_Happy Reading Guys_
"Tidak ada satu orang pun yang mau berteman dengan ku. Kecuali kematian" Rafael Dewanggara
"Selamat pagi Almira" ujar Rafael
"Ngapain lo disini mending lo pergi aja sana. Gue gak mau jalan sama orang penyakitan kayak lo" usirnya
"Tapi kenapa kamu malu jalan sama aku?" tanya Rafael
"Lo masih tanya kenapa gue gak mau jalan sama lo karna lo penyakitan miskin dan udah gak punya siapa-siapa lagi lo ngertikan mendingan lo pergi aja" bentaknya
"Maaf" ujar Rafael
"Dasar cowok lemah" sentaknya
"Maaf aku selalu menjadi beban untuk kamu, jika aku pergi untuk selamanya kamu hati-hati ya banyak orang yang mau jahatin kamu" ucapnya
"Udah deh mendingan lo pergi aja jangan muncul lagi dihadapan gue. Gue udah gak peduli lagi sama lo" sentaknya
"Iya maaf aku pergi" ujarnya
"Aku bingung mau nyadarin kamu dengan cara apa tapi aku takut jika aku pergi gak akan ada yang jagain kamu aku sangat takut jika mimpi itu nyata." ucap Rafael dalam hati
Rafael berjalan menuju kelasnya sambil memikirkan cara bagaimana Almira percaya padanya.
"Rafael" teriak seseorang
"Iya ada apa" tanya Rafael
"Aku udah ada bukti bahwa ada orang yang bakal nyelakain Almira, tapi orang itu sekolah disini" ucap Dirga
"Iya makasih atas infonya. Maaf aku selalu merepotkan mu" ucap Rafael
"Iya gak pa pa. Lagian orang tua kamu dulu selalu membantuku" jawab Dirga
"Iya. Aku ke kelas dulu ya hati- hati orang itu ada didekat kita." pamit Dirga
"Iya. Terima kasih" ucapnya
"Sama-sama" jawabnya
_____________________________________
"Almira aku mau ngomong sesuatu ke kamu" ujar Rafael
"Gue sibuk mendingan gue jalan-jalan sama Kevin" jawab Almira ketus
"Tapi ini penting Mir" ucap Rafael
"Emang sepenting apa sih, gue gak mau liat muka lo lagi dan sekali lagi gue tegassin lo itu hanya beban gue. Dan gue harap lo segera mati!" ujarnya
"Ok jika itu yang kamu mau aku pergi dan selamat tinggal" jawab Rafael
"Ok lo mending pergi aja dari pada jadi beban gue disini. Dan satu lagi jangan pernah muncul dihadapan gue" ucap Almira
---
"Bun aku cape disini, aku pengen ketemu sama kalian disana aku rindu sama ayah dan adik-adik aku" ucapnya lirih sambil menangis didepan makam bundanya
"Andai aku yang pergi bukan kalian, pasti semua ini gak akan terjadi. Aku rindu kalian bahkan aku merasa gak berguna berada didunia ini, aku gagal menjaga Ayah Bunda dan semua adik sampai kalian pergi meninggalkan aku sendiri" acapnya lirih sambil mengingat semua kenangan bersama keluarganya.
"Bun aku pamit dulu ya. Asslamualaikum keluarga tersayang ku" ujarnya lirih
"Aku harus bisa menjalani kehidupanku meskipun tanpa keluarga" ucapnya
---
Saat sedang berada dijalan ia tak sengaja melihat Almira yang tengah menyebrang.
"Almira awas" teriaknya
Brakkkk
Suara itu sangat nyaring dan tak lama beberapa orang pun membantu mereka
-----------
Gimana part ini makin gak jelas ya...Semoga suka part ini
Next gk
Jika ada yang aneh atau kurang komen aja
Bye....
13 Maret 2022
18:53
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafael Dewanggara
Teen FictionBaca aja dulu kalo suka teruskan Start 15 Desember 2021 End..... Cerita ini pemikiran saya sendiri