Pagiku cerahku🕊

1 2 0
                                    

Annyeong chingudeul👋
Selamat membaca🌹
Oh iya! vote juseyo🥰


Lala Grethania gadis kelas 11 SMA yang berumur 17 tahun itu masih asik bergulung diatas kasur namun karna sinar mentari mulai muncul melalui sela-sela gorden gadis itu mulai bangkit dan membuka gorden, yah walaupun hari minggu tetap saja tak boleh bermalas-malasan. Namun ia sangat terkejut melihat burung merpati putih berada dalam sangkar berwarna emas yang tergantung didahan pohon depan jendela kamarnya.

"Anjir! Omo! Burung sultan siapa nih pake sangkar emas segala mana ditaro sembarangan lagi, ini beneran gak ada yang punya? Wah apa boleh gue jual aja ya? Lumayan duitnya bisa dipake jajan kertas ganteng!"

Lala bermonolog memandangi sangkar burung yang entah datang dari mana kini sudah berada diatas meja sambil asik senyum-senyum sendiri Lala berganti menjadi berjingkrak-jingkrak diatas kasur Queen sizenya. Lalu dalam sekejap Lala berhenti kemudian dia mengetuk-ngetuk dagu seolah sedang berpikir keras.

"Duhh kok gue jadi ragu gini ya mau ngejualnya, takutnya ini burung ada yang punya nanti pasti ada yang nyariin trus kalo gue dituduh nyolong eotteoke anjir rusak dah pamor gue didepan tante-tante tetangga yang suka muji-muji gue. Oke fiks gue tunggu pemilik burung ini selama 5 hari, kalo ga ada yang dateng fiks nih burung jadi hak paten punya gue."

Lala memantapkan pilihannya toh kalaupun burung itu bukan rezekinya ia masih tetap bisa memoroti abangnya untuk membeli kertas ganteng. Mari kita awali minggu pagi ini dengan mandi lalu sarapan.

"Selamat pagi Mah Pah." sapa Lala dengan senyum mengembang. "Selamat pagi juga hyungku yang jelek ini." bisik Lala sambil menampilkan ekspresi yang menyebalkan bagi abangnya itu, Darren Ganendra.

Darren memutar bola mata pertanda ia sedang mode kesal. "Apaansih hiyung hiyung masih pagi anjir udah bikin gue darah tinggi aja!"

"Stop udah dong kalian berantem terus kayak anak kecil deh." sela sang ibu melerai.

Berkat sang ibu yang melerai pertengkaran kecil anaknya, akhirnya keluarga itu sarapan pagi dengan tenang. Lalu satu persatu anggota keluarga itu beranjak dari meja makan begitu pula dengan lala. Saat sampai dikamar Lala langsung teringat dengan burung yang ada diatas mejanya itu belum makan.

"Ck gue lupa nih burung belum gue kasih makan, ngomong-ngomong kalo burung dikasih makan apa ya?" tanyanya pada diri sendiri karna ia bosan dan juga bingung burung makannya apa jadi ia memutuskan untuk bertanya pada burung itu. Gila emang.

"Burung lo biasanya dikasih makan apasih? Dikasih pelet ikan? Pelet cinta?" si burung hanya diam menatap Lala, tanpa Lala sadari ternyata burung itu ajaib.

Tanpa Lala ketahui ternyata si burung menjawab pertanyaannya. "Stress nih cewek yakali gue dikasih pelet ikan, jelas-jelas gue ini burung buta kali nih cewek. Trus apa tadi pelet cinta? Gue gak akan kena sama yang kayak gituan." jawab si burung yang merasa jengah.

Lala kesal karna burung itu hanya menatapnya. "Cih masih untung lo gue pungut ya, bukannya dijawab malah diem aja! Tau ah gue ngambek bye gue mau nge fangirl dulu." lantas gadis itu beranjak untuk naik kekasurnya.

"Nah kan nih anak beneran stress deh." cibir si burung.

Gimana-gimana penasaran ga sama kelanjutannya? kalo penasaran pantengin terus yaa:)
Oh iya maaf kalo ada typo bertebaran, trus kalo ada tolong kasih tau ya.

Pájaro del amor Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang