𝐀 𓄰 𝐀𝐧𝐬𝐰𝐞𝐫 - 𝐖𝐚𝐤𝐚𝐬𝐚 𝐈𝐦𝐚𝐮𝐬𝐡𝐢

30 11 14
                                    

loading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Successfull

⤜Tokyo Revengers © Om Ken Wakui !¡

⭚ 𝐄𝐧𝐣𝐨𝐲 ! ¡

Suasana kelas mulai terasa tegang, waktu sudah menunjukkan pukul 10.10, yang berarti kuis mendadak ini akan selesai dalam waktu 20 menit lagi.

Terlihat semua murid mulai gelisah, ada yang baru menjawab 2 soal, ada yang baru 5 dan bahkan ada yang masih menjawab 1 soal. Sungguh memprihatinkan.

Tapi keadaan ini tidak memengaruhi seorang siswi bernama [name].

"Hah.. Payah sekali mereka."  Gumam sang gadis. Setelah menyelesaikan soal terakhir dia tak langsung mengumpulkan kertasnya, yah tau lah kanan kiri depan belakang suka panjangin leher. Lagipula begini-begini [name] adalah gadis yang baik hati dan tidak pelit, suka berbagi jawaban gak kayak si juara kelas yang pelit ngasih jawaban, tapi kalau kadang tetap suka minta jawaban.

Memperhatikan wajah teman-teman sekelasnya yang menampilkan ekspresi yang berbeda-beda sungguh membuat [name] puas. Rasanya seolah dialah yang terpintar dikelas saat ini.

"Ho ho ho~ ah aku yang terlalu pandai? atau mereka saja yang terlalu bodoh? "  batinnya dilengkapi dengan smirk penuh kesombongan yang sayangnya tak dilihat siapa pun.

" Psst! [name]! "

Desis seseorang memanggil namanya segera membuat [name] menghentikan smirk keangkuhannya yang andai saja dilihat oleh seseorang, pasti orang itu akan langsung menaboknya.

[name] menoleh kesumber panggilan dan mendapati seorang pria yang berbeda dua baris di sebelah kanannya. fyi [name] duduk di baris paling ujung dekat jendela. Uhh.. Tempat andalan kita semua gak sie?

[Name] menaikkan sebelah alisnya saat pria itu tiba-tiba saja melemparkan sebuah kertas kepadanya. "apa nih? minta ditulisin jawaban 'kah?"  Batinnya saat membuka kertas yang di remas sampai berbentuk bola itu.

Kedua alisnya naik begitu saja saat menemukan kata 'ANSWER' di salah satu sisi kertas.

Ia kembali menoleh kepada sang pria, menunjukkan sisi kertas dengan tulisan answer itu lalu menaikkan kedua alisnya mempertanyakan maksud kata tersebut.

"Waka minta jawaban?" tanya sangat gadis tanpa suara kepada sang pria yang dia panggil Waka atau yang biasa dikenal dengan nama, Wakasa Imaushi itu.

Wakasa menggeleng, tangannya mempraktikkan gerakan seperti membuka buku. Ya, dia memberi kode kepada [name] untuk membuka kertas tersebut, tapi [name] yang sangat amat lemot ini mana langsung ngerti?

Matanya menyipit dengan kepala yang dimajukan mencoba memperhatikan dan mencerna maksud gerakan tangan Wakasa.

Menyerah, [name] memundurkan kepala lalu menghela nafas dan dengan lantang ia berkata, "Mau ngomong apa sih? Ga usah pantomim, Waka, aku ga ngerti loh. Lagian telingaku masih bagus tau bisik aja apa susahnya?"

Wakasa tepuk jidat. Beberapa murid mulai menoleh kearah mereka bergantian. Untung gak sampai kedengeran pak Sanzu, coba kalau dia denger beh ga selamat kepala Wakasa. Kok Wakasa doang yang kena? Lah iya mana mungkin si [name] salah, dia 'kan cewek:)

"Woah kenapa nih kenapa? Wakasa minta jawaban ke [name] ya?! " tuding Senju yang sebenarnya sudah memperhatikan dua sejoli ini dari tadi. Ya, gimana ga liat orang dia ada di tengah-tengah antara [name] sama Wakasa.

"Tau nih si Waka lemparin kertas, terus ngode-ngode kayak pantomim gitu." Ujar [name] sambil menunjukkan kertas yang dilempar Wakasa kepada Senju.

Senju yang mendapati tulisan 'ANSWER' itu segera saja merampas kertas tersebut dari tangan [name] , berdiri, menggebrak meja dan--

"WAH PAK JU! SI BUAYA PUTIH MINTA JAWABAN KE [NAME] ! NIH DIA LEMPARIN KERTAS SURUH NULIS JAWABAN SAMA SI [NAME]! "

Segera saja teriakan tak main main Senju itu mengundang atensi seluruh kelas kepada mereka, tak terkecuali Pak Sanzu yang tadi lagi asik workcall sama pacarnya yaitu author HAHAI.j

"Heh! Apaan sih lu??" Wakasa yang tidak terima segera berdiri lalu merampas kembali kertas itu dari Senju.

"Ini tuh bukan buat minta jawaban kuis! "

"Lah, terus? " Tanya pak Sanzu yang malah jadi kepo padahal di tangannya udah ada katana yang siap buat nebas pala Wakasa kalau beneran minta jawaban.

Wakasa berdecak. Ia terdiam sejenak, terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ia juga terlihat ragu dan gelisah untuk mengeluarkan sepatah kata.

Hening. Seluruh mata memandang penasaran kepada sang pria buaya putih ini, menantikan kata yang akan keluar dari bibir nya. Tak terkecuali [name] sendiri. Dan pak Sanzu yang masih memegang katananya yang sepertinya belum di sadari oleh siapapun disitu.

"I-itu sebenarnya surat cinta, " ucap Wakasa yang lebih terdengar seperti bisikan, dengan wajah yang telah memerah sempurna dan ekspresi nya yang terlihat sekali sedang menahan malu.

Hening lagi. Bahkan belalang pun enggan menginterupsi keheningan ini.

"h-ha?"

[name] segera merampas kertas yang ternyata surat pernyataan cinta itu dari Senju.

Ia segera membuka kertas tersebut dan menemukan sepenggal kalimat..

'putusin shin, pacaran sama gue'

"YAAAAA TERNYATA WAKASA IMAUSHI PEMEGANG GELAR WHITE CROCODILE MAN SELAMA 5 BULAN BERTURUT-TURUT SAD BOY YANG SUKA SAMA PACAR SAHABATNYA YANG DITOLAK 20 CEWEK, AWOKAWOKAWOK."

Ya, itu pak Sanzu yang udah ngakak sambil ngayunin katananya. Para murid menatap horor guru psikopat mereka itu, baru sadar dia udah megang katana saktinya.

"WOY ELAH PAK ITU KATANANYA SIMPEN DULU"

.
.
.
.
.

. End .








𝐀/𝐍!

Welcome to my first fanfic! 🎉

By the way..
I'm a newbie in this author fanfic world haha, nice to meet u dan tolong bimbingannya senpai senpai sekalian🙏🏻

Maaf kalo chapter pertama ini very very very short and hv any miss, hehe.

All feedback is very appreciate✨
Don't forget to give me a star if u love this chp, comment if u enjoy it, and share it too if u like it (*´ω`*)

Krisar kalian juga kutunggu ya!
Correct typo juga biar aku bisa revisi nantinya👍🏻

See u in the next chapter, bye bye! ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐥𝐟𝐚𝐛𝐞𝐭 𝐅𝐢𝐜' 𝐓𝐨𝐤𝐫𝐞𝐯 𝐕𝐞𝐫. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang