🔸EMPAT🔸

8 2 0
                                    

"Living With HIV"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Living With HIV"

Hari hari demi hari mulai membosankan aku hidup karna obat aku bertahan karena aku tak sanggup tanpanya

.. Tiga minggu berlalu keaadaku membaik namun adam memohon agar aku tetap mengkonsumsi obatku

Aku kembali berkerja aku juga menjaga pola makan tidur dan semua muanya

Tiba disaat aku dipertemukam oleh raden..

Raden memelukku jujur aku merindukannya.. 

Tanpa sepegetahuan adam aku jalan bersama raden dan raden meminta maaf

Aku luluh hingga dia bercerita dia mengidap hiv . Aku sudah menduganya bahwa dialah pembawa virus namun rasa cintaku lebih besar aku terlalu bodoh tapi kau akan tau rasanya setelah jatuh cinta

Kami berbagi cerita hiv dia membawaku ke kamar aku bersetubuh denganya

"aku meridukanmu " ucapnya sambil mencium seluruh tubuhku

"aku meridukan mu juga" ucapku jujur

Awalnya aku ragu bersetubuh dengan raden tapi sungguh sentuhan reden selalu aku rindukan

Meskipun cara nya kasar emm atau adam terlalu lembut..

"pelan pelan ya den masukinnya "

Tanpa mendengar hal tersebut raden melakukan semuanya sangat cepat rasanya sakit

"ahh..  Pelan sak.. It"

"aku sangat merindukan mu dan mungkin ini kesempatan terakirku"

"selama adam tak mengetahuinya kita aman"

"apa kau takut padanya"

"tidak hanya aku sudah menikah dengannya"

"me. ni. kah" ucap raden kaget

"hmm"

"then you should marry with me too"

"i wish i could" untuk hal ini aku berbohong meskipun aku ingin bersamanya namun untuk menikah dengannya aku tidak yakin

Reden terus beraksi membuat badan ku sakit semua rasanya

Tanpa henti menciumku..

"cukup hentikan aku harus pulang"

"temui aku lagi minggu depan disini kamar ini, i love you bintanh"

"baiklah, me too"

..

"darimana tang?"

"jalan jalan healing"

"sedirian?"

Beloved BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang