1

0 1 0
                                    

Langkah demi langkah para siswa dan siswi mulai mengisi kekosongan sebuah SMA favorite di jakarta yaitu SMA Nerlangga.
Di antara para siswa dan siswi yang melangkah di koridor sekolah ada aku yang juga melangkah dengan seorang sahabat yang sudah 1 tahun menemaniku di sekolah ini
Kayla Arisyandi itulah nama lengkapku biasa di panggil kayla atau Arsya, aku terlahir dalam sebuah keluarga yang tidak kurang akan harta, Ayahku adalah seorang pengusaha besar namanya Arisyahdi Arsenic dan mamaku Nasyila Anjasmara, kini aku menginjak kelas XI Ipa 1 dan sahabatku adalah Muda Amarfani, biasa di panggil Mufa atau fani, dia satu kelas denganku. Di sekolah ini aku mendapat julukan Bidadari berwajah es mengapa tidak setiap aku berpapasan dengan mereka yang tidak masuk dalam lingkaran teman teman ku maka aku akan berwajah datar dan cuek apalagi pada kaum adam. Ke ahlian ku di bidang Olahraga Basket, aku sudah menekuninya semenjak aku masih berada di sekolah SMP dulu, aku selalu menjuarai setiap lomba yang ku ikuti, banyak di sekolah para kaum adam yang ingin mengalahkan ku sampai ada yang main taruhan kalok ada yang bisa mengalahkan ku mereka akan mendapat traktiran dari temannya, hanya saja tidak pernah ada. Dan untuk masalah hati gua Close the door, gak ada yang bisa membukanya dari dulu sampai detik ini, banyak sih yang mendekatiku tapi aku sangat malas jika memperurus akan masalah hati, sampai sampai ada yang diam diam memberiku coklat untuk sekedar menarik perhatian ku dan sayangnya gak ada yang ngaruh sama gua.
Aku dan sahabatku terus melangkah menuju kelas kami, sesampainya di kelas kami langsung menuju tempat duduk kami saat aku sampai di mejaku di sana sudah ada sebatang coklat dan sebuah surat yang terikat bersamanya, aku langsung menoleh pada Mufa yang tempat duduknya berada tepat di depanku.
"Kenapa?" tanya nya menatapku
"Nih.....!" sambil menunjuk coklat dan surat tadi.
Mufa terlihat menahan tawanya menatap sebatang coklat dan sebuah surat yang ku tunjukkan kepadanya tadi.
"Wiiiih.... Dapat coklat lagi ya?" ucap Mufa
"Gak usah ngeledek deh.... Nih makan!" ucapku mendelikkan mataku sebentar karna Mufa yang hendak meledekku, lalu ku lemparkan coklat dan surat tadi ke arahnya.
"Wiiih.... Ada suratnya.... Gua baca aaaah...." ucap nya sambil cengengesan.
Sedangkan aku langsung mendaratkan bokong ku di kursi sambil menatap Mufa malas.
Mufa mulai membuka surat itu dan dengan suaranya yang tidak begitu keras dia mulai membacanya dari atas sampek bawah.
"Pagi mentari dunia.... Seperti bunga mawar izinkan aku menjadi kumbangmu.... Seperti bulan izinkan aku menjadi bintang bagimu.... Mentari aku ingin engkau bersamaku sekarang hingga masa tua menjemput kita"
Begitulah isi suratnya, aku langsung bergidik ngeri mendengarnya sedangkan wajah Mufa sudah memerah menahan tawanya dan tidak beberapa lama akhirnya tawanya pun pecah.
"Aduuuuh.... Sakit perut gue.... Kok ada ya cowok kayak gini.... Lebay parah tau gak....!" ucap Mufa dengan tawanya sedangkan aku hanya menatapnya jengah.
" aduuuh...mentari dunia jangan kek es batu gitu dong mukanya....!" tawa Mufa semakin menjadi saat dia mulai meledekku
"Mau diem apa enggak.... Kalok enggak Gua sumpel mulut lo!!!!" ucapku memperingatka dengan raut wajah sini aku.
Dan setelahnya tawa Mufa pun berhenti seketika, dia lalu merobek robek surat tadi dan di buang nya sembarang, sehingga membuat anak piket pada hari ini mengeroyoknya tapi, emang dasar si Mufa dia malah bersikap bodo amat saja.
"Heran deh gua!" gumamku yang masih bisa di dengar oleh mufa
"Heran gimana???" tanya Mufa
" kenapa sih mereka tuh selalu ngirimin gua ini itu? Padahal yang makan itu lo, buakan gua!"Ucapku
"Berarti lo itu cantik, lo harusnya bersyukur, ada yang ngasih lo ini itu, daripada gue gak sama sekali" ucap Mufa sambil melahap coklat tadi
"Bersyukur sih iya, tapi ini tuh benar benar ngeganggu gua tau gak!!!!" ucapku tidak terima dengan ucapan Mufa
"Terserah lu aj deh.... Mau bilang apa!" ucapnya sambil terus mengunyah coklatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang