasa cinta. Tapi kau meninggalkan sebagai malam, tanpa memberi sedikit harapan. Senja tak pernah berhenti untuk mengejar,dan malam juga tak pernah berhenti untuk menghindar.Senja selalu ada di dekat ma...