Sudah jadi rahasia umum kalau Mark itu ngejar-ngejar Tzuyu. Meski selalu diabaikan tapi cowok periang itu tak pernah gentar untuk mundur
Ia tau saingannya tak main-main, tapi apa salahnya terus mencoba kan? Batu karang yang kokoh aja perlahan bisa terkikis oleh air laut, apalagi hati seorang Chou Tzuyu?
"Pagi Tzu" Mark menyamakan langkah kakinya dengan tzuyu, cewek dingin impian sejuta umat dari seluruh penjuru mata angin itu berjalan dengan wajah datarnya dilorong fakultas Ekonomi dan bisnis.
"Hm"
"Sarapan apa hari ini?" Mark masih mencoba basa basi
"Harus banget ya lo tau gue sarapan pake apa?" Tzuyu balik bertanya, matanya hanya melirik Mark sekilas lalu melangkah lebih cepat meninggalkan cowok itu.
Mark hanya tersenyum, dia sudah biasa diperlakukan seperti itu sama tzuyu. Kalau orang lain mungkin bakal Mark tempeleng kepalanya, tapi ini Tzuyu, gebetannya dari SMA
"Diketusin lagi bro?"
Mark menoleh, ia tersenyum pada Lucas, sahabatnya dari kecil. Ia beralih merangkul bahu Lucas dan mereka berjalan beriringan menuju kelas.
"Udah biasa" jawab Mark kemudian
"Udah biasa si udah biasa, tapi gue kasian tau lo ngejar dia mulu. Berasa gak ada cewek lain aja"
"Bro, yang namanya cinta tuh gak bisa lo milih mau suka sama siapa, kalo hati gue sukanya sama dia, gue bisa apa?" ucap Mark dramatis
Lucas merotasikan bola matanya malas, setelahnya ia mengusap wajah Mark kesal "Cinta cinta, makan tuh cinta. Lima tahun Mark lo dicuekin, gak pernah dianggep ada. Mending lo berenti deh"
"Iya, nanti gue berenti"
"Dari dulu lo nanti nanti mulu. Heran gue" balas Lucas, kali ini ia menoyor kepala Mark dari belakang.
--OCEAN--
"Baik anak-anak, masukkan seluruh buku kalian kedalam tas dan sediakan selembar kertas diatas meja. Kita kuis"
Seketika kelas menjadi hening, raut kesal tercetak jelas diwajah para mahasiswa ketika dosen mengadakan kuis dadakan. Kecuali Mark, cowok itu duduk santai dipojok bersama Lucas. Posisi enak untuk mencontek maupun kerja sama
Selama mengerjakan soal Mark sesekali melirik Tzuyu, cewek itu tampak kesulitan karena posisinya duduk agak didepan.
"Mark, bagi contekan" bisik Lucas
"Udah gue kirim lewat chat" setelahnya Mark berdiri mengumpul jawabannya, ia merasa gagah karena jadi yang pertama keluar dari kelas.
Saat melewati bangkunya Tzuyu, Mark menyelipkan selipat kertas yang isinya contekan. Tzuyu menoleh dan Mark hanya mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum
Setelah mengumpul jawaban Mark berjalan menuju kantin sendirian, ia memesan minum dan duduk dibangku paling pojok seorang diri. Hingga tak lama cowok berkulit sawo matang tersenyum lebar menghampirinya.
"Yooo!! Bang Mark, how are you brow?"
"I'm fine thankyou, and you?"
"HAHAHA anjir udah kayak perkenalan anak SD aja" tawa Haechan, cowok berkulit sawo matang itu bernama Haechan. Adik tingkat dijurusan yang sama dengan Mark
Mark ikut tertawa, bersamaan dengan itu teh hangat pesanannya datang. Ia menyeruput minumannya sebelum berucap "Udah selesai kelas lo, Sa?"
"Belom Bang, masih nunggu jam selanjutnya nih."
"Ntar malem anak-anak kumpul ga nih?" Tanya Mark
"Kumpul, dirumahnya Bang Jaehyun sama Bang Jungwoo. Trus katanya Bang Johnny mau ngajak kita ke sirkuit baru" ujar Haechan
"Lo main?"
Haechan menggeleng "Kayaknya ntar malem Bang Jaehyun yang main"
Mark mengangguk paham.
Tak lama Mark melihat Tzuyu berjalan memasuki kantin dengan langkah anggunnya, tak lupa ekspresi wajah datarnya yang bisa menarik perhatian Mark, muka jutek aja Mark suka, apalagi kalau disenyumin? Bisa modar ditempat Mark tuh.
"Bang? Demi apa Kak Tzuyu mau kesini?" Haechan yang ternyata juga sadar turut mengguncang tangan Mark.
Tzuyu tiba dihadapan Mark, ia hanya berdiri dan menyerahkan kembali kertas yang tadi Mark berikan.
"Thanks, lo mau pesen apa tinggal pesen. Nanti gue yang bayar, gue gamau punya hutang budi sama orang" ujar Tzuyu terkesan angkuh, ia masih mempertahankan wajah datarnya saat menatap Mark
Awalnya Mark tersenyum saat Tzuyu menghampirinya, namun setelahnya senyuman itu luntur saat mendengar ucapan yang terlontar dari bibir manis Tzuyu.
"It's okey, anggep aja itu bantuan dari seorang teman. Mending lo simpen uang lo buat hal yang lebih penting karena gue masih sanggup bayar" Mark menjawabnya sangat tenang, diiringi senyumannya.
"Oke" Tzuyu memgangguk dan berbalik darisana.
"Kecuali lo mau bayar pake kita jalan bareng sih gue gak bakal nolak Tzu" Goda Mark yang membuat Tzuyu menghentikan langkah kakinya, ia berbalik menatap Mark masih dengan wajah datarnya
"In your wildest dream"
"Yeah, i'll be waiting. Till you starring my wildest dream" Lagi, Mark mengedipkan matanya sambil tersenyum manis menatap Tzuyu
Cewek itu hanya memutar bola matanya dan pergi menghampiri teman-temannya yang duduk agak jauh dari tempat Mark dan Haechan.
Begitu duduk, Tzuyu diketawain sama temen-temennya
"Kenapa Tzu? Digodain lagi sama Mark?" Tanya Yeri sambil tertawa
"Udah si mending lo terima aja Marknya, Kak" goda Chaeyoung
"Terima apaan? Orang dia aja gapernah nembak gue" jawab Tzuyu santai
BRAK!!
"TUHKAN KALO DITEMBAK BERARTI MAU!!" Teriak Yeri dan Chaeyoung kompak, mana sambil gebrak meja segala, bikin malu aja.
Tzuyu celingak celinguk liatin sekitar, ia malu karena beberapa orang menoleh kearah meja mereka. Termasuk Mark dan Haechan yang duduk dipojokan
"Iish lo berdua tuh bikin malu aja, bisa diem gak?!" Pelotot Tzuyu pada kedua temannya itu
"Plis lah tzu, yang gue tau dari awal lo masuk kuliah tuh Mark udah ngejar-ngejar lo, jadi apa salahnya ditanggepin sih?" Saran Chaeyoung
"Bukan dari masuk kuliah Chae sayang, tapi dari kelas sepuluh waktu SMA si Mark udah naksir Tzuyu" jelas Yeri selaku teman keduanya dari bangku sekolah menengah
"Hah? Beneran? Astaga!! Tau gasi, katanya kalo ada orang yang bisa suka lebih dari 7 bulan berarti itu perasaannya ga main-main. Kali aja Mark serius sama lo Tzu" Chae menepuk pundak Tzuyu, coba menyadarkan cewek itu.
"Ck, mau serius kek, enggak kek. Gue ga perduli, Mark tuh bukan tipe gue"
"Eh? Kenapa kita jadi bahas dia? Ganti-ganti topiknya. Malesin" lanjut Tzuyu, ia mengibaskan tangan mengisyaratkan pada teman-temannya mengganti topik pembicaraan.
Yeri mendengus malas "Awas aja nanti lo nyesel nyuekin Mark pas dia udah gak ngejar-ngejar lo lagi, Tzu"
*******
Cerita ini terinspirasi dari setiap lagu galau yg aku dengerin. Ini lapak galau si keknya ya