1

50 14 0
                                    

Angin berhembus membelai wajah tampan seorang ceo muda, ya dia bright. Siapa yg tak kenal dengan bright vachirawit, sukses diusia yg bisa dibilang cukup muda untuk mempunyai banyak perusahaan. Mungkin semua orang yg melihatnya ingin menjadi seperti dirinya. Namun mereka tak tau sisi terdalam dari bright, yah dia tak seutuhnya bahagia, dia tertekan, dia tersiksa, hidupnya penuh penyesalan. Tapi dia sendiri tak bisa menyalahkan orang lain, karna pada hakikatnya dirinya lah yg bersalah atas semua tekanan batin yg diterima nya.

"Bright kau disini? Aku mencarimu bodoh, mau apa kau di atap apartemen ini sendirian, kau mau bunuh diri lagi?  Hah? Jangan gila ayo kembali kekamar!"

Itu mike sahabat karib bright sekaligus sekretaris nya. Dan apa maksudnya 'bunuh diri lagi'?

"Aku sudah tidak bodoh lagi mike, kalau aku ingin bunuh diri kenapa harus repot menjatuhkan diri?, itu akan membuatku sakit dan belum tentu mati." seru bright santai.

Perkataan bright sontak membuat mike membulatkan matanya. " oh ayolah apa maksudnya, apa jangan jangan dia ingin bunuh diri dengan gaya baru" batin mike.

Seolah dapat mendengar perkataan mike, bright berujar "ya aku bisa bunuh diri setidak nya dengan temanku yg akan memegang leherku dan membawa pisau untuk disatukan dengan nadiku, maka semua nya akan berakhir dengan cepat, yakan mike? "

Mike sedikit menjauh kan dirinya dari bright akibat perkataan bright barusan.

"Jangan gila bright! Berhentilah putus asa! Dan satu lagi, jangan paksa aku menjadi psikopat. Kau memang gila, bajingan,  sudah lah ayo kembali ke kamar, atau kau mau tidur diluar? "

Seru mike sambil berjalan meninggal kan bright yg masih menatap ke arah langit.

"kau dimana? Maafkan aku" lirihnya dengan suara sedu.

-22.23
Apartemen bright

" mikeee kau sudah tidur? " seru bright yg masih menanggalkan sepatunya dipintu masuk apartemen

"Aku di dapur bright, kemari lah dan minum vitamin mu ini. Lihat tubuhmu, aku sangat prihatin"

Keduanya terdiam

"oh ayolah kemana bright tampan yg gagah berani, yg kukenal dulu" seru mike sambil mengangkat kedua tangan nya ke udara

Bright tersenyum sambil menarik kursi untuk di duduki.
"jangan lupakan satu hal mike, aku juga bajingan dan kau tau itu" ucapnya miris

Mike menatapnya sendu,sambil berujar dalam hati "ini hukuman mu bright, tapi tidak bisakah kau bangkit untuk memperbaikinya? "

Setelah meminum vitaminnya bright bangkit dari duduknya,dan berjalan sambil berujar "jika kau ingin pulang pakailah mobil ku, aku tak keberatan, aku tau kau bosan tinggal bersama ku untuk menjaga agar aku tidak bunuh diri, aku janji tidak akan melakukan yg aneh aneh selama kau dirumahmu, jangan takut dengan pak tua yg menyuruhmu itu, aku tidak akan nakal"

"jangan gila bright jika tiba tiba kau bunuh diri bisa bisa daddy mu membunuhku juga, aku tidak ingin mati terbunuh kecuali ditangan kekasih imutku hahaha,  aku akan menginap disini saja haha" ujarnya dengan tawa yg dipaksakan.

"kekasih ya? " ujar bright tersenyum miris.

Flashback on

"kenapa harus dijodohkan dad, aku bisa memilih jodohku sendiri, aku tak mencintainya dad!" ujar bright dengan suara tinggi nya

"oh ayolah bright, kau bicara soal cinta? Cinta datang karna terbiasa, lagipula daddy tidak pernah melihatmu membawa seseorang yg kau cintai atau yg biasa disebut pacar" ujar Bani daddy bright dengan nada mengejek

Bright marah, dia memang belum pernah membuka hati.  Tapi jika dijodoh kan seperti ini, apa dia bisa membuka hati, bahkan dia dijodohkan dengan seorang pria. Wtf pria? Oh yg benar saja apa pikiran orang tuanya dia seorang gay, hah menjijikkan. Batinnya

...........

"oh hai bright, oh bani anakmu tampan sekali, oh ya dimana istrimu?

Itu suara mitra papa win

"oh davikah sedang di dapur, lalu dimana namtan istrimu? " ujar bani dengan senyum sumringah

"dia tidak bisa ikut, kau tau dia mengikuti arisan rekan kerjanya, jangan tanya lagi apa pekerjaan nya, tentu saja memerkan barang barang branded Mereka hahaha" ujar mitra sambil terbahak. Mendengar penjelasan sahabatnya bani pun ikut tertawa.

"oh aku lupa, win kemarilah, oh ayolah win berhenti menunduk dan tatap calon suami mu, dia sangat tampan"ujar mitra dengan akhir yg hampir berbisik

Win mengangkat kepalanya, menatap bright yg tengah menatapnya, pikiran win teduh ketika melihat wajah tampan bright walau tak ada senyuman di wajah tampan bright. Sampai...

Bright tersenyum miring sambil berkata "hai win, besiaplah untuk hidup bersamaku"

Win bersemu, menundukkan kepalanya malu, papa win dan daddy bright tengah asik menggoda win karna sifat malu nya.

Tanpa ada yg sadar ada senyum iblis terpatri diwajah tampan seseorang, senyum pembawa bencana, yah senyum itu dari bright.

"hidup bersamaku win, ayo bersama ku, dan nikmati setiap detik dengan penyiksaan yg akan ku buat" batin bright dengan senyum miringnya



terlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang