satu

57 16 10
                                    

happy reading

Di malam yang gelap gulita, terlihat seorang gadis yang sedang meringkuk di sebelah kasur rumah sakit, yang gadis itu tempatin. gadis dengan keadaan rambut yang sudah acak-acakan dan wajahnya yang sembab karena terlalu lama menangis, gadis tersebut terduduk dengan posisi tangan yang memeluk kedua kakinya

"Arghhh Tuhan aku gak mau seperti ini terus aghhh" teriak gadis tersebut dengan menjambak rambut miliknya sendiri.

"Tuhan kapan aku sembuh arghh" kata gadis tersebut dengan bahu yang bergetar akibat menangis.

Prangg ....

Dengan gerakan cepat gadis itu menyambar gelas kaca yang berada di sampingnya hingga gelas kaca tersebut terpecah belah berceceran di lantai kamar rumah sakit tersebut.

"Hiks hiks aku gak mau hiks" teriak gadis itu dengan kedua tangan yang menutup telinga nya.

Cklek ...

Pintu kamar gadis itu pun terbuka, terdapat seorang wanita tua yang berlari ke arah gadis itu dengan raut muka sangat panik

"Naira kamu tenang ya nak, ada nenek di sini udah jangan di denger in kata kata itu lagi udah cup cup cucu nenek jangan nangis lagi ya" ucap wanita tua itu dengan tangan yang mengusap rambut naira, cucunya tersebut.

"Hiks... aku gak mau mati aku gak mau hiks... meraka kenapa suruh aku bunuh diri terus menerus aku salah apa hiks hiks aku capek" isak naira dengan tangan yang menggenggam erat rambutnya sendiri

"Iya, udah. gak usah nangis lagi, tenang kamu banyak banyak istighfar gak usah denger in kata kata itu lagi" ucap nenek naira---sarah

Naira mendongak menatap wajah neneknya "aku capek nek, kenapa kebahagian tidak berpihak kepdaku" lirih naira. dengan wajah yang perlahan menunduk

"Kebahagiaan pasti akan berpihak kepada kamu, tapi nanti. Bukan sekarang, pasti ada waktunya kamu bisa bahagia Naira" ujar Sarah dengan wajah sedihnya melihat sang cucu yang begitu kacau. Bukan pertama kalinya namun telah berkali-kali. Entah sejak berapa lama itu.

***
D
i

lain tempat

"Mama, besok temenin lena cek up ya" ucap seorang gadis bernama lena laskana.

"Gak bisa len, mama sibuk banget. ini aja mau berangkat meeting lagi" jawab mama lena---dira

Selalu seperti itu. Selalu sibuk mengurus karirnya sendiri. Kerja kerja dan kerja hobinya

"Tapi ma-"

"Udah ya mama berangkat dulu udah telat nih" ucap Dira dengan tangan yang sibuk merapikan berkas-berkas pentingnya tersebut.

Lena menghelakan nafasnya pelan "huh" gummanya lalu menuntun kursi roda yang ia pakai menuju ke kamar kakaknya

***

Tok tok....

"Abang buka pintunya" seru lena

Ceklek...

"Iya, kenapa dek?" Tanya seorang lelaki dengan rambut acak-acakan dan muka bantalnya

"Besok anterin lena cek up lagi ya bang?" Tanya Lena dengan menatap muka abangnya dengan mata yang sedikit terpejam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DETIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang