II

11.2K 880 71
                                    

Rasanya sangat gila, ketika semua orang sedang menatap Ayaka yang tengah duduk dibangku bersama Noa yang duduk disamping nya dan bermanja sambil memainkan tangannya layaknya seekor kucing yang menggemaskan. Tentu ini aneh, bahkan sangat aneh!! Karena Noa lebih dikenal dengan seseorang bermata tajam yang suka mengintimidasi semua orang dan selalu bertingkah seperti macan kelaparan atau diartikan sebagai tingkah kebrutalan nya.

Intinya Noa itu definisi bad boy yang sesungguhnya, bukan mengoleksi perempuan. Melainkan orang jahat yang selalu merendahkan bahkan melukai orang lain, ia juga seorang pembully yang selalu berbuat sesuka hati dan merugikan orang lain. Apa mungkin karna sekolah ini adalah miliknya?.

Tunggu, maksudnya bukan milik orang tuanya yang akhirnya menjadi miliknya juga, tapi sekolah tempat dimana Ayaka bersekolah saat ini benar benar milik Noa, hadiah dari ayahnya sebagai hadiah ulang tahunnya.

Maka dari itu Noa adalah orang yang disegani di sekolah.

"Kenapa?" tanya Noa terheran lalu merangkul Ayaka dan memainkan rambutnya.

"Semua orang... ngeliatin kita" jawab Ayaka dengan nada biasa padahal mulutnya kaku dan matanya bergetar ketakutan saat melihat ke arah Noa sejenak dan langsung mengalihkan nya, Ayaka hanya bisa pasrah ia tak bisa gegabah karna Noa sangat berbahaya.

"Kamu nggak nyaman?"

Ayaka mengangguk.

Lantas Noa menghela nafas kasar lalu melihat kearah sekitar dengan tatapan tajam, berbeda saat sedang berbicara dengan Ayaka.

"BUBAR BRENGSEK, SAMPE ADA YANG NGELIATIN KITA GUA AMBIL MATA LO" bentaknya, dari nada bicaranya ia memang tidak bercanda dengan ucapannya.

Seketika semua kembali normal dalam waktu 5 detik, murid dari kelas lain yang mengintip dari jendela koridor pun sudah kembali ke kelasnya dengan berlari sekencang mungkin, sedangkan murid yang sekelas dengan Ayaka langsung duduk di kursi masing masing dengan kepala menunduk untuk menghindari tatapan Noa.

Semua orang terutama perempuan yang berpikir bahwa Noa sangat romantis karena mau melakukan yang Ayaka minta seperti sekarang. Namun semua orang tidak tau, bahwa gadis itu sedang menahan ketakutan yang bahkan tangan nya hingga tremor namun ia sembunyikan dengan meremas tangan nya sendiri agar tidak terlihat.

"Hey? Masih cemberut?" tanya Noa dengan tatapan hangat.

"Mau apa?" tanya Noa.

Ayaka menoleh ke arah Noa dengan hati hati, "udah bel masuk," ucap Ayaka sedikit ragu dan pelan.

"Jadi kamu nyuruh aku keluar?" jawaban Noa mendapatkan anggukan dari Ayaka.

"Yaudah, tapi pulangnya nanti sama aku ya?"

"Aku tunggu di lobby ya cantik"

Noa berdiri dari bangku nya dan keluar dari kelas Ayaka dengan tenang, bahkan wajahnya memancarkan senyum membuat murid dikelas Ayaka hanya melotot kaget dan menahan teriaknya.

"Kayanya Ayaka bakal jadi penyelamat sekolah ini?" ucap seorang perempuan kelasnya yang duduk di ujung.

"Permintaan dia bahkan langsung diturutin sama Noa, dan gue juga yakin dia bisa larang Noa buat ngga berantem lagi apalagi buat bully orang random karena gabut."

Masih ingatkan kalo Noa itu orang jahat?. Memangnya sejahat apa ia hingga semua penduduk sekolah merasa tenang berkat Ayaka?. Mungkin ini bisa menjawab.

















Lagi lagi Ayaka tersenyum pada ponselnya dan membalas chat teman laki laki nya itu yang beda sekolah karena sebuah pesan yang ia dapat.

'curang, ibu ku aja lebih sayang dari kamu padahal aku anak kandung nya ,(⁠个⁠_⁠个⁠)' dan hal itu membuat Ayaka tertawa.

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang