° Bajitake °

746 57 9
                                    

🍡🍡🍡




X

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

X

X

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











📍📍📍


" kak Baji... Ucap takemichi dia di belakang Baji wajah yang terlihat berkaca-kaca dirinya ingin menangis

Baji menengok mendapati Takemichi yang masih menunduk

"Sudah lah dasar cengeng" berdiri dan berbalik ke arah Takemichi menepuk-nepuk kepala Takemichi surai kuning yang halus pikir Baji

"Tapi...

"Aku baik-baik saja nga usah khawatir Michi" lanjut nya, tapi air mata takemichi sudah mengalir deras

Ya Mereka berdua sedang berada di pemakaman, berziarah mengunjungi makam shinichiro yang telah lama tiada

Lalu mereka berdua pergi dari sana dan berjalan kaki Takemichi hanya ikut di belakang baji

Baji melihat bangku taman di sebrang jalan lantas Baji meraih tangan Takemichi untuk mengikuti nya

"Ayo kita kesana" Takemichi hanya meng iya kan ajakan Baji lalu mereka pun duduk bersama

Ntah tanpa sebab apa Takemichi menyender kan kepalanya di pundak Baji, Baji pasrah saja mungkin ini yang di butuhkan Takemichi saat ini

Hembusan angin malam menerpa wajah mereka, kedua nya masih diam lalu Takemichi berbicara

"Ini semua salah ku ya kak baji..." ucap takemichi lirih

Hah baji menghela napas lagi-lagi kata-kata itu keluar darinya kenapa dia selalu menyalahkan dirinya sendiri

"Cup..cup sudah ya.." menepuk-nepuk punggung kecil itu

"Itu bukan salah mu ini semua salah ku seharusnya aku yang salah" dengan nada raut menyesal dia langsung memeluk tubuh mugil itu dengan erat

"Maafkan aku Takemichi...maafkan aka...maaf..." guman ucap nya  menenggelamkan wajah nya di pundak Takemichi dan ia pun membiarkan nya seperti itu

"Apa kau akan ikut pertempuran itu" tanya takemichi

"Iyah... Aku ikut Mikey juga sudah setuju" balasnya Baji sejenak tak ingin melihat wajah takemichi dia masih memeluk nya

"Kenapa" tanyanya

"Itu salah ku Michi salah ku aku harus menyelesaikan nya sendiri, andai kala dulu aku tak mengikuti rencana itu" Jawab baji melepaskan pelukannya menatap kearah Takemichi

"Apa kau akan meninggal kan ku" Takemichi menunduk ia tak bisa melakukan apa-apa untuk nya saat ini

"Hah...Kau ini bicara apa aku tak akan meninggal kan mu manis" ucap Baji tersenyum tangan terulur mengusap kepala Takemichi lagi

Baji yang mengucapkan kata 'manis' membuat pipi Takemichi merona merah malu kan dirinya laki-laki masa disebut manis sih



✨✨✨


Melihat itu Baji terkekeh geli dengan reaksi Takemichi barusan lantas Baji mencubit hidung nya gemas,yang kena pun mengeram kesal

"Ughh.. Kak Baji hentikan ngapain cubit hidung Michi segala nanti pesek gimana" ucap Takemichi mengebung kan pipi nya kesal

"Ya tinggal ku cium sama bibir ku kan jadi mancung lagi" jawab Baji dengan nada menggoda

Lantas Takemichi mencubit pinggang baji "ugh..iya iya maaf uk-upss salah"

Terlepas nya cubitan itu "Uk-apa" wah Michi marah nih semakin gawat nih bagi Baji terus lama begini

"Heheh..maaf ga jadi" Baji tertawa walaupun masih nahan sakit akibat cubitan Takemichi tapi sebenarnya sih nga sakit-sakit amat karna dia juga kan seorang brandal

"Ih kak Baji jangan bercanda mulu ah lagian aku ini bukan manis kan aku Lakik kak lakik..." ucap Takemichi mengerut kesal tangan yang terlipat dada mengembung kan pipi nya lagi ke arah yang lain

Apa kata nya tadi kalau hidung nya pesek ia akan di cium dengan bibir nya kan semakin  di buat merah muka Takemichi karna ulah Baji dan segala ucapan gombalan masis yang terucap di bibir nya

Mendengar tur-turan ucapan Takemichi, Baji hanya akan semakin gemas dengan tingkah laku pemuda yang satu ini

🍡🍡🍡

Baji mengulur kan tangan meraih pipi Takemichi tatapan mereka bertemu

"Michi ituh manis semua yang ada di diri Hanagaki Takemichi kakak suka semuanya jadi hanya kakak yang boleh berkata manis di depan Michi tidak dengan yang lain itu istimewah dari ku" ucap lebar Baji tersenyum tepat di wajah Takemichi

Takemichi terpaku sejenak, Apa-apaan ini gombalan macam apa lagi yang ia gunakan kan ia jadi terharu di buat nya

Sangat jarang loh Baji begini nga kaya biasanya

Sadar dari lamunan tadi Lantas Takemichi bertanya "Apa itu sebuah pengakuan"

"Mungkin" jawab Baji mengelus pipi Takemichi

"Apakah aku harus menunggu?" lagi mendekat kan diri nya menatap mata Baji dekat sangat dekat bahkan hidung mereka berdua menempel

Baji memejamkan mata nya mendekatkan bibir nya di kening Takemichi mengecup nya cukup lama

Takemichi tersentak tapi ia mengerti ia membiarkan nya

Dan sekali lagi Baji mendekap tubuh mungil  itu mencari kehangatan yang ada dan menenggelamkan wajah nya di leher takemichi menghela nafas berat menggumankan kata "maaf... Hanya itu yang bisa ia jawab

"Iya ga apa-apa kak"

"Setelah semuanya selesai Michi...setelah semua selesai kita akan bersama jadi tunggu aku" ucap Baji sedikit nada memohon

Takemichi hanya mengangguk mengerti ini giliran dia yang mengelus kepala Baji dan menepuk-nepuk punggung nya

"Aku mengerti ka, Tapi bisah kah kak Baji janji jangan pernah meninggal kan ku ya" Takemichi yang menodongkan jari kelingking nya

"Iya Baiklah aku berjanji"Baji menautkan jari nya dengan Takemichi

Mereka berdua pun tersenyum dan tertawa bersama

Sebenarnya

Dalam hati Baji yang sebenarnya diri nya tak yakin akan keadaan nya sendiri ia mempunyai firasat buruk soal ini

Tapi melihat senyum Takemichi yang seperti itu jadi ia tak ingin membuat nya terlalu khawatir

.

Tanpa Takemichi sadari itu adalah senyuman terakhir yang Baji berikan padanya....







TBC...

RANDOM~•{Takeherem}•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang