Menjadi tetangga baru benar-benar menyiksa diri seorang Lee Jeno. Tapi seperti biasanya, dia berusaha terlihat baik-baik saja disetiap langkahnya. Seperti petang itu dia mencoba mencari tempat makan yang bagus. Berjalan tanpa hala tuju sampai dia melihat sesosok tubuh manis. Makan mie dengan asiknya. Langkahnya tergerak ke tempat sosok itu. Sekadar untuk bertanya nama juga boleh.
Sesampainya di meja sosok itu, dengan gugup dia berkata, "excuse me sir.. can i sit here with you?"
Orang itu pula hanya menatapnya sebentar lalu kembali menyantap makanan nya yang mungkin sangatlah lezat itu.
Jeno pula tersenyum kerana beranggapan orang itu memberi izin kepada dirinya untuk ikut bergabung disana. Tangannya dihulurkan untuk bersalaman dengan orang itu dan dia tak menyangka pula hulurannya disambut. Jeno juga sedikit mengelus tangan itu.
"Wahh.. sangat lembut. Sama seperti tangan bayi" gumam Jeno perlahan.
Seketika senyum manis orang itu terlihat di wajah lalu Jeno membalasnya juga.
"Aku Na Jaemin, siapa namamu?" tanya orang itu dengan suara yang tak Jeno sangka sebegitu tegas dan lebih mendominan. Langsung tidak sesuai dengan wajah manisnya.
"Ah.. aku Lee Jeno. Aku tetangga baru disini. Senang berkenalan denganmu Na Jaemin." balas Jeno disertai senyuman manis dari mulut juga matanya.
Jaemin yang asalnya hanya sekedar berkenalan dengan Jeno yang menurutnya begitu berani kerana sudah duduk semeja dengannya padahal tidak dipelawa kini terpaku melihat wajah manis milik Jeno yang ditampilkan. Tak berbohong bahwa pria itu sangatlah tampan namun ia juga memiliki sebuah daya tarikan dari senyuman yang diberikan. Seketika Jaemin merasa tak mau melarikan matanya dari terus memandang Jeno yang duduk berhadapan dengannya itu.
Jeno yang perasan akan keterdiaman Jaemin mulai berasa aneh. Tangannya ia hayunkan didepan Jaemin agar pria itu tersadar.
"Jaemin??" panggil Jeno yang langsung membuat Jaemin tersadar.
"Maaf Jeno, aku sedikit berkhayal."
Jeno menggelengkan kepalanya pantas dan sekali lagi membuat Jaemin terkesima pada senyumannya Jeno lontarkan.
Pelayan datang untuk mengambil pesanan dari Jeno.
"Berikan satu nasi ayam dan jus lemon ya. Jaemin? Kamu gamau pesan air juga?" tanya Jeno sambil menatap terus pada Jaemin yang memakan mie nya.
Jaemin yang awalnya menggeleng kemudiannya mengangguk saat tersadar yang dia tadi menuangkan begitu banyak bumbu cili ke dalam mie nya.
" Gimme one glass of tea o ice please..." pesan Jaemin
"Oh iya.. jus lemon itu tambahkan gula lebih sedikit ya?" pohon Jeno
" Untuk teh juga lebihkan garamnya ya. " pesan Jaemin lagi tapi kali ini mengundang kerutan di dahi Jeno juga sang pelayan.
"Garam??" tanya kedua orang yang sedang kehairanan itu
Jaemin yang keburu malu hanya menganggukkan kepalanya untuk mengelakkan dirinya terciduk malu dan berakhir ditertawai oleh Jeno dan si pelayan.
"B--baiklah tuan. Tunggu sebentar pesanan anda akan segera disiapkan." kata si pelayan dan segera pergi dari sana
Jeno menatap kepergian si pelayan lalu melihat ke arah Jaemin. Dia masih kaget tentang teh garam yang Jaemin minta. Orang gila mana yang meminum teh dengan garam? Kan seharusnya teh ais itu enaknya dibumbu dengan rasa manis gula, kenapa malah dibumbu dengan rasa asin garam pula? Aneh dan unik. Jeno suka. Jeno suka pada sosok aneh dan unik seperti Na Jaemin. Apakah sekarang Jeno jatuh cinta? Pada pandangan pertama dengan seorang pria manis atas marga Na?
Jaemin yang merasa diperhatikan oleh Jeno membalas pandangan itu lalu mengangkat dagunya bermaksud bertanya ada apa kepada Jeno. Ayolah bibirnya masih merasa panas kesan bumbu cili dari mie nya, berbicara mungkin akan membuat ia semakin kepedasan jadi lebih baik bertanya melalui gerak tubuh saja.
"Apakah meminum teh dicampur garam enak Jaemin?" tanya Jeno ingin tahu.
Jaemin tersenyum mendengar itu. Merutuki kebodohan sendiri yang malah meminta teh itu dicampur garam lebih padahal ia sendiri tak tahu apa rasanya meminum teh bercampur garam. Yang benar saja Na Jaemin.
Sebaik saja pesanan keduanya sampai, Jaemin langsung meneguk teh nya dengan rakus sementara Jeno menatap Jaemin dengan antusias berniat melihat reaksi Jaemin yang meminum teh itu.
"Bagaimana rasanya?" tanya Jeno lagi.
Jaemin lagi lagi tersenyum sebaik saja ia meletakkan gelas nya di meja. "Enak seperti biasanya." jawab Jaemin dengan bangganya. Tapi dia memang tidak berbohong tentang rasa asin yang terhasil dari teh itu. Entah kenapa rasanya enak aja dicicip juga ditambah bonus dapat melihat wajah menggemaskan Jeno yang duduk berhadapan dengannya itu. Jaemin jatuh cinta. Tak pernah ada lagi sosok yang membuatnya segugup itu. Jeno yang pertama dan ia berjanji akan menjadikan Jeno yang terakhir baginya.
Jeno tertegun mendengar jawaban dari Jaemin lalu ia pantas memfokuskan dirinya pada makananya dulu. Ia akan membuat teh garam nya sendiri nanti di rumah. Ia akan merasa sendiri keenakan teh asin kegemaran Jaemin, sosok cinta pertamanya.
"Maukah kau jika kita bertukar nomor telepon? Akan sangat memudahkan jika kau membutuhkan sesuatu, ya kan?" tawar Jaemin
Jeno menimbang-nimbang tawaran Jaemin. Seperti jackpot saja. Padahal Jeno yang tadi berniat meminta nomor pria itu lebih dulu malah sekarang Jaemin yang menawarkannya. Indah sekali hidupnya. Jeno mengangguk lantas menyambut huluran ponsel Jaemin lalu mengetikkan nomornya dan dengan sigap membuat panggilan singkat.
Ponsel Jeno yang berdering mengundang senyum gembira di bibir plum itu. "Sudah ya Jaemin." kata nya lalu menunjukkan layar ponselnya ke Jaemin dengan bahagianya.
"Jaemin maaf ya aku harus pergi sekarang. Harus mengemasi barang-barangku, dadah! Sampai ketemu lagi." ucap Jeno dengan bersemangat dan Jaemin hanya menanggapinya dengan anggukan santai tapi yang tak Jeno tahu adalah bagaimana jantung Jaemin berdetak sangat cepat melihat kelakuan menggemaskan Jeno.
"Bukan lagi, Jeno. Tapi nanti. KIta akan bertemu nanti dan akan aku pastikan kita akan berakhir menjadi pasangan kekasih" gumam Jaemin pelan sambil matanya menatap kepergian Jeno yang semakin menjauh.
HELLO EVERYONE YANG MAMPIR KE SINI BUAT BACA. MAYBE INI HANYA AKAN BERJALAN TAK LAMA. SEKADAR TWO SHOOT SAJA. SEMOGA SUKA YA JUSEYO~~ OH IYA SEDIKIT KATA KATA KALAU ADA TYPO MAAF YA. I LOVE YOU ><
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIES OF SALTED TEA [JAEMJEN]
FanfictionPernah minum teh? Tapi bukan dicampur gula tapi dicampur dengan garam. Akibat sebuah pertemuan yang mengakibatkan Jaemin merubah kesukaannya pada teh manis ke teh asin. Namun akankah semuanya sentiasa lancar dan baik-baik saja?