Bertemunya Juho dengan Zuha

4 2 0
                                    

   Juho dan Zuha adalah teman masa kecil sampai sekarang, mereka sering bersama hingga banyak orang lain mengira mereka seperti pasangan.

Di hari ini, Juho berniat pergi ke perusahaan dimana Zuha bekerja disana.
Juho : "Permisi, aku ingin bertemu dengan Zuha"

Pengawal : "Maksud anda direktur Zuha?"

Juho : "Ya"

Pengawal : "Maaf, Hari ini Direktur Zuha sedang sibuk, jadi tidak bisa menangani para tamu yang asing"

Juho : "Telfon dia, aku akan bicara dengannya"

Pengawal : "Ba-baik"

Pengawal : "(sedang menelfon) Maaf Ditektur, disini ada tamu yang sangat ingin bertemu dengan Direktur"

Direktur : "Sudah kubilang, aku sedang sibuk. Aku tidak ingin menangani tamu asing lagi"

Juho : "Hey ini aku Juho, Apa kau tidak mengenaliku?"

Direktur : "Juho? Tidak mungkin Juho jauh-jauh kesini kan"

Juho : "Jika kau pura-pura tidak tahu lagi, aku lebih baik pergi tidak menemui kau"

Direktur : "Ah, ini benar Juho yang asli. Maafkan aku, Pengawal! Tolong bawa dia ke ruangku segera"

Pengawal : "Baik Direktur, Mari ikut saya (Apa hubungan mereka ini? Mereka tidak mungkin gay kan?!)"

(Setelah sampai di ruang Zuha)

Juho : "Permisi, Apa ada orang?"

Zuha : "Uhuk* Ada apa kau kemari? (Astaga, aku belum menyiapkan apapun, Dan kenapa aku sangat grogi?)"

Juho : "Oh? Kita jarang bertemu dan aku sedikit rindu denganmu. Dan juga, kau makin tampan"

Zuha : "Hentikan! Aku sangat sibuk"

Juho : "Kalau begitu aku pergi saja"

Zuha : "TIDAK!! (menggebrak meja) Bu-bukan itu maksudku (Ah, apa yang terjadi denganku?)

Juho : "Baiklah Aku tidak akan pergi, Ijinkan aku tidur di sofa"

Zuha : "Baiklah, kau boleh tidur dimanapun kau mau"

Juho : "Ya, Aku tidur dulu ya (Juho Akhirnya tertidur di sofa)

Zuha : "Ah, Aku sangat kaget. Dan kenapa Juho tiba-tiba kesini? Dan . . . Juho sekarang sangat . . . Tampan dan Tinggi . . . AH!! Apa yang kupikirkan ini?!"

(Zuha selesai mengerjakan tugas proyek dan berencana untuk pulang)

Zuha : "Dia . . . Apa seperti ini dia tidur setiap malam? (Pipi Memerah) SIAL! Aku harus menahannya. Dan Juga, Aku tidak ada pilihan lain untuk membawa Juho ke Apartement ku"

Keesokan Paginya

Juho : "Hoam* Selamat Pagi!"

Zuha : "Pagi! (Sambil membawa kopi dan munculnya mata panda hitam, dikarenakan dia tidak bisa tidur di sofa dan tidak berani tidur satu ranjang dengan Juho)

Juho : "Ada apa dengan kantong matamu Zuha?"

Zuha : "Tidak apa-apa, Apa kau ingin kopi? Aku akan membuatkannya untukmu"

Juho : "Tidak usah, Aku akan minum sisa kopimu saja"

Zuha : "A-Apa? (Pipi Memerah)

Juho : "(Mengambil secangkir kopi dari tangan Zuha) Kenapa? Membuat kopi membutuhkan waktu yang sangat lama, dengan begini tidak perlu menunggu kopi matang"

Zuha : "Ju-Juho, Apa Kau Tidak tahu bahwa ini termasuk ciuman tidak langsung?"

Juho : "Ciuman? hahahaha ayolah, ini hanya sebuah cangkir kopi. Tidak ada hubungannya dengan ciuman"

Zuha : "Apa Kau tidak pernah berciuman dengan seseorang?"

Juho : "Tidak, Aku hanya ingin menyimpannya untuk orang yang aku cintai"

Zuha : "(Mencium bibir Juho dengan pelan yang sangat gairah) Ini adalah ciuman, Sekarang kau sudah pernah berciuman"

Juho : "A-Apa ini? Apa ini ciuman?" Tidak Ada rasanya"

Zuha : "Oh? Kalau begitu mari berciuman sekali lagi menggunakan lidah (Mengeluarkan Lidah)

Juho : "Um- Tung- Tunggu- Um- Ahh- Aku bilang tunggu"

Zuha : "Apa Ada rasa?"

Juho : "Ya, Ini sangat . . . Manis"

Zuha : "Apa kau ingin lagi?"

Juho : "Ya, Tapi biarkan aku yang melakukannya"

Zuha : "Kau? Baiklah"

Juho : "(Mengeluarkan lidah yang sangat agresif) Apa Ada Rasa?"

Zuha : "Ahh"

Juho : "Zu-Zuha!"

Zuha : "Ahh"

Juho : "Zuha, Di celanamu sepertinya ada cairan putih, Dan kenapa disana ada yang berdiri? Apa itu permen? Kenapa kau menaruh permen didalam celanamu? Itu menjijikan"

Zuha : "Aku ingat Kau suka Permen, Bagaimana jika kau menjilat permen ini?"

Juho : "Apa rasanya manis?"

Zuha : "Tentu saja, Jika keluar beberapa cairan. Kau harus meminumnya sekaligus, Karena itu akan menambah rasa manisnya"

Juho : "Baiklah, Aku akan menjilatinya. Bukalah celanamu"

Zuho : "(Membuka sedikit)"

Juho : "Hey! Kenapa permen ini sangat besar dan panjang? Aku tidak bisa menjilatinya"

Zuho : "Kalau begitu kau jilati atasnya saja, itu akan terasa manis"

Juho : "Benarkah? Baik. Aku akan menjilatinya"

Zuho : "Ahh, Ini sangat enak Juho"

Juho : "Ahh Tunggu!!"

Zuho : "Ada Apa Juho? (Ikut Kaget)

Juho : "Di dalam celana ku seperti ada yang keluar"

Zuho : "Keluarkan saja, Aku akan menjilatinya"

Juho : "Tu-Tunggu!"




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman Masa KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang