Bilang Semua Salahku

8 0 0
                                    

Dibawah sinar mentari pagi Samudra memanjakan dirinya dengan berduduk santai, sembari mencium nikmatnya wangi kopi tubruk kapal api favoritnya.Sam yang juga tak mau menganggurkan sepotong paha ayam miliknya.Kini ia mulai membuka mulutnya lebar-lebar dan bersiap untuk menggigit paha ayam yang ada ditangannya.Rasanya sudah lama Sam tidak memakan daging ayam.Wajar aja sih melihat kondisi keluarganya yang serba pas pasan membuat keluarga mereka hanya mampu mencicipi nikmatnya daging ayam selama 3 bulan sekali.Kini Sam telah bersiap untuk menggigit paha ayamnya.Namun, teriakan khas cempreng Segara justru membuat nya terbangun dan tersadar dari mimpinya. Rupanya semua itu hanya lah mimpi Samudra saja.
.
.
.
.
.
.
.

"Woi bangun,mau berangkat ke sekolah jam berapa kalo Lo masih molor?"

"Berisik Lo kayak mak-mak arisan"
tukas Sam yang dibuat kesal oleh Segara

Sam yang tak kuasa menahan rasa kantuknya ia memilih untuk melanjutkan tidurnya.Namun tak cukup sampai situ saja langkah Segara untuk berhenti membangunkan Samudra .Segara justru menyunggingkan badannya ke atas badan Sam dan membisikan kata-kata manis ketelinga Sam.
.
.
.
.
.
.
.

"Kalo Lo masih gak mau bangun.Gue cipok leher Lo sekarang"

Belom sempat Segara mencipok leher Sam.Sam dengan gesit memiting kepala Segara.Alhasil terjadilah pergulatan diantara mereka berdua.
.
.
.
.
.
.
.

"Singkirin muka jelek Lo dihadapan Gue sekarang!!!. Gue masih normal Ya,gak nafsu Gue sama Lo"

Segara yang tak menghiraukan perkataan Sam,ia justru semakin memanyunkan bibirnya didepan wajah Sam.Alhasil membuat Sam semakin Geli dan kesal dengan sikap Segara. Tak tanggung-tanggung Sam mencoba menggigit tangan Segara dengan gigi kelincinya.
.
.
.
.
.
.
.

"Aaauuww sakit Goblok"

Lantas saja terjadilah perang dunia ke 3 antara Samudra melawan Segara.

Hawa tak enak bersembunyi dibalik pintu kamar mereka. Benar saja, Umi masuk ke kamar mereka dengan menunjukkan ekspresi marah yang menggebu-gebu.
.
.
.
.
.
.
.

"SAMUDRA..SEGARA... Jujur sama Umi. Siapa yang menjatuhkan beras di dapur"

Dengan mata yang melotot,Umi meminta penjelasan dari mereka berdua.Samudra yang sejujurnya tak tahu apa-apa ia hanya mengerutkan keningnya.Sementara Segara sebagai pelaku utama nya hanya terdiam membisu karna takut melihat Umi dalam mode marah.
.
.
.
.
.
.
.

"Gak ada yang mau JUJUR.Umi akan hukum kalian."

Melihat wajah Segara yang dipenuhi ketakutan,membuat Sam mengira jika Segaralah yang menjatuhkan nya.Tak mau melihat Segara dihukum Umi.Sam mengaku ke Umi jika dirinya lah yang menjatuhkan nya.Sudah biasa bagi Sam mendapat hukuman dari Umi.
.
.
.
.
.
.
.

"Ternyata kamu Sam biang keladinya.Umi gak heran sama kelakuan nakal kamu selama ini.Dasar anak gak guna bisa nya cuman jadi beban orang tua Mulu.Mau Mati?"

Lantas saja Umi mengambil ganggang sapu untuk memukuli tangan dan kaki Sam.Lagi dan lagi Sam hanya terdiam menerima kata-kata kasar dan perlakuan kasar yang Umi lakukan pada dirinya.Mau sekeras apapun Sam membela dirinya,nyatanya dialah yang akan disalahkan.Karna Sam tahu,Umi Benci dengan Sam.

Semua itu berawal saat ayah kandung Sam dan Segara meninggal.Dulu keluarga kecil mereka tampak bahagia. Namun kebahagiaan itu perlahan menghilang ketika pak Ikwan mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.Kecelakaan itu berawal ketika Pak Ikwan mau menyelamatkan putra sulungnya yang hampir ditabrak oleh mobil.Perjuangan pak Ikwan tak sia-sia dalam menyelamatkan Sam, walaupun semua itu harus berbalas dengan nyawanya sendiri.Mulai saat itulah Umi membenci Sam yang telah membuat nyawa suaminya hilang melayang.Umi mulai menyalahkan Sam Atas meninggalnya suaminya itu. Bermula dari situlah sikap Umi ke Sam berubah menjadi Benci.
.
.
.
.
.
.
.

"Denger ya Sam.Sekali lagi Umi lihat kamu bikin Masalah.Umi gak akan anggap kamu sebagai anak.Dasar anak gak tau diri."

Suara teriakan Umi membuat Abi harus turun tangan untuk mencairkan pertikaian pagi itu.Sementara itu Segara yang tampak amat ketakutan,ia hanya terdiam menyaksikan Umi yang terus-terusan memukuli Sam.Sekujur tubuhnya mendadak gemetar,tak tega melihat Sam yang hanya meringis menahan kesakitan.Ingin sekali Segara melindungi Sam,tapi apa daya dirinya yang tak berani melakukan sesuatu didepan Umi.
.
.
.
.
.
.
.

"Cukup.Cukup Mi.Jangan siksa Samudra lagi. Istighfar."

Abi yang barusan saja datang langsung menghampiri Samudra dan memapahnya ke kasur.Sementara Umi memilih pergi mengakhiri keributan pagi ini.Segara yang menahan Isak tangisnya,ia mendekat ke Samudra. Segara mengaku menyesal karna ialah yang telah membuat Samudra terluka.
.
.
.
.
.
.
.

"Mana yang sakit."

Segara masih tertunduk lesu menyesali semuanya.Bahkan sorot matanya takut melihat wajah Samudra.Sam yang menyaksikan wajah penyesalan Segara justru membuatnya tertawa geli.
.
.
.
.
.
.
.

"Gembeng banget jadi cowok.Gue gak papa kali.Lebay Lu."

Bisa-bisanya dikondisi Samudra yang kesakitan,ia justru menggoda Segara yang hampir saja akan menangis.Bagi Samudera menangis gak akan bisa menyelesaikan semua masalahnya. Justru menangis membuatnya terlihat semakin lemah.Bukan berarti Samudra gak pernah nangis,namun kenyataannya ia jarang menangis untuk masalah yang masih bisa ia atasi. Terakhir kali ia menangis saat dihari dimana Ayah kandung nya dimakamkan.Samudra ingat akan janji yang pernah ia katakan ke almarhum ayahnya saat itu.Ia pernah berjanji gak akan cengeng lagi.Dan Sam telah menepati janjinya.Abi tersenyum kagum melihat keakraban diantara mereka.Lantas saja Abi memeluk Sam dan Segara dengan penuh kasih sayang.
.
.
.
.
.
.
.

"Hebat semua anak Abi.Abi seneng lihat kalian yang akrab kayak gini.Kan jadinya enak dilihat kalo kalian akur. Ayo kita sarapan dulu,nanti telat kesekolah nya."

Walaupun Abi bukanlah ayah kandung mereka.Tapi kasih sayang Abi begitu besar kepada mereka.Abi lah yang menyeka setiap air mata mereka yang berjatuhan. Abi lah yang selalu ada dan datang disaat mereka dirundung masalah.Abi lah yang banting tulang membiayai semua pendidikan mereka.Semua itu Abi lakukan karna Abi tulus sayang ke Samudra dan Segara.







HAPPY READING 🥰

****

#Lee Heachan

#Na Jaemin

"Jika Waktu bisa diputar, ingin sekali mengahabiskan sisa hidupku bersama kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika Waktu bisa diputar, ingin sekali mengahabiskan sisa hidupku bersama kamu.Melihat matahari tenggelam bersama Mu meski untuk yang terakhir kali."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sejuta Sayang Untuk MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang