ᴄʜᴀᴘ.00 : Intro

68 14 8
                                    

Disclaimer :

I own nothing except the story line

Genre : BL, Highschool, Smut

Rated : M

WARN! Boy x Boy, Typo, harsh words, age gap

This story contains adult themes (masturbation, rape, rough sex, dirty talk, teacher x student)

Read at your own risk. Don't like Don't read. 🙏🌚

.

.

Double Twitch

.

.


TXTEEZ Senior High School. Merupakan salah satu sekolah menengah atas di Seoul yang banyak diminati baik orang tua maupun siswanya sendiri.

Terletak di tepi jalan, namun terasa tentram terlepas dari bisingnya kendaraan yang berlalu lalang.

Sekolah ini terdiri atas tiga gedung. Gedung pertama berada tepat bersebrangan dengan gerbang sekolah, memiliki empat tingkat dimana tempat kelas-kelas di tiap tingkatnya dan rooftop di bagian teratas.

Gedung kedua dan ketiga memiliki tiga tingkat. Saling berhadapan dan dipisahkan oleh lapangan yang luas. Gedung kedua di sebelah kanan adalah tempat ruang guru, bermacam lab, serta kantin. Dan gedung ketiga dikhususkan sebagai tempat ekstrakurikuler.

Disamping tatanan megah sekolah ini, siswa dan siswinya pun cukup berkualitas.

Choi Soobin, salah satunya. Seorang siswa yang mendapat banyak perhatian akan visual dan prestasi akademiknya. Pendiam namun ramah. Selalu mendapatkan nilai bagus walau katanya tidak suka pelajaran itu.

Meski Soobin bukan bagian dari organisasi sekolah, tapi tahun ini—saat dia menaiki kelas tiga, dia ditunjuk memberi pidato penerimaan murid baru.

Lelaki itu menghembuskan nafasnya perlahan, sebelum duduk pada kursi yang berhadapan langsung dengan papan tulis. Lelaki itu sedikit menggerutu karena dia harus duduk paling depan. Lagi.

Dia merasa menyesal karena tidak lebih dulu menaruh tasnya di kelas tadi.

"Hey, Soobin!"

Soobin mengangkat kepalanya—yang baru saja ingin ia rebahkan di atas meja—dan menemukan lelaki lain yang menunjukkan senyum sumringah.

"San-ah!" balasnya bersemangat.

Lelaki yang dipanggil San, Choi San, adalah teman dekat Soobin dari kelas 10 dan 11. Soobin senang sekaligus bingung. Sekolahnya menerapkan sistem pengacakan murid setiap kenaikan kelas, tetapi kenapa ia bisa satu kelas bersama lelaki ini selama tiga tahun berturut.

"Pidatomu tadi bagus." ujar San, kemudian duduk di kursi di belakang Soobin. "Sayangnya, tadi aku datang terlambat."

Soobin mengikuti pergerakan lelaki itu, pandangannya tertarik pada alis San. Rambut tipis di atas mata pemuda itu tampak terbelah, yang membuat tampangnya terlihat lebih sangar.

"Apa yang kamu lakukan pada alismu?"

Sontak San memegang alisnya. "Eh ini? Aku hanya mengikuti style idol favoritku, dan setelah kucoba ternyata itu tidak buruk." San menaikkan alis yang dimaksud, sembari bertanya, "Apakah aku terlihat keren, Soobin-ah?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Double Twitch, yeonbin ft. sanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang