Drabble ORV (Dokja×Yoo Junghyuk+dkk)

"Hyung"

"Hey, Dokja—"
Od menoleh, begitu mendengar seseorang memanggil namanya  ragu dan melihat Kim Dokja dengan beberapa buku yang  terlihat seperti buku-buku novel.

Kedua matanya berbinar penuh antusias, Kim Dokja menghela nafas lega atas respon yang dia dapat. Ia kemudian duduk di samping OD, sembari memberikan beberapa novel yang ia rekomendasikan pada OD yang duduk di sampingnya.

Saat ini keduanya tengah berada di perpustakaan yang di buat Secretive plotter untuk kedua Kim Dokja menghabiskan  waktu bersama. Walaupun awalnya  Secretive plotter menolak membiarkan keduanya bersama, dengan berat hati dan bujukan OD ia pun akhirnya menyerah.

*Cring, perpustakaan ada. Begitu:v*

Melihat raut muka OD yang terlihat antusias memilih buku mana yang akan dibacanya terlebih dahulu, tanpa Kim Dokja sadari kedua ujung bibir nya naik.

Dia ini cukup mirip dengan Gilyoung dan Yoosung saat membahas apa yang mereka suka. Dan anak ini adalah 'aku' di masa lalu, jadi mungkin saja suka dengan apa yang kubaca...kan?
Lagipula, dia ini aku, dan aku ini dia...
Batin Kim Dokja merasa sedikit khawatir jika OD tidak akan menyukai novel yang ia rekomendasikan.

Ia menatap wajah OD yang tentu saja sama dengan dirinya dengan tatapan sendu. 'Padahal kemarin, aku berusaha membunuh anak ini. batinnya, dengan ragu Kim Dokja berdiri di belakang OD dan menujuk sebuah buku yang cukup tebal.

Di sertai senyuman canggung miliknya, Kim Dokja yang berusaha untuk akrab dengan OD menyusun buku-buku di hadapan anak itu sesuai mana yang harus di baca lebih dahulu. "Dokja— eh, kau mungkin akan suka yang ini." Kata Kim Dokja.

Od segera menoleh padanya dan menganggukkan kepalanya dengan penuh antusias, Kim sempat melamun melihat bagaimana cerianya OD yang mulai menyetujui perkataannya.

"Wah! Dari sinopsis nya saja ini terlihat menarik!" Balasnya dengan senyuman lebar di bibir nya "Uh— Kim Dokja?" Panggil OD, ketika melihat Kim Dokja yang melamun.

"Ah, Ya D-Dokja?" Jawab Kim Dokja sedikit terkejut akan panggilan OD ragu.

" Ah...anu-"OD menundukan kepalanya ragu, sembari memeluk novel yang di rekomendasikan padanya lalu terdiam.

Kim Dokja yang ikut terdiam kebingungan, namun segera menyadari sesuatu.

"Hei- dokja, tidakkah kau merasa aneh? Memanggil namamu sendiri.." Tanya Kim Dokja, yang di balas anggukan kecil OD.

"...Kau boleh memanggil ku apapun, anggap saja sebagai permintaan maaf ku karena di kereta saat itu." Od terhenyak mendengar tawaran Kim Dokja, lalu menggelang.

" I-itu bukanlah masalah, itu tidak apa-apa. Sungguh, aku juga mungkin akan melakukan hal yang sama...tapi-" kedua telinga OD tiba-tiba memerah " Tentang panggilan itu— bolehkan aku memanggilmu 'Hyung'?" Lanjut nya dengan ragu.