{2}

80 8 0
                                    

Sebelumnya----

... Sang iblis kembali menyeringai dengan tatapan tajam menusuk!

"Hehe ketemu kau malaikat sialan!" Umpat nya dengan nada sekecil mungkin bahkan malaikat yg menariknya tidak menyadari bahaya didepannya...

__________________ ׂׂૢ་༘࿐
┊ ⋆ ┊ . ┊ ┊
┊ ┊⋆ ┊ .
·˚ ⋆ ┊ ┊ ⋆˚     
✧. ┊          ⋆ ★ happy Reading^^

(Normal's POV)

Apakah takdir memang suka mempermainkan manusia?
Takdir buruk, jika malaikat itu sadar siapa yang sedang tangannya ia gengam mungkin dia akan tahu bahwa mahluk yg ia pegang adalah mahluk kotor iblis kejam yg penuh dengan dendam yg tertuju pada malaikat tersebut bagaimana reaksi malaikat itu?
.
.
.

༻❦༺

"Apa kau masih sanggup jalan? Rumahku agak jauh dari sini?" Tanyanya dengan lembut dan menatap lembut pula pemuda bersurai hitam kebiruan yg sedang dalam fase bermain drama.

"Kurasa tidak apa! Terima kasih" Ucapan terima kasih bagi iblis adalah sesuatu yg tidak pantas dan tidak perlu diucapkan karena mereka bukan mahluk yg bisa mengucapkan kata-kata baik seperti itu.

"Jika begitu beritahu aku dimana rumahmu? Kau terluka dan lukamu cukup parah! Bagaimana kalau kita pergi ke klinik? Untuk mengecekkan kakimu takut lukanya serius" Padahal mereka baru kenal beberapa menit- salah mereka baru bertemu tanpa menyebutkan nama masing-masing, artinya mereka hanya bertemu tanpa mengenal lebih seperti menyebutkan nama mereka.

"Ah iya namaku mafu, Aikawa mafuyu bagaimana dengan mu?" Tanya pemuda malaikat itu menyebutkan dirinya sebagai 'mafuyu'

"Panggil saja soraru" Jawab iblis itu desa sunggingan senyum menyebalkan yg tercetak dibibirnya.

"Ha'i soraru-san" Jawabnya dengan senyuman manisnya secerah matahari.

"Sial kenapa jantungku tidak mau berhenti berdetak kencang hanya dengan berdekatan dengan mangsaku ii'e targetku! Malaikat sialan" Batin pemuda bersurai hitam kebiruan yg menyebut dirinya 'soraru'

Kenapa kami-sama suka sekali bermain dalam takdir kehidupan seseorang? Bukankah soraru membenci sang malaikat?! Lalu bagaimana perasaan aneh dan menyiksa itu muncul?
.
.
Seakan ingin Terus mendekapnya!
.
.
.

Seakan ingin terus melindunginya!

.
.
.

Dan mencintainya!

"Soraru-san lapar?" Padahal baru satu jam lalu mereka bertemu namun hati sang malaikat terlampau baik untuk seorang iblis penuh dosa itu.

"Lapar? Lalu makan apa?" Tanyanya karena disini hanyalah wilayah kosong tidak ada tempat penjual makanan? Atau dirinya tidak melihatnya?...

"Makan ramen! Lihat dipojokan sana ada kedai ramen kita mampir kesana saja dulu bagaimana? Setelah selesai aku akan mengobati luka-"

Ucapannya terputus karena mendapati kaki soraru kembali utuh seperti sedia kala, nampaknya kemampuan memulihkan diri iblis lebih cepat dari perkiraan.

Antara Dendam dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang