Chapter 2

5 1 0
                                    

Mungkin cerita ini engga fokus sama kisah percintaan, tp tenang ntar juga dateng dengan sendirinya. Cerita ini lebih menceritakan tentang salah satu kelas di SMA

Kalau mau protes/keluhan silahkan komen😉👉🏻

Btw kalau ada kesamaan cerita tolong dimaafkan🗿

Absen dong, tahun lahir kalian? 🗿👉🏻

Kek-Nya mas Mbak OSIS punya dendam kesumat deh” Keluhnya, Dia menghapus keringat di dahinya, kakinya ia selonjorkan sambil menatap beberapa murid baru diberi tugas oleh para OSIS

“ASU!”

Nevis terlonjak kaget, mendengar teriakan temanya sejak tk namun tidak terlalu dekat.

Shelsy menghampiri Nevis, terlihat dia sangat kelelahan. Nevis menatap shelsy dengan tatapan bingung, shelsy yang merasa sedang di tatap mengalihkan tatapanya ke samping

“Apa lo liat-liat? Ketek gue wangi?”

“Asu itu apa?”

Mata shelsy berkeliaran kesana kemari, mencari kebohongan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Nevis

“Kok engga dijawab?”

“A-ah itu, Asu tuh nama lain dari susu. Nah, iya susu” Shelsy mengangguk anggukkan kepalanya seakan-akan jawabannya adalah benar

“susu apa?”

Hih, shelsy rasanya ingin mengubur Nevis hidup hidup. Shelsy menatap datar Nevis, malas untuk mencari kehobongan lagi

Dasar, shelsy sesat.

“es-u-su-su Asu, minuman susu biasah lah. Taukan? Susu yang sering lo minum. Susu banana” Nevis mengangguk mengerti

“Berarti Nevis selama ini minum asu?”

“Ha-ha-ha, iyaa hehe” shelsy menggaruk rambutnya yang gatal, sudah seminggu dia tidak keramas.

“Astaghfirullah, dosa bertambah lagi!”

“Tapi katanya, ucapan shelsy tuh sesat” Shelsy mendelik kearah Nevis tidak Terima, apa-apaan ini?! Sepertinya shelsy telah dilecehkan

Shelsy menggulung lengan baju seragamnya, padahal ia memakai lengan baju pendek

“Siapa yang bilang Ha?!!”

“Meme”

“Meme saha anjing?! Kata lo terlalu ambigu buat gue!” Kata Shelsy ngegas tanpa kontrol

Nevis memejamkan matanya sejenak lalu membukanya kembali “Ih, shelsy kalo ngomong jangan ngegas dong! Air liurnya muncrat ke muka Nevis” Bau pete lagi.

“Salah lo anjir, ngomong kagak jelas” Shelsy masih membela dirinya sendiri

“Lah? Engga jelas gimana? La wong bener kok yang bilang kalo ucapan shelsy sesat itu kata meme” Nevis memandang garang kearah shelsy, tak kalah dibalas juga.

“Nah tuh, meme saha maksud lo? Gue kagak kenal ye yang namanya meme” yakali tuh orang namanya meme? Lanjut shelsy didalam hati sambil berdecih sinis

“Pacarnya mail, tapi mail malah selingkuh sama Susanti” Jawab Nevis

“Mei-mei maksud lo?” Tanya Shelsy menatap bingung Nevis

Nevis menganggukan kepalanya semangat “Iya itu, mie-mie!”

Plak Shelsy menjitak kepala Nevis sangking gemasnya “M-e-i-M-e-i Mei-mei not mie-mie! Paham?!”

Nevis mengusap kepalanya menatap Shelsy dengan mata berkaca-kaca, percayalah Nevis memang cengeng tapi imut, sayang sekali jika cengeng tapi jatuhnya.. Ahh sudahlah

Nevis menundukkan kepalanya, lengan kanannya ia gunakan untuk menutup matanya

“Adududu sayang, cup cup cup. Jangan nangis ya ntar tante beliin es krim?” Shelsy mengusap-usap kepala Nevis, takut jika Nevis menangis kejer didepan banyak murid 

Nevis yang awalnya menundukkan kepala, langsung mendongak menatap Shelsy berbinar, selain suka susu banana dia juga penyuka es krim & cokelat.

Hueee, rasanya Shelsy ingin mencubit pipi tembem punya Nevis. Tapi sayang ntar nangis!

“Bener?! Ah masaaa? Ntar Shelsy bo'ong lagi kek dulu” Lagi-lagi Nevis menundukkan kepalanya, Shelsy gelagapan sambil memegang bahu Nevis

“Janji deh?”

“Janji!”

“Berasa ngurus bocil” gumamnya lirih menatap sepatunya tersenyum kecut.

Nevis bersenandung kecil, berjalan pulang. Sesekali dia menendang kerikil kecil didepan kakinya. Tanganya memegang tali tas miliknya bewarna Cream.

“Nanana, marilah pulang-marilah pulang bersama sama” Dengan sekali tendangan, Nevis menendang sebuah botol dihadapanya. Niatnya ingin menendang botol tersebut agar masuk kedalam tong sampah yang tidak jauh darinya. Namun malah mengenai seseorang.

Nevis meringis kecil,Nevis tidak melihat wajah cowo tersebut karena cowo tersebut membelakangi dirinya.

Nevis membalikan badannya perlahan-lahan “Huh, salah apa hambamu ini ya Allah?”

“Satuuu”

“Duaaaaa”

“TiiiG-”


























“Mau kemana Hm?” Bisik cowo itu tepat disamping telinga kanan Nevis

Nevis menegang ditempat, apa yang harus ia perbuat?

“Mwehehe Nevis mau pulang” Cengirnya tanpa membalikan badannya, ingat posisinya masih sama

“No, lo harus tanggung jawab”

“Nevis engga ngehamilin kamu lohh”

“Anj-” ucapan cowo tersebut terhenti ketika merasakan bagian bawahnya merasa linu sehingga Nevis terlepas dari kungkungan cowo itu

“Huaaaa Kaborrr, ada om-om mau culik Nevis” Teriak Nevis berlari terbirit-birit tanpa memperdulikan cowo yang baru saja ia tendang masa depannya

Cowo itu terkekeh pelan, merasa terhibur dengan perlakuan Nevis.

Raut wajah cowo itu kembali ke sebelumnya, Datar. Ketika dia mendengar namanya disebut oleh temannya.

“WOY XAV!”


Kamis 4-Nov-2021








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GAVISTRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang