junhyuk & minjeong ─ dreaming oneshots // 898 words
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
──
suasana sunyi dan gelap, adalah tempat paling nyaman bagi minjeong. ia bersimpuh duduk di sana, kepalanya mendongak menatap langit bertabur bintang itu seraya tersenyum. mengingat kenangan kecil saat pertama kali bertemu seseorang yang telah membuat kedamaian jiwanya berubah drastis.
angin malam berhembus mengenai wajahnya dengan lembut. sama seperti senyuman lelaki itu. lembut, menenangkan, sedikit tampan, mungkin? junhyuk, itu kalimat yang si pemuda katakan saat minjeong bertanya perihal nama kepadanya.
suatu depresi akan ketakutan pada hidup hampir membuat minjeong kehilangan nyawa. obat pahit harus ia telan setiap hari, selang infus serta oksigen yang tidak boleh sekalipun lepas dari tubuh, bahkan setiap hari minjeong melihat derita orang-orang yang terbaring lemah di rumah sakit. trauma itu semakin menjadi ketika ia mengalami gangguan kecemasan membuat dirinya takut akan segala hal.
suatu hari, masih di dalam ruang rawat, dokter menyuruh seorang perawat untuk mengajak minjeong jalan-jalan sebentar agar mengurangi rasa cemasnya yang bertambah parah. tentu dengan selang infus terpasang pada lengan kanan mengikuti kemanapun minjeong pergi dengan kursi roda menemani.
perawat membawa minjeong menuju taman rumah sakit─khusus untuk masa penyembuhan para pasien. rumput yang hijau dan bunga dimana-mana sangat enak dipandang mata, sayangnya itu tidak membuat minjeong merasa lebih baik.
"cantik, ya." perawat wanita itu berujar dari belakang sembari mendorong kursi roda milik minjeong menuju tempat-tempat bunga bermekaran. minjeong tak menjawab. pikirannya sangat tidak fokus untuk saat ini.
"oh." perawat itu langsung mengalihkan perhatiannya kala ada perawat lain yang memanggil dari kejauhan. "nona, saya permisi dulu, ya? saya akan kembali dengan segera," ia meminta izin tepat di hadapan wajah minjeong sembari tersenyum hangat. minjeong mengangguk, dengan ekspresi datar. setelah ia mendapat izin, perawat itu pergi masuk kembali ke dalam.
