-Part 8-

94 74 11
                                    

Hai Gina Lover's💜,
Trimakasih ya sudah setia membaca cerita aku... Dan maaf aku lamaaaa banget up nya, aku harap kalian para Gina Lover's tetap suka ya sama cerita nya 💕

Happy Reading Guysss🌺

~~Mine, But?~~


"Yok Gab, kita ke atas" mengikuti Gina dari belakang.

Setibanya dikamar, tanpa sadar Gina dari tadi melihat tingkah laku sahabatnya ini yang sedikit aneh.

"Kenapa lo?" tanya Gina.

"Ha? Kenapa apanya? Orang nggk kenapa-napa" mengulum senyumnya agar tak ketahuan oleh sahabatnya itu.

"Masaaaa?" goda Gina pada Gabriell.

"Ih apaan sih lo, nggk jelas" tertawa lalu mengambil handuk yang ada di tumpukkan bajunya. Lalu masuk ke dalam kamar mandi.

"Lo tu yang nggk jelas" teriak Gina.

Setelah menghabiskan waktu 30 menit untuk membersihkan diri akhirnya, Gabriell pun keluar dari dalam toilet dengan memakai pajamas kesayangannya. Ia melihat sahabatnya itu sedang menonton drakor di laptop.

"Tanyain nggk ya, tapi klo Gina nanya yang aneh-aneh gimana. Ah dari pada gue penasaran bodo amat" batin Gabriell.

Wanita itu duduk di kasur samping Gina. Ia menarik nafas dan memejamkan matanya untuk menanyakan pertanyaan yang ingin ia pertanyakan itu.

"Gin" panggil Gabriell.

"Hm" jawab gina.

"Itu tadi kakak lo?" tanya Gabriell.

"Yang gue peluk tadi?" di balas anggukkkan oleh Gabriell.

"Iya, emang kenapa" Gabriell kaget dan benar-benar tidak bisa mengeluarkan kalimat apa-apa lagi.

"Kenapa emangnya?" tanya Gina dengan serius, yang rela mematikan video drakor yang sedang ia tonton.

"Nggk ada" jawab Gabriell.

"Bohong, nggk mungkin lo tiba-tiba nanya sama gue tentang ini cantik" ucap Gina heran.

"Hehehe, emang nggk pa-pa" jawab Gabriell.

"Ngomong nggk, kalo lo nggk jujur gue laporan sama kakak gue" ucap Gina yang langsung beranjak dari kasur untuk menemui kakaknya.

"Ehh, iya-iya" memegang tangan Gina untuk menahannya.

"Ya makanya jawab kenapa" Gabriell menatap mata Gina.

"Ah lama lo" ucap Gina yang mulai kesal karena tidak mendapatkan jawaban dari Gabriell.

"Abang lo ganteng banget" ucap Gabriell menutup matanya malu.

"Hahahahaha" Gina tertawa puas mendengar pernyataan dari Gabriell.

"Emang kakak gue ganteng, hahha" ucap Gina menggoda sahabatnya itu.

"Iya gagah lagi" sambung Gabriell yang benar-benar terpesona saat melihat Bintang.

"Heh, inget Steven" ucap Gina yang mengingatkan Gabriell.

"Astaga iya"

"Astagfirullah, tukiyem" meralat ucapan Gabriell.

"Heheh" hanya bisa cengir bersalah.

****

Keesokan harinya, sinar matahari menerobos masuk ke dalam kamar Gina melalui cela-cela gorden kamar.

"Mine, But?" (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang