Satu

1.3K 138 47
                                    

Please listen Il Sogno by Isyana Sarasvati feat Dead Squad for more intense  feeling in to this chapter.
.

1. Rat & Snake

🍹🍸🍹🍸🍹

Lelaki itu menatap kosong ke arah permukaan martini yang ada dalam gelas. Jari telunjuknya mengelus permukaan bibir tempat minuman itu, menyembunyikan riakan emosi yang ditelannya sendiri.

Harusnya, ia diam dan menunggu saat yang tepat mencaplok mangsa. Tapi ia tak bisa sesabar itu. Terutama saat ia tahu siapa dirinya, asal-usulnya dan bagaimana ia dicurangi. Matanya yang sedalam lautan tampak berkilat diterangi oleh kilatan lampu disko. Tapi dalam keriuhan semacam itu ia justru tuli. Suara itu terbenam dalam kemurkaannya. Bukankah langit sangat cerah ketika sebelum badai?

Seseorang duduk di sampingnya. Lelaki yang mempunyai umur yang hampir sama. Pria itu mendorong kotak rokok, menawari. Namun si pria bermata lautan tidak tertarik.
"Di dalam sana, ada sesuatu yang ingin kau lihat."

Pria berbau citrus itu melirik sebentar sahabatnya yang sedang menghisap nikotin. Meraih kotak rokok yang justru tanpa isi.

Hanya seorang jenius yang memberikan sampah berisi benda berharga. Selain membuat orang yang menerimanya berterimakasih, tanpa sadar pasti ikut memaksa orang yang menerimanya membuang barang bekas.

.

.

"Aku hanya bisa memberimu jalan ini. Selebihnya, aku tak bisa menanggung."

"Wah, perhitungan ya."

Gerakan lelaki berkuncir itu terhenti sejenak, tersenyum masam. "Ini upaya bunuh diri. Aku tidak ingin mati konyol."

Lelaki bermata biru itu terkekeh sumir. "Aku sudah pernah mati satu kali. Jadi aku tidak keberatan mati sekali lagi."

.

🍹🍸🍹🍸🍹

.

Jarum waktu berputar mundur jauh tiga puluh tahun yang lalu, di suatu lorong di mana manusia berhamburan untuk keluar dari shelter penelitian.

Raungan suara sirine, dan perintah evakuasi menggema bersama derap langkah tergesa penuh kepanikan. Lampu-lampu berkedip, dan salah satu di antara mereka terjebak, dalam ruangan dengan pria yang kini duduk dengan tatapan kosong.

Seorang pria yang paling bertanggung jawab di sana, menatap pria yang duduk itu dengan tatapan terluka.
"Kenapa?"

Seharusnya lelaki itu diam saja. Atau malah menyeret lelaki busuk itu sampai liang kubur. Bukannya berbasa-basi dan malah meninggalkan istrinya dan anak yang baru saja dilahirkan.

Lelaki berambut panjang dengan mata pucat itu memberi senyum miris. "Karena itu kau."

Minato menelan segala gundahnya sendiri. "Pergi dari sana, Hisa—" perkataannya terputus.

DOR!

Dadanya terasa tersundut oleh sesuatu yang panas. Air berbau karat merembes dari dada kirinya. Terbata, tangan yang gemetaran itu merabai, dan cairan merah itu lengket di jarinya.

Seluruh udara menghilang.
Menggelepar, ia seperti seekor ikan yang terangkat dari air. Terkapar tanpa bisa menyuara.

Matanya berkunang sementara ia berusaha menekan darah yang muncrat dari dadanya. Sial. Bahkan setelah berhasilpun ia takkan bisa menikmati hasilnya kan.

COCKTAIL & MOCKTAIL (NaruHinaFF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang