Bab-4

54 5 0
                                    

Yibo pulang lebih cepat dari hari biasa saat itu. ia mesti pergi menemui jadwal lain-nya, baru kembali lagi setelah jadwal lain-nya selesai.

"Kau pulang?"

Dia membalas dengan menganggukan kepala.

"Kau akan kembali lagi bukan?"
"Kau benar benar harus pulang sehabis ini?"

Wang Yibo sepertinya ini lampu hijaumu. Xiao Zhan benar benar berniat untuk membuat seseorang mati di usia muda. Yibo ingin terus berada disana. Ia beberapa kali melihat ponselnya, ia tak bisa mengundurkan jadwalnya ini. Walaupun kebanyakan hanya jadwal wawancara.

2018-04-24
"Apa tipe ideal mu?"

Dia mendeskripsikan Xiao Zhan berpakaian Wei Wuxian pada pertanyaan ini, sebagai filter. Dia memang imut melihat bagaimana dia terus bertanya sebelum Yibo pergi. Hahaha, "Mmm, rambut panjang, tipe imut."

"Apakah anda lebih suka wajah cantik atau tubuh panas?"

"Saya melihat keduanya." Dia tersenyum, gagal mengontrol ekspresinya.

"Lebih tua atau lebih muda?"
"Lebih tua."

"Gege ini mengambil keuntungan dari saya setiap hari, hanya karena dia lebih tua dari ku."

"Saya maaf, kapan anda pernah melakukan saya seperti kakak?"

"Menganiaya saya setiap hari."

"Anda hanya memanggil saya Gege. Anda tidak memperlakukan saya seperti orang yang sedang beraksi."

(•́︿•̀)

Ditempat Xiao Zhan saat ini jadwal mereka tak terlalu padat nyaris menganggur. Ada waktu luang dari sore hari.

Hari yang baik untuk mencari muka. Wang Yibo sempat mengajak Xiao Zhan makan bersama. Namun, ditolak karena dia takut didi nya itu kelelahan.

Beberapa hari ini selalu terjadi kejadian dimana Wang Yibo mengeluarkan darah dari hidungnya. dan beberapakali Xiao Zhan membantu nya agar dia tidak kehilangan muka karena hidungnya berbelut tissue menutupi wajah tampannya.

Sebelum Yibo pergi mereka sempat berlatih dan seruling Xiao Zhan mengenai wajah Yibo secara tidak sengaja. Mereka memutar kembali video rekaman kejadian tadi bersama semua staff bahkan menunjukkannya kepada Wang Zhuocheng, "Saya dipukul oleh Wei Wuxian, wajahku tertembak"

"Aiyo, aku benar-benar tidak bermaksud."

Yibo menjahilinya dengan wajah terlihat tersakitinya itu, "Aku akan mempostingnya di media sosial." Xiao Zhan memukulnya, "Aiyo, itu benar-benar buruk."

Staf memberi botol minum dingin untuk meredakan rasa sakit pipi Yibo sebagai barang kompresan, "Biarkan aku memegangnya untuk mu, Lao Wang." Wang Yibo menatap mata Xiao Zhan dalam, "Tidak perlu."

"Apa yang bisa saya pegang untuk mu?"

Tubuhku?-Jawabnya dalam hati.

"Lao Wang, ini salah ku." Xiao Zhan belum menyerah sebelum Yibo mengatakan selain kata tidak, "Kalau begitu pergi makan bersama ku?" Xiao Zhan akhirnya menerima ajakan makan bersamanya. Lagi pula anggap saja makan salah satu istirahat konsumsi pelepas jenuh selain istirahat tidur.

Setelah jadwal Wang Yibo selesai ia terus berjanji akan cepat kembali, "didi akan kembali."
"jadi tunggu aku."


"Ingin minum starbucks."

"Makan jajanan food street."

"Yibo haruskah kita makan Long Kan?"

"Aku ingin sushi."

"Ingin makan ramen."

Xiao Zhan terus mengatakan hal yang diinginkan, sangat banyak. jika disuruh memilih dia akan membawanya ke seluruh tempat Xiao Zhan inginkan, tidak perlu dipilih-pilih. Lagipula Zhanzhan lumayan kuat makan.

"Aku tidak pernah ngemil."
"Asal ngomong~ kamu tadi... baru makan satu bar coklat. Yakan?"

Putusan akhir mereka untuk makan makanan jepang, "Lihatlah, WangXian kami tidak berkultivasi lagi. Mereka sedang berkencan."

Siapa yang tau ketika mereka memasuki restauran akan bertemu dua staf perempuan drama disana. Gagal kencan berdua Yibo, mereka mengambil bangku yang sama.

Harusnya ia mencari bangku yang berbeda, disana ramai. Mau tak mau mereka mengambil bangku dekat dua staf-nya. Syukur saja perempuan peka jika terasa mereka tak di terima oleh hawa hawa Yibo disana. Mereka segera pamit setelah berfoto bersama, "Permisi Xiao Zhan dan Wang Yibo nikmati waktu kalian..."

"Gege, mari mampir di street food setelah ini."

Mata Xiao Zhan berbinar, "Haruskah?" dia terbatuk canggung, "Maksudku tentu, kita bisa membelikan yang lain."

Yibo tertawa.

Sepertinya mereka melupakan tujuan membeli makanan untuk yang berada di lokasi shooting. Mereka sibuk pergi satu satu stan makanan disana dan mencobanya, saling memberi. Ramai lalu-lalang, menubruk satu sama lain, Gege tak merasakan jantung cepatnya bukan?

"Yibo, aku ragu untuk mengatakanya."

"Apa Gege?"

"Tapi, haruskah kita pergi kerumah sakit, Jantung mu terdengar terlalu cepat."

Yibo menjauh sedikit. agak membungkuk, memakan mantau [1] ditangan Xiao Zhan yang sudah setengah tergigit. Lalu memegang Xiao Zhan kearah sepi sebelahnya, "Dengan begini kau aman."

Mereka diam selama perjalanan, dengan tangan yang masih tertaut. Yibo tak melepaskanya sampai mereka tiba di hotel.

"Sangat berisik!"

"Bukankah kalian tinggal di ruang bersebrangan. Bagaimana bisa terdengar?"

"Tepat, dan aku sedang mandi di kamarku di seberangnya."

"Di kamar mandi, bahkan dengan tertutupnya pintu kamar mandi. Aku masih bisa mendengar suaranya jelas."

"Dia benar-benar membuatku shock."

"Aku mendengar BlackPink DDU-DU DDU-DU."

"Memalukan." mereka berbagi pikiran yang sama.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Turtle Candy || YiZhan  [ ONGOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang