..

213 40 7
                                    

"Ayolah Jung tangan ku pegal." Ujarnya.

Setelah lama berpikir akhirnya ia menyetujui. Apa salahnya berteman ya kan? Lagi ia sudah tidak dekat dengan Taehyung toh.

"Ah maaf, Jeon---"

"Aku sudah tahu."

__

Setelah berteman dengan Yoongi, Jungkook sering membolos pelajaran, untuk bermain basket bersama kakak tingkatnya Min Yoongi. Jungkook tidak sadar ia semakin kesini semakin berubah. Sangat urakan keyakinan nya benar bahwa ia akan berubah.

Dulu memang Jungkook akui ia nakal, tapi setelah berteman dengan Taehyung tingkat kenakalan nya berkurang.

Lebih sering bergerombol di lorong kelas sebelum masuk, merokok, balap liar, bahkan lebih parah lagi ia sering gonta ganti kekasih setiap harinya, hanya untuk bersenang-senang tidak untuk hal yang lain. Bisa kita kenal sekarang ia menjadi playboy, banyak diluaran sana gadis yang mengantri padanya. Sering ke club, minum-minuman beralkohol.

Karena ia begitu juga untuk meringankan pikiran. Ia muak harus terus-terusan overthinking. Bahkan depresinya sudah semakin parah.

Sebenarnya Yoongi ragu mengajak Jungkook ke dunianya karena dunianya keras, ia berteman dengan Jungkook hanya ingin menghibur anak ini. Dan ada rasa terkesan, semua hal yang dilakukan Jungkook itu membuatnya kagum. Diam-diam ia selalu memperhatikan Jungkook.

"Haha lihat itu merasa menjadi jagoan, cih melewati kita saja menunduk." Cibir Namjoon teman Yoongi yang kini sudah berteman dengan Jungkook juga.

"Ya begitulah bocah zaman sekarang, berani sosmed doang yaelah." Sahut Hanbin sambil memainkan bola basket.

"Ah tidak seru membully bocah seperti Jisung biarkan saja. Lagi ia nanti pasti mengadu pada kakaknya yang sok jagoan itu siapa namanya? Par.. park?" Jung hosoek menyahut.

"Park Jimin." Tungkas Chanyeol.

"Haha marga nya sama dengan kau ya yeol?" Ledek Sehun.

"Shut up! Kid."

"Sialan kau."

Yoongi yang memang irit bicara memutar bola mata malas. Sedang Jungkook hanya menyimak baginya tidak ada hal yang perlu di timpali.

Bel masuk berbunyi kali ini Jungkook tidak ingin membolos bosan berlatih basket. Menuju ke loker menghela nafas kesal selalu saja dipenuhi Coklat bukannya ia tidak suka. Ia hanya kesal tiap kali membuka loker berisi puitis surat cinta dan coklat. Memenuhi loker nya saja. Tak jarang ia juga sering membuang semua itu, atau membagikannya pada teman-temannya.

"Jung kau... berubah." Ketika ia menutup loker ia dikagetkan dengan suara berat

Khas Kim Taehyung sekali.

"Apa? menganggu bagimu..? Jika menganggu lebih baik kau diam saja jangan canpuri urusan ku."

Berjalan melewati Taehyung ke koridor kelas.

"JUNGKOOK tunggu!"

Tak digubris barang melirik saja malas.

"Jungkook aku belum selesai bicara."

"Apalagi yang harus dibicarakan? Kau tidak tahu guru sedang mengajar di depan?"

"Jungkook kenapa kau berteman dengan Yoongi? Kau kan tahu---"

"Ck. Musuhmu? Dan saingan? Apa peduli ku..? Apa aku salah berteman dengannya. Lagi ia sendiri yang ingin dekat terlebih dahulu."

"Jeon."

"Sudahlah Kim. Cukup aku muak jangan pernah ikut campur kehidupanku lagi."

Menyayat hati. Seorang Kim Taehyung hanya terdiam menatap Jungkook di samping tanpa berkata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Friends (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang