lupakan.

453 21 0
                                    

"(name), lupakan harry ya? dia sudah pergi. dia udah bahagia di atas sana" ucap hermione. kata kata itu justru tidak membantuku untuk tenang, justru semakin ingin menangis. bagaimana bisa orang yang sangat aku cintai di dunia ini pergi meninggalkan ku untuk selamannya.

aku membenci fakta bahwa harry sudah pergi, karena penyakitnya yang secara perlahan-lahan membunuhnya.hingga inilah titik dimana penyakit tersebut berhasil membuat orang yang sangat kucintai pergi meninggalkan ku untuk selamanya.

"ayolah (name), jangan terus menangis. tuhan lebih sayang harry, dan apakah kau mau harry bersedih di atas sana karena kamu belum mengikhlaskannya? harry sudah tidak merasakan sakit lagi"ucap hermione berusaha menenangkan ku, entah itu yang keberapa kalinya.

hermione benar, harry sudah tidak merasakan sakit yang menyakitkan itu, dia sudah bahagia di atas sana. namun apakah bisa bagiku untuk bahagia setelah kepergiannya itu?, entah sepertinya tidak.

"tapi ini sakit mione, orang yang kucintai di dunia ini sudah pergi. gimana aku bisa bahagia?" ucapku. raut muka hermione masih memancarkan sedikit raut sedih. dia ikut menangis. lalu dia berkata.

"i know (name)! aku juga sedih, tapi kita harus ikhlas! apa kau mau harry tersiksa disana hanya karena kita belum merelakan kepergiannya? kau ingin dia tersiksa (name)?" ucap hermione menangis dan sedikit membentak. aku tidak mau harry tersiksa, apa iya aku harus merelakannya?

dia pergi keluar dari kamarku, aku pergi menuju pintu kamarku menutup pintunya dan mengunci pintunya, aku kembali menuju tempat tidurku. duduk dan mengambil foto yang sudah di bingkai tersebut. foto itu adalah fotokku dan harry berdua, aku memeluk foto tersebut dan menangis sejadi jadinya.

entanh mungkin karena aku terlalu banyak menangis hingga tak terasa aku sudah masuk ke alam mimpiku, tetapi aku tiba tiba terbangun di taman?, ini indah dan sejuk. disini juga damai sampai aku melihat orang yang sangat amat aku cintai. aku berlari menghampirinya dan memelukknya.

"(name) tolong ikhlaskan aku ya? berbahagialah di dunia, jangan terus sedih karena kepergianku. aku sudah bahagia disini, dan begitpun kamu ya? kamu juga harus bahagia di dunia, aku akan terus menunggu kamu disini" kata harry dan mencium pucuk kepalaku. aku menangis. dan setelah itu aku terbangun.

"aku harus mengikhlaskan harry" kataku, aku bangun dan pergi meuju kamar mandi, karena hari ini aku harus sekolah. aku selesai mandi dan pergi menuju dapur rumahkku, disana ada hermione. ah aku dan hermione memang tinggal satu rumah berdua.

"good morning, (name)." sapa hermione, dia tersenyum lembut kepadaku, mukanya terlihat merah sehabis menangis. aku tersenyum kembali dan membalas sapaannya

"good morning too hermione" kata ku, kita memulai sarapan kita.

sekarang kami sudah di sekolah, aku dan hermione masuk kelas dan duduk di bangku kami masing masing. aku pergi keluar untuk mencari udara segar. namun alih alih mencari udara segar malah bertemu draco malfoy. aku membencinya.

"eh, potter sudah meninggal? malang sekali hidupmu (name)." kata nya. aku memandangnya dengan tatapan marah, dan dua temannya malah tertawa? apa yang lucu?. aku sangat membencinya dan teman teman nya itu.

"apa mau mu malfoy? seengaknya aku ga pernah di paksa orangtua ku untuk harus sempurna seperti mu!" kataku marah, dia diam dan memandangku marah, aku juga membalasnya

"Seengaknya orang tuaku masi damai (name), tidak seperti orang tua mu yang sudah berpisah" katanya menyeringai. aku marah dan kesal. apa maksudnya! aku mendorongnya hingga dia jatuh. akulanjut berjalan dan, menginjak kakinya. dia teriak kesakitan dan dia mengumpat. aku tidak peduli 

aku kembali ke kelas dengan perasaan marah.



🔮

setelah 1 satu tahun kepergian harry, aku terlihat semakin murung. aku yang dulu dan sekarang sudah berbeda. (Name) yang lama sudah mati ikut dengan kepergian harry. aku yang selalu menebar kekonyolan kini tidak lagi, aku yang selalu tertawa kencang kini hanya diam bahkan tak tersenyum sama sekali. aku seperti ini mungkin karena hatikku sudah mati? bahkan hatikku udah tertutup dan tidak terbuka lagi

dan hanya ada satu orang yang terkurung di hatikku, Harry Potter. hanya dia yang sekarang terkurung di hatikku, bahkan dia sudah tidak bisa keluar lagi dari hatikku. 

sekarang aku dan hermione sedang ingin ke super market, namun ada satu kejadian yang membuatkku terlukka. satu mobil hitam menabrakku, aku hanya melihat sedikit hermione yang terlihat kaget, sedih, dan panik. setelah itu matakku tertutup dan terakhir yang aku dengar hanya lah teriakkan orang orang.

aku terbangun di ruangan putih, dan menenggokkan kepalaku. ada ron dan hermione. aku tersenyum tipis melihat mereka berdua. aku merasa hidupku mungkin akan berakhir?

"hai, aku mau bicara sesuau dengan kalian. pertama untuk hermione, kalau nanti aku sudah tidak ada jangan sedih ya? jaga kesehatanmu. dan untuk ron, tolong jaga sahabatku ini. aku mempercayaimu, jangan kau menyakiti sahabatku. jaga hermione ya? cpat lah menikah dan berikan aku dan harry. jangan lupa kalau ponakankku lahir bilang dia memounya aunty yang sangat cantik hihi. mungkin itu saja pesanku? sampai jumpa" sehabis aku bicara itu, matakku terasa berat. aku menutup matakku sampai ada cahaya datang

dan itu adalah harry! "apakah aku akan bersamamu selamanya harry? apa sekarang kita berada di dunia yang sama?" tanyakku lembut dengannya. dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya. aku tersenyum kita berdua sampai di satu tempat. kita dekat dengan satu genangan air. aku mengkerutkan dahi ku.

"Lihat lah ke air itu" kata harry, aku melihat raga ku yang ditutupi oleh kain putih. dan melihat hermione menangis kencang di pelukkan ron. dan ron yang ikut menanggis juga. aku melihat  mereka sampai raga ku di kuburkan.

🔮END🔮

-modern story?|| 914 kata

hello! aku minta maaf kalau tidak ngefeel (┬┬﹏┬┬)😌. bikin ini teh malem malem, jadi bawaanya sad. pengen galau gt. i hope kalian suka, sorry kalau jelek. This is my first story.

Harry Potter [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang