Jakarta, November 2009.
Lima bulan sudah, kami melewati kehidupan di asrama, banyak hal yang terjadi, ada yang semakin kompak berteman dan ada juga yang mulai merenggang, bahkan belum lama ini ada beberapa mahasiswa yang berkelahi di asrama putra, seperti biasa bu Magda akan menghukum mereka dengan menambah jam belajar malamnya, ada juga beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang sudah berpacaran yang tentunya backstreet dibelakang bu Magda.
Bu Magda hidup seorang diri, dia belum menikah ataupun mempunyai anak, beliau pernah bercerita kalau dulu beliau sempat akan menikah dengan lelaki yang dia cintai, tapi lelaki itu tiba-tiba menghilang pergi meninggalkan bu Magda, aku sempat bertanya
" Kenapa laki laki itu pergi bu ? "
" Karena lelaki itu tidak mencintaiku sebesar aku mencintainya" jawab bu Magda
Malam ini sebuah pesan chat masuk dari Tunggal, saat aku sedang menunggu chat dari Fabian
" Mba, lu bisa ke samping kantin bentar gak?" tulisnya
" Kenapa mas?" balasku
" Ada yang mau gua omongin" balasnya lagi
" Gua telepon aja ya, atau ngomong di chat ini aja oke?" balasku lagi
" Gak bisa ini penting, bentar aja ya, please " tulisnya lagi
" Ya udah gua kesitu bentar ya" balasku lagi,
Sebenarnya aku sedang malas keluar kamar, tapi aku tidak enak hati karena sepertinya ada hal penting yang ingin Tunggal katakan padaku.
Akupun tiba disamping kantin, disana sepi hanya terlihat abang tukang bakso diluar pagar, karena anak-anak asrama lain sedang belajar malam, Tunggal sudah ada disana duduk disamping kantin menungguku,
" Mba,sebelumnya gua minta maaf, gua udah mau ngomong dari kemaren tapi gua bingung ngomongnya gimana" jelasnya langsung berbicara
" Iya kenapa mas?" jawabku sambil tersenyum dan duduk disebelahnya
" Sebenernya dari awal di facebook si Fabian masih ada status hubungan, kalau dia masih pacaran sama kakak tingkat, yang pernah gua ceritain ke lu itu" lalu dia terdiam melihat reaksiku
" Gua bukan kerjasama buat bohongin lu, tapi si Fabian bilang kalau dia memang udah putus sama pacarnya itu, cuma di facebook belum bisa dia hapus statusnya karena mantan ceweknya minta waktu buat ngomong dulu ke orangtua dia, mereka pacarannya udah sampai tahap orangtua saling kenal, ditambah orangtua mereka saling temenan juga di facebook" jelasnya lagi dengan lengkap
Aku terdiam karena kaget dan bingung, kepalaku seperti berputar tapi tidak tahu kemana arahnya, aku yakin kini hatiku retak, pikiranku hanya tertuju pada semua perlakuan manis Fabian selama ini padaku, aku berusaha mencerna apa yang tunggal katakan padaku, walaupun aku tahu kini aku sedang tidak baik-baik saja.
" Lu pasti kesel karena gua baru jelasin sekarang, karena malam kemaren gua lihat dia masih telponan sama cewek itu, jadi gua pikir mungkin mereka gak jadi putus, gua juga sempet tanya ke si Fabian tentang gimana sama lu, dan dia gak bisa jawab apa-apa, itu yang jadi pertimbangan gua buat ngomong sama lu sekarang, gua minta maaf ya mba" jelasnya meyakinkanku
" Kenapa harus lu yang jelasin?" tanyaku agak gagap karena menahan rasa sedih dan marah
" Karena gua ngerasa tanggung jawab atas hubungan kalian, karena gua yang dulu selalu nyampein gimana perasaan si Fabian ke lu" jelasnya padaku dengan raut penyesalan
" Kalau lu bener- bener ngerasa salah, bilang ke si Fabian supaya dia yang jelasin semuanya ke gua" jelasku sambil berdiri dan langsung pergi meninggalkan Tunggal begitu saja,

KAMU SEDANG MEMBACA
Senjaku di Jakartamu
RomanceNiran Dilara adalah gadis 18 tahun yang baru saja lulus dari SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), dia berasal dari sebuah kota kecil di daerah Jawa Barat, dan memutuskan untuk bekerja di kota Jakarta pada sebuah Kampus Akademi Keperawatan sebagai jalan...