Marcus & Martinus ft. Silentó - Like It Like It

31 10 0
                                    

57

  Pria itu berbaring di bagian bawah, wajahnya pucat dan putus asa, tetapi dia tersenyum dingin.

  "Fu...Fu Yuanting——"

  "Aku tidak bisa mengalahkanmu ..."

  "Tapi hari ini..."

  "Kamu ... kamu juga tidak bisa keluar."

  Suaranya jatuh begitu saja.

  Tiba-tiba terdengar suara "dididi——" "dididi" dari seluruh ruang kendali.

  Dinding putih-perak di semua sisi tiba-tiba menjadi gelap, dengan kata-kata merah cerah bersinar di tengah——

  PERINGATAN!

  PERINGATAN!

  Anna menoleh, wajahnya sedikit berubah sebelum dia memecahkannya, "Fu Yuanting, apa yang dia lakukan?"

  "Aku belum menyelesaikannya!"

  Fu Yuanting terlihat tenang, tetapi sedikit jelek, dia dengan cepat meraih lengan pria itu dan melihat timer di tangannya.

  "Sistem penghancuran diri kapal kekaisaran!" Anna terbatuk dan berseru.

  ——PERHATIAN!

  ——PERHATIAN!

  Suara prompt menjadi lebih mendesak, seolah mendesak, memberi tahu mereka bahwa tidak banyak waktu tersisa.

  Di layar di semua sisi, angka juga muncul, dan mereka terus melompat.

  ——30.

  ——29.

  ——28.

  ——27.

  Jari-jari ramping Anna berkibar di keyboard, mengetik baris kode, tapi setiap kali itu masih prompt——

  "kesalahan!"

  Keringat mengalir dari dahi Anna, dan lapisan keringat juga menutupi telapak tangannya.

  Di bawah tekanan tinggi, dia bahkan salah mengetik beberapa huruf.

  "Jangan khawatir."

  Tiba-tiba, Fu Yuanting mengulurkan tangannya dan menekannya di bahunya.

  Tangan besar itu lembut, kuat, penuh keamanan, dan sentuhan kehangatan.

  "Masih ada waktu," bisik Fu Yuanting.

  Anna menarik napas dalam-dalam.

  Pada saat itu, dia sepertinya kembali ke kelas Akademi Militer Pertama.

  Saat ini dia tidak bisa mengetahuinya--

  Fu Yuanting melakukan hal yang sama, tenang, rendah, dan lembut.

  Anna memejamkan mata dan berkata pada dirinya sendiri bahwa ini hanya sebuah kelas...

  Anggap saja sebagai ruang kelas ...

  jangan khawatir...

  jangan khawatir.

  Hatinya sedikit tenang, dan kemudian membuka matanya lagi, jejak kejernihan memenuhi mata birunya yang jernih.

  Jari-jarinya menegang sedikit, dan otot-ototnya menegang Akhirnya, dia menulis beberapa huruf.

  Kemudian dia menahan napas dan menekan tombol perak-putih di tengah!

❹☯Forced to MarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang