"Itu pacarmu?"
Jihoon tersentak mendengar perkataan seseorang yang tiba-tiba duduk disampingnya, mengaggetkan saja.
"Kaget ya? Maaf ya, soalnya aku penasaran. Kenapa tidak kamu datangi saja dia? Jangan seperti penguntit dong." Orang itu menaik-naikan kedua alisnya sambil tersenyum seperti ingin mengejek Jihoon yang hanya berdecak kesal padanya.
Tapi melihat Jihoon yang kembali diam, orang itu langsung menunjukan ekspresi kaget dan tidak percaya. "Jangan-jangan, kamu itu beneran penguntit ya?! Wah sakit, seram sekali orang jaman sekarang. Ganteng-ganteng tukang kuntit."
"Brengsek! Bisa diam tidak? Dia itu tunanganku tau!" Jihoon langsung menyentak orang yang duduk disampingnya dengan kesal. Jihoon kembali menghela nafas dan kembali ke kegiatan dia yang sebelumnya. Memperhatikan Hyunsuk.
Jihoon yang sedang duduk di bangku taman rumah sakit tempat kerja Hyunsuk, memperhatikan Hyunsuk yang sedang mengobrol dengan pasien lansia yang sedang berjemur dibawah matahari pagi.
"Kenalkan, namaku Yoon Jaehyuk, 25 tahun. Pemuda paling tampan sejagat raya." Jaehyuk menjulurkan tangannya bermaksud mengajak Jihoon berkenalan. Jihoon terdiam sejenak menatap uluran tangan Jaehyuk sebelum akhirnya dia membalas uluran tangannya.
"Jihoon." Jaehyuk mendecak kesal melihat Jihoon yang begitu pasif dan tidak bersemangat. Keduanya terdiam sejenak sebelum Jaehyuk memulai kembali percakapan diantara mereka.
"Tunanganmu itu oke juga ya? Dia dokter, cantik, ramah pula. Tidak seperti kamu, suram." Jaehyuk ikut memandangi Hyunsuk bersama Jihoon yang kembali mendecak kesal padanya.
"Kamu ini nggak ada kerjaan atau gimana? Pergi sana!" Jihoon mendorong tubuh Jaehyuk kencang sampai Jaehyuk jatuh terlempar dari kursi.
"Aduh! Gila! Tenagamu besar sekali. Lebih baik aku pergi saja." Jaehyuk melangkah pergi dari taman meninggalkan Jihoon yang masih memandangnya kesal. Belum ada 5 detik Jaehyuk melangkah, Jaehyuk langsung berhenti dan berbalik memandang Jihoon sekali lagi.
"Kamu nggak mau ikut aku?" Jaehyuk kembali bicara pada Jihoon yang sudah bisa terlihat kadar kesalnya tidak bisa tertampung lagi. Belum sempat Jihoon menolak ajakan Jaehyuk, Jaehyuk kembali berbicara pada Jihoon.
"Aku ini mau ngikutin tunanganmu loh, tuh liat, dia pergi kesana." Jaehyuk menunjuk kearah Hyunsuk yang berjalan kedalam lorong rumah sakit.
"Bangsat! Ternyata yang sebenarnya penguntit itu kamu ya!" Jihoon langsung meledak mendengar perkataan Jaehyuk yang ingin mengikuti Hyunsuknya. Tapi Jaehyuk hanya tertawa santai menanggapi Jihoon yang sudah kepalang marah.
"Nggak lah, pacarku itu pasiennya tunanganmu tau! Makanya aku mau ngikutin dia, karena ini sudah masuk jam kunjung pacarku."
Jihoon langsung mendingin setelah mendengar penjelasan Jaehyuk dan mulai mengikuti Jaehyuk yang membawa langkahnya bersama.
"Kenapa kamu tidak mendekati tunanganmu?" Jaehyuk terus mengajak ngobrol Jihoon dalam perjalan menuju ruang rawat inap kekasihnya.
"Aku takut membuat dia sedih lagi." Jihoon menjawab pertanyaan Jaehyuk dengan senyum pahit diwajahnya.
"Memangnya kamu berbuat salah apa ke dia?" Jaehyuk dan Jihoon masuk kedalam lift dan naik ke lantai 3 rumah sakit.
"Aku bertengkar dengan tunanganku, Hyunsuk, satu bulan sebelum pernikahan kita. Aku tau aku salah, tapi aku terlalu egois untuk mengakuinya. Aku pergi meninggalkan dia yang menangis di apartemen kami, dan pergi untuk minum-minum bersama teman-temanku yang dia benci karena membawa pengaruh buruk padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
dime • hoonsuk/jaesahi •
Fanfictionsaat jodoh dan takdir bekerja. ▪︎oneshoot ▪︎hoonsuk ▪︎jaesahi ▪︎angst