Prolog

761 85 1
                                    

"Jen, lu kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, lu kenapa?"

Yang diberi pertanyaan sontak menoleh dan kini ia menemukan dua temannya yang tengah menatap serius pada nya

"H-hah?"

Menghela nafas pelan, gadis tadi kembali mengulang ucapan nya

"Lu kenapa Jen?"

"Gue? Gue gak papa kali Chung"

Dan jawaban gadis bermata kucing itu sontak membuat dua gadis didepannya mendengus kesal

"Gak apanya? Dari keluar kelas tadi lu murung ya Jen, tuh liat aja deh nasi goreng lu udah gak ada bentukkan nya gara gara lu aduk aduk dari tadi" omel gadis lain

Jennie menunduk untuk menatap nasi goreng nya dan kemudian ia meringis melihat nasi goreng nya yang sudah tidak berbentuk seperti apa yang sahabatnya katakan bahkan nasi nasi itu sudah keluar dari piring dan berserakan diatas meja

"Jen, lu ada masalah? Gak biasanya lu kek gini, Coba cerita siapa tau kita bisa bantu" ujar Chungha

Jennie diam, gadis itu memilin ujung baju nya seraya mengigit bibir nya gelisah

"Kita sahabat loh Jen, kita udah janji gak ada rahasia rahasiaan diantara kita" timpal Joy kala Jennie tak kunjung berujar

Mendengar ucapan Joy, Jennie lantas menghela nafas nya lalu menunduk

"Dia mau balik"

"Dia?" ujar Joy dan Chungha bersamaan, mereka bingung dengan 'dia' yang Jennie maksud

Jennie mengangguk"iya waktu pertukaran murid nya udah selesai "

TUNGGU TUNGGU!

Joy dan Chungha sontak saling bertatapan dengan ekspresi yang tidak bisa terkontrol

kalau sudah menyangkut murid pertukaran pelajar, pemikiran mereka cuma bisa menuju ke satu orang

Dan kalau melihat ekspresi Jennie yang mendukung berarti benar 'dia' yang gadis itu maksud pasti adalah orang itu

"ANJIR! KOK ITU IBLIS BALIK CEPET AMAT SIH AAAAA!" Joy berteriak histeris seraya mengacak surai panjangnya

Beruntung lah mereka karna kantin sudah mulai sepi kalau tidak, sudah dipastikan mereka bertiga akan menjadi pusat perhatian

"Jen lu serius! Bukan nya harus nya dia pergi satu tahun! Kok udah pulang aja sih!"

"Tapi kan ini emang udah satu tahun dari waktu dia berangkat Chung"

Sama seperti Joy, kini Chungha ikut mengacak rambutnya frustasi "anjir kok gue bisa lupa sih"

"Terus? Dia kapan balik Jen?"

"2 hari lagi Joy"

"Sial! kalau kek gini kita gak bisa bebas kek dulu"

"Nah! Itu manusia posesif satu pasti gak bakalan ngijinin Jennie keluar rumah tanpa dia, pasti dia bakalan ngintilin mulu kemana mana" ujar Chungha kesal, kenangan masa lalu melintas begitu saja diotak nya dimana saat itu mereka dengan susah payah meminta izin pada pemuda yang Joy sebut iblis itu agar mau mengijinkan mereka bertiga untuk pergi bertiga namun dengan tegas pemuda itu menolak dan hanya akan mengijinkan kalau ia ikut

Kalau ingat kejadian lain nya rasanya Chungha ingin mencakar wajah pemuda itu

"Lu juga kenapa mau sih Jen pacaran sama iblis kek dia" ucap Chungha kesal

"Nah bener tuh! Harus nya lu tolak biar kita bisa bebas!" timpal Joy

Jennie sontak mendelik tak Terima karna disalahkan

"Heh goblok! Lu berdua kan liat sendiri pas dia nembak gue gimana!"

Chungha dan Joy sontak menggaruk kepala mereka yang tak gatal

mereka lupa tentang acara pernyataan cinta itu ah tidak bisa dibilang pernyataan cinta sih itu malah terlihat seperti film trailer

Bayangkan saja, saat pria itu menyatakan cinta pada Jennie, lelaki itu mengajak teman teman nya yang terlihat seperti preman dan lebih mengerikannya lagi teman teman nya itu membawa tongkat baseball

Seolah isyarat kalau Jennie menolak, mereka akan memukul Jennie ditempat saat itu juga

Jennie yang bingung sekaligus ketakutan tentu nya mau mau saja menerima ajakan berkencan itu

Dia mana punya pilihan lain saat itu!

1 minggu berikut nya setelah pernyataan cinta itu sang pemuda berangkat ke Inggris untuk melakukan pertukaran pelajar dan Jennie tentu nya sangat senang apalagi setelah tau pria itu pergi selama satu tahun penuh

Tak tanggung-tanggung, Jennie, Chungha dan Joy membuat pesta, saking senangnya mereka saat laki laki itu telah hilang dari pandangan mereka

Seperti yang Chungha katakan tadi, pria itu begitu posesif dan pengekang membuat Jennie tak betah maka dari itulah ia senang saat tau pria itu akan pergi lama

Namun Jennie kembali menelan pil pahit kala pria itu mengirimkan nya pesan singkat dan mengatakan kalau ia akan kembali dua hari lagi

"Gimana nasib gue anjir" ujar Jennie murung seraya menelungkup kan wajahnya pada meja

Chungha dan Joy yang melihat wajah murung sahabat nya itu pun hanya bisa menghela nafas mereka.

Mereka juga bingung harus bagaimana, karna kalau laki laki itu sudah ada pasti mereka tidak bisa melakukan apa apa karena apa yang laki laki katakan pasti sudah mutlak.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐨𝐲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang