Bagaimana jika kamu menyukai seseorang yang sudah kamu rawat sejak kecil? Bahkan sudah kamu anggap seperti anakmu sendiri, tapi setelah ia tumbuh dewasa, perasaan berbeda mulai hadir.
Itulah yang saat ini Singto rasakan, ia jatuh cinta pada anaknya...
Seminggu telah berlalu, hari ini singto dan krist kembali ke negara mereka padahal krist merasa kurang lama liburan namun perkerjaan singto tak dapat ditinggalkan lagi.
Saat ini singto tengah membawa krist periksa kandungan ke dokter.
Krist sudah berbaring di ranjang pasien dengan dokter yang menyingkap sedikit baju krist ke atas menampilkan perutnya yang mulai membuncit, krist menggenggam erat baju singto disebelahnya entah kenapa ia merasakan takut saat ini.
Dokter merasa perut krist menggunakan stetoskop, hingga terdengar detak jantung janin karna memang kandungan krist sudah memasuki usia 5 bulan, jadi detak jantungnya sudah mulai terdengar.
Setelah itu dokter memberikan gel pada permukaan perut krist mengambil alat USG yang dapat melihat sosok janin di perut krist.
"Anak anda sangat sehat, detak jantungnya normal" ucap dokter.
Singto dan krist tersenyum bahagia mendengarnya.
"Apa sebelumnya anda mengalami mual lelah atau gejala hamil pada umumnya?"
" tidak dok, tapi suami saya yang mengalami itu semua" ucap krist polos yang mendapat kekehan kecil dari dokter.
"Itu hal biasa yang terjadi jika suami sangat mencintai pasangannya, nanti akan hilang dengan sendirinya" ucap dokter.
"Apa anda ingin mengetahui jenis kelaminnya?"
Singto dan krist saling menatap, kemudian mengangguk setuju.
"Nah, ini jenis kelaminnya perempuan" ucap dokter.
Setelah pulang dari dokter singto membawa krist ke mall membeli pakaian over size untuk krist karna perutnya sudah mulai terlihat saat ini.
Saat sampai di rumah singto menyuruh krist beristirahat dan ia beranjak ke dapur memasak untuk makan malam mereka.
Setelah memasak singto menghidangkan makanannya di atas meja makan, krist yang mencium bau makanan beranjak dari tidurnya dan menghampiri singto ke dapur.
"Masakan daddy memang selalu the best" ucap krist.
"Apa daddy dapat hadiah lagi nanti?"
"Daddyyyy!!"
"Daddy hanya bercanda sayang"
Setelah makan malam singto dan krist menonton televisi diruang tamu dengan krist yang berada didalam pelukan hangat singto.
Tangan singto tak henti hentinya mengelus perut buncit krist.
Singto mendekatkan telinganya ke arah perut krist dan mengajak anaknya berbicara.
"Hai angel" ucap singto.
Perut krist bergerak merespon ucapan singto. Singto mengecup pelan perut krist.
"Angel??" Ucap krist.
"Iya daddy menamainya angel, apa kamu suka ?"
"Iya dad, krist suka"
Malam semakin larut krist dan singto memutuskan untuk tidur, krist memeluk erat tubuh singto dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh singto yang seolah sudah menjadi candu untuknya.
********** "hari ini papa ingin ke rumah singto apa mama ingin ikut?"
Mama singto terdiam mendengar ucapan suaminya itu.
"Cobalah untuk membuka sedikit hati mama, papa dengar dari singto perut krist sudah mulai membesar dan mereka juga sudah menikah sekarang"
"Baiklah mama ikut"
Orang tua singto pun menjalankan mobilnya ke kota singto, mama singto juga membawa makanan kesukaan krist ,dia akan berusaha menerima semua yang telah terjadi, lagi pula krist memang tak pernah berbuat salah padanya.
Biar bagaimana pun mama singto masih sangat menyayangi krist, walau bukan sebagai cucu lagi, ia akan mencoba menerima krist sebagai anaknya juga.
bell rumah mereka berbunyi, krist keluar membuka pintu melihat siapa yang datang.
"Kakek, nenek"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandangan mama singto terarah ke perut krist, dia langsung menitikkan air matanya dan memeluk tubuh krist erat.
"Maafkan nenek krist"
Krist membalas pelukan mama singto dan menangis juga.
"Krist yang seharusnya minta maaf"
"Kamu tidak salah, nenek yang salah, daddy mu kemana?"
"Ke kantor nek, ayo masuk ke dalam"
Mama singto menyiapkan makanan yang dibawanya tadi ke dapur dengan krist yang duduk di meja makan melihat neneknya ,hatinya benar benar bahagia saat ini, akhirnya mereka kembali akur.
"Apa krist mau makan?"
"Krist mau nek"
"Hmm, mulai hari ini panggil mama juga sama seperti singto"
"Hmm mama...." ucap krist sambil tersenyum malu, mereka kembali berpelukan erat saat ini.
*** Singto yang baru saja pulang dari kantor melihat mobil orang tuanya, ia langsung bergegas turun dan masuk ke dalam pikirannya sangat kalut saat ini ia takut mamanya memarahi krist.
Namun saat ia menginjakkan kakinya di dapur singto melihat mamanya dan krist tengah bercanda tawa, apa mamanya sudah menerima hubungan mereka saat ini.
"Maa...." Ucap singto sambil berjalan mendekat.
"Sudah pulang sing, mau makan?"
"Mama sudah merestui kami?" Tanya singto.
"Iya, bukankah mama akan mendapatkan cucu nanti"
"Terima kasih ma" ucap singto.
Tak lama papa singto juga ikut bergabung bersama mereka sudah lama canda tawa itu menghilang dan sekarang tawa itu hadir kembali ditengah tengah keluarga mereka.
"Apa mama dan papa ingin menginap?" Tanya krist.
"Tidak krist, papa masih punya banyak perkerjaan, lain kali kami menginap, kalian kapan main ke rumah?"
"Tunggu aku ada waktu pa, aku juga sibuk mengurus perkerjaan kantor" jawab singto.
Hari mulai larut orang tua singto beranjak untuk kembali pulang.
"Jaga krist dengan baik, jangan pernah kecewakan dia" ucap mama singto.
"Aku sangat mencintainya aku tak akan membuat krist bersedih"