BAB 2

3 0 0
                                    

Malam minggu, malam yang selalu di tunggu oleh setiap pasangan muda-mudi untuk menghabisakan waktu dengan menongkrong atau sekedar berkeliling kota dengan teman atau pun kekasih. Tapi, tidak berlaku bagi, Clarissa. Perempuan itu memilih menghabisakan waktu dengan menonton drama korea.

Alasannya, karena kekasihnya, Devano, Lagi-lagi tak menghubunginya. Selalu seperti itu setiap malam minggu tiba. Ponsel Devano akan selalu mati, sehingga Clarissa tak bisa menghubunginya.
Pernah suatu hari, Clarissa menanyakan perihal itu. Dan tentu saja lelaki itu selalu beralasan bahwa setiap weekend tiba keluarganya akan selalu rutin mengadakan pertemuan antar keluarga, jadi tak ada waktu untuk sekedar memainkan ponsel.

Sebuah alasan yang tak masuk naluri. Tapi, Clarissa dengan lapang hati selalu percaya akan semua ucapan dari kekasihnya. Mungkin karena Clarissa sudah terlanjur mencintai Devano begitu dalam, sehingga tak ada celah untuk dirinya mencurigai Devano.

Tak mau berpikiran yang macam-macam, Clarissa lebih memilih untuk menikmati waktu luangnya dengan menonton serial drama korea terbaru yaitu Hometown cha cha cha, drama yang di perankan oleh aktor favoritnya yaitu Kim Seon Ho, tentu selalu membuat Clarissa baper. Karena setiap drama yang di perankan olehnya tak pernah gagal dan selalu membuat penonton meleleh akan ketampanannya itu.

Clarissa yang masih fokus menonton di sebuah laptop tak menyadari bahwa ponselnya berdering dengan lembut. Setiap dua menit sekali ponselnya kembali menyala. Saat tangannya tak sengaja menyentuh benda persegi itu, Clarissa dengan segera menyadari bahwa ada panggilan masuk ke ponselnya. Lalu dengan cepat dia mengangkat panggilan tersebut.

"Ichaaa!" teriak orang di sebrang sana.

Clarissa dengan spontan menjauhkan ponselnya dari telinganya, suara orang di sebrang sana membuat gendang telinganya sedikit sakit.

"Biasa aja dong, Ul..." ucap Clarissa sedikit kesal.

Orang itu terkekeh saat mengetahui bahwa Clarissa tengah menahan rasa kesal padanya.

"Sorry bebeb," ucapnya, masih dengan kekehan yang tersisa.

"Ganggu aja kamu, Ul. Aku sedang nonton drama, nih!" Clarissa memberitahu orang di sebrangnya dengan kesal.

Aulia, orang yang sedang menghubungi Clarissa, dia adalah teman dekatnya saat masa-masa sekolah. Dua belas tahun mengenyam pendidikan di sekolah, mereka selalu di pertemukan. Sehingga membuat mereka berteman dengan akrab sampai saat ini.

"Yah, kirain aku, kamu lagi free time." Desah Aulia di sebrang sana.

"Kenapa, memang?" tanya Clariss penasaran.

"Keluar yuk, Cha. Anter aku!" ajak Aulia  kemudian.

"Kemana?"
"Tapi mager!" ucap Clarissa dengan malas.

"Ayok, sebentar doang kok." Aulia kembali membujuk temannya itu.

"Ya udah," jawab Clarissa dengan pasrah.

Lalu kemudian sambungan telepon keduanya pun terputus.
Clarissa melirik jam dinding menunjuk pukul delapan malam, sebenarnya dia tak mau pergi keluar.

Namun bujukan dari temannya itu tak bisa membuatnya menolak. Lagi pula, dia juga tak mau terlalu memikirkan Devano, setidaknya untuk malam ini dia ingin bebas.

Kemudian Clarissa membuka lemari pakaiannya, dia memilih kemeja putih di padukan dengan vest berwarna coklat muda, untuk atasannya. Sedangkan untuk bawahannya dia memilih celana jeans high waist berwarna light blue.

Clarissa juga mengenakan sepatu sneakers dan tas selempang berwarna hitam. Dia kemudian menguncir rambutnya dengan asal, memberi kesan manis pada wajahnya yang imut. Tak lupa dia juga memoleskan lip tint berwarna cherry pink, memberikan kesan natural pada bibirnya yang tipis. Terakhir Clarissa menyemprotkan parfume pada tubuhnya, dan hasilnya sempurna. Clarissa telah siap untuk pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang