EP. One

124 8 5
                                    

"Phukong, coba ambilkan piring lagi"

Mil sedang memasak makan malam untuknya dan Phukong. Ia sedang memotong bawang bombay dan baru menyadari kalau piring untuk meletakkan bawang itu belum ada.

"Ini, Mork"

Mil mengambil piring itu tanpa menoleh, kemudian menyadari kalau Phukong memanggilnya dengan nama lain. Mil menoleh dan mendapati bahwa di sana hanya ada dirinya. Tapi dia yakin 100%, tadi ia melihat sosok Phukong berkeliaran di sekitarnya.

"Ada apa, P'? Kenapa bingung?" Phukong menghampirinya.

"Kamu dari mana? Bukannya kamu tadi di sini?"

Phukong mengerutkan keningnya "Aku baru aja pulang, P', P' lupa aku udah bilang telat pulang hari ini?"

Mil masih kebingungan sampai Phukong bergelayut di lengannya.

"Aku lapar, P', aku bantu masak ya?

Mungkin hanya bayanganku aja tadi.

Mil tersenyum dan mencium kepala Phukong

*

"Mork, kenapa kamu tadi minta piring lalu menghilang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mork, kenapa kamu tadi minta piring lalu menghilang?"

Tee duduk di sebelah Mork yang sedang sibuk main game. Mork mendongakkan kepalanya setelah memastikan kemenangannya. Mork memandang Tee dengan gemas.

"Aku dari tadi di sini, Tee-ku sayang. Kamu yang ke dapur, bilang mau buat minuman, gimana aku bisa minta piring? Masak aja aku masih failed" Mork tersenyum lebar.

Tee yang kebingungan berusaha mengubek-ubek sekitar sofa dan tidak menemukan piring yang ia pikir ia berikan kepada Mork di dapur. Tee menggaruk kepalanya.

"Sini aku bantu garuk kepalanya, kamu kenapa sih, Tee sayang?"

"Aku ingat aku melihatmu di dapur sekilas dan suaranya bener-bener kamu...tapi memang bajunya beda sih, apa ada penyusup di sini?"

Mork kemudian menyadari sesuatu. Ketika ia bermain game tadi, Ia ingat mendengar Tee berteriak padanya "Drake, udahan main gamenya! Ayo berangkat, kita udah ditungguin!"

Mork menyahut keras "Iya bentar, emang kita mau ke mana sih, khan kita mau makan malem bareng!"

"Kita mau reuni sama tim blacklist, Drake! Kamu lupa? Ayo, sebelum aku jewer kupingmu!"

Mork sedikit mendongak dan menoleh ke belakang. Ia tidak menemukan siapa2 di sana. Terdengar suara kelontangan dari dapur, Mork mengira ia hanya berhalusinasi sesaat.

Mork memutuskan tidak menceritakannya pada Tee, Ia tidak mau Tee menjadi semakin parno.

"Nggak ada, Tee. Kalau ada, udah aku hajar dia. Makanannya udah? hm?" Tanya Mork sambil mencium kepala Tee gemas.

"Udah, ayo makan dulu"

*

Frank sebal sekali karena Drake sama sekali tidak menggubris teriakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Frank sebal sekali karena Drake sama sekali tidak menggubris teriakannya. Ia sudah menunggu di dekat pintu sekitar 10menit sementara Drake masih tiduran di sofa sambil bermain game. Frank akhirnya masuk lagi ke dalam dan menemukan Drake ketiduran dengan ponsel yang ada tepat di atas wajahnya.

Bagaimana bisa dia ketiduran dengan posisi begini?

"Drake, bangun!"

Drake tidak bergeming. Frank menghela nafas, memikirkan satu cara membangunkan pacarnya ini. Frank mendekat dan mencium bibir Drake. Seperti putri tidur yang terbangun karena dicium pangeran, Drake langsung membuka matanya dan menyambut bibir Frank. Setelah hampir 5 menit berciuman, Frank menjitak kepala Drake.

"Aw! Arai wa, Frank, baby?"

"Aku udah neriakin kamu, kamu jawab iya iya malah ketiduran" Frank mengerucutkan bibirnya pertanda ngambek.

"Frank? Aku udah ketiduran daritadi, bagaimana bisa aku jawab kamu? Aku bahkan nggak denger kamu teriak, baby"

Frank mengeluarkan wajah paling oon sedunia. Ia yakin sekali mendengar Drake menjawabnya dengan keras.

"Aku juga mimpi aneh.." Drake menarik Frank ke dalam pelukannya

"Aku bermimpi melihat diriku yang lain sedang memasak dan kamu juga sedang membawakan piring di dapur"

"Hah? Mimpimu kok aneh sih, Drake?"

"Aku nggak pernah mimpi begini sebelumnya, dan biasanya aku ketiduran 5-10 menit pasti aku bangun kan, tadi rasanya aku nggak mau bangun, serasa uda menjalani hari seperti biasa, nggak berasa lagi mimpi"

"Serem ya, kalau kamu nggak bangun-bangun, aku bagaimana dong" Frank berkata dengan nada sedih

"Aku nggak akan ke mana-mana, Baby, Aku selalu ada di sisimu" kata Drake sambil mencium kepala Frank sayang.

"Ayo berangkat, kita udah ditunggu" kata Frank. Drake mengangguk dan mereka pun pergi sambil tetap bertanya-tanya apa yang barusan terjadi.

*

SneakPeak next EP

-'Mil mengangkat alisnya heran. Dia tidak ingin berprasangka macam-macam, namun semua yang ia lihat menggiringnya pada satu asumsi, apa Phukong selingkuh?'-

- "Drake, aku takut, tolong cepat pulang" mata Frank berkaca-kaca ingin menangis."-

-"Kamu selingkuh ya? Siapa yang kamu bilang sakit?! Aku ke sana sekarang!!"-"Ah, Tee!!"-

WN : Hi,semuaaa.. aku udah kangen banget buat nulis tapi berhubung laptop mati dan semua karyaku ada di sana,aku buat dari HP dulu. Jadi agak terbatas dari segi cover sampai isinyaT^T Moga bisa diterima dan kalian bisa enjoy bacanya. Terima kasih banyak, Lavya ^^

TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang