Selamat Membaca
"JL"
💛💛💛
.
.
.Lisa
Saya tidak memiliki setetes darah Korea di tubuh saya. Sebenarnya, saya orang Thailand murni tetapi saya telah tinggal di Korea bersama keluarga saya selama 10 tahun terakhir dalam hidup saya.
Ayah saya pernah menjadi koki terkenal dan dia jatuh cinta dengan negara dan budayanya saat dia syuting salah satu acara memasaknya. Itulah alasan kita disini.
Saya tidak melihat ada masalah dengan keluarga saya tetapi saya harus pindah karena studio kami terletak di Busan dan saya pikir saya harus mandiri di usia saya. Ya, saya berusia 23 tahun dan saya masih tinggal bersama ibu dan ayah saya.
Adikku, Bambam sudah menikah dua tahun lalu sementara aku, aku masih lajang. Saya belum pernah menjalin hubungan sepanjang hidup saya dan saya tidak berpikir saya akan pernah memiliki sesuatu seperti itu. Ibuku ingin melihatku dengan gaun putih di depan altar.
Tapi apa yang bisa saya lakukan? Aku bahkan tidak tahu apa itu mencintai atau dicintai oleh orang lain selain keluarga dan teman-temanku. Aku penasaran tapi sepertinya aku tidak benar-benar ingin melakukannya. Aku tidak tahu.
Jadi ya aku masih mengemasi pakaianku karena aku akan berangkat hari ini. Saya pindah ke rumah baru yang saya beli setelah bekerja keras sebagai fotografer dan koreografer paruh waktu.
Ibu saya awalnya tidak setuju, tetapi saya menjelaskan kepadanya apa yang saya inginkan terjadi. Saya ingin mandiri dan saya harus berkembang. Dia akhirnya mendukung keputusan saya.
"Lalisa, bawakan kimchi bersamamu sayang."
Berbicara tentang ibu saya, dia telah mengingatkan saya tentang hal-hal yang harus saya lakukan dan hal-hal yang tidak boleh saya lakukan. Dia sudah melakukan itu sejak kemarin.
"Tentu ibu," jawabku.
"Kamu harus makan dulu sebelum pergi sayang," katanya manis.
"Bu, jangan perlakukan aku seperti bayi. Bagaimana aku bisa tumbuh jika kamu terus melakukan itu?" Saya mengeluh.
Mengapa apa yang salah? Lagipula kamu masih bayiku," katanya polos.
"Bu!"
"Baiklah, baiklah nona muda. Jaga dirimu baik-baik di sana ya? Jangan lupa makan tepat waktu. Aku akan sering mengunjungimu di sana," katanya.
Ibuku benar-benar sangat mencintaiku. Dia suka memanjakanku.
"Aku sudah tahu itu, Bu. Kamu mengatakan itu untuk kesekian kalinya. Jangan khawatir Bu, aku akan menjaga diriku sendiri. Aku harus pergi Bu," kataku dan mencium pipinya sebelum meletakkan barang bawaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MERMAID [JenLisa]
RandomSetengah Manusia Setengah Ikan Kalo Penasaran Baca Ajah, Kalo Kga Suka Jangan Di Baca . . Cerita ini merupakan terjemahan atau versi bahasa Indonesia dari " The Mermaid " yang di tulis oleh: @JenLisaSvckah